Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (27): Peluang Indonesia dari Kurikulum Pendidikan

26 Juni 2024   07:37 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia memiliki peluang besar untuk memonetisasi dekarbonisasi melalui kurikulum pendidikan. Dengan meningkatkan kompetensi dan efisiensi tenaga kerja, mengurangi biaya instalasi dan pemeliharaan, serta menciptakan lapangan kerja baru, program pendidikan ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang luas. Pengalaman negara seperti Finlandia dan Jerman menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan keberlanjutan dapat menghasilkan dividen yang besar. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada tujuan global dekarbonisasi.

Referensi

Finnish National Agency for Education. (2021). Education for Sustainable Development. Retrieved from oph.fi

German Federal Ministry for Economic Affairs and Energy. (2020). Renewable Energy Employment in Germany. Retrieved from bmwi.de

International Energy Agency (IEA). (2021). Energy Technology Perspectives 2021. Retrieved from iea.org

International Labour Organization (ILO). (2018). World Employment Social Outlook 2018: Greening with Jobs. Retrieved from ilo.org

International Renewable Energy Agency (IRENA). (2020). Renewable Energy and Jobs -- Annual Review 2020. Retrieved from irena.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun