Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (27): Peluang Indonesia dari Kurikulum Pendidikan

26 Juni 2024   07:37 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja

Indonesia memiliki populasi muda yang besar yang dapat dilatih dalam teknologi terbarukan dan praktik efisiensi energi. Dengan kurikulum yang tepat, tenaga kerja ini akan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam industri hijau. Ini akan mengurangi biaya instalasi dan pemeliharaan teknologi terbarukan, serta meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor.

Penciptaan Lapangan Kerja Baru

Program pelatihan dalam teknologi terbarukan dapat membuka peluang penciptaan lapangan kerja baru. Menurut laporan dari International Labour Organization (ILO), transisi ke ekonomi rendah karbon dapat menciptakan hingga 24 juta pekerjaan baru secara global pada tahun 2030 . Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini dengan menciptakan lapangan kerja di sektor-sektor seperti instalasi dan pemeliharaan teknologi terbarukan, manajemen energi, dan pengembangan infrastruktur energi hijau.

Studi Kasus: Pengalaman Negara Lain

Negara-negara seperti Finlandia dan Jerman telah menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan keberlanjutan dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan inovatif, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Di Finlandia, pendidikan keberlanjutan telah membantu menciptakan lebih dari 20.000 pekerjaan di sektor energi terbarukan . Jerman, melalui inisiatif "Energiewende", telah menciptakan ratusan ribu pekerjaan di sektor energi terbarukan, dengan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional .

Tantangan dan Solusi

Pendanaan dan Sumber Daya

Salah satu tantangan utama dalam mengimplementasikan kurikulum dekarbonisasi adalah pendanaan dan ketersediaan sumber daya. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan dana yang diperlukan untuk pengembangan kurikulum, pelatihan guru, dan penyediaan infrastruktur pendidikan yang memadai. Investasi ini dapat didukung oleh hibah, insentif pajak, dan kemitraan publik-swasta.

Kesadaran dan Dukungan Masyarakat

Meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat untuk pendidikan dekarbonisasi juga merupakan tantangan. Kampanye informasi dan program kesadaran perlu diluncurkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan keberlanjutan. Melibatkan komunitas, orang tua, dan industri dalam proses pendidikan dapat membantu membangun dukungan yang luas untuk inisiatif ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun