Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Monetisasi Dekarbonisasi (18): Peluang Indonesia dari Ketergantungan SDS

25 Juni 2024   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:26 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Peluang Indonesia Melakukan Monetisasi karena Adanya Ketergantungan pada Sumber Daya Fosil

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan cadangan sumber daya fosil yang besar, memiliki peluang yang signifikan untuk memonetisasi upaya dekarbonisasi. Ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam memang memberikan tantangan, namun juga membuka berbagai peluang untuk mengalihkan ekonomi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa peluang utama yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk memonetisasi dekarbonisasi akibat ketergantungan pada sumber daya fosil:

1. Pengembangan Energi Terbarukan

Energi Surya dan Angin

  • Potensi Energi Surya: Indonesia, dengan sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun, memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi surya. Investasi dalam pembangkit listrik tenaga surya dapat mengurangi ketergantungan pada batu bara dan minyak.
  • Energi Angin: Daerah pesisir Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan ladang angin. Turbin angin dapat menyediakan sumber energi yang bersih dan terbarukan.

Manfaat Ekonomi

  • Pengurangan Biaya Energi: Energi terbarukan, setelah infrastruktur awal terbangun, memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Industri energi terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam bidang konstruksi, operasi, dan pemeliharaan.

2. Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi

Peningkatan Efisiensi Energi

  • Teknologi Hemat Energi: Mengadopsi teknologi hemat energi dalam industri dan rumah tangga dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi. Contohnya adalah penggunaan lampu LED, peralatan hemat energi, dan sistem manajemen energi yang cerdas.
  • Bangunan Hijau: Investasi dalam bangunan hijau yang dirancang untuk efisiensi energi dapat mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan nilai properti.

Manfaat Ekonomi

  • Penghematan Biaya Operasional: Peningkatan efisiensi energi dapat mengurangi biaya operasional bagi perusahaan dan rumah tangga.
  • Akses ke Pendanaan Hijau: Perusahaan yang berinvestasi dalam efisiensi energi dapat memperoleh akses ke pendanaan hijau dan insentif pemerintah.

3. Mobilitas Listrik dan Infrastruktur

Pengembangan Kendaraan Listrik

  • Produksi dan Penjualan EV: Mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan mengurangi emisi dari sektor transportasi.
  • Infrastruktur Pengisian Daya: Investasi dalam infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik dapat mendorong adopsi EV dan menciptakan peluang bisnis baru.

Manfaat Ekonomi

  • Pengurangan Biaya Transportasi: Kendaraan listrik memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
  • Pasar Ekspor: Indonesia dapat menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan baterai untuk pasar Asia Tenggara, membuka peluang ekspor dan meningkatkan pendapatan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun