Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Monetisasi Dekarbonisasi (18): Peluang Indonesia dari Ketergantungan SDS

25 Juni 2024   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Manfaat Ekonomi

  • Penghematan Biaya Operasional: Peningkatan efisiensi energi dapat mengurangi biaya operasional bagi perusahaan dan rumah tangga.
  • Akses ke Pendanaan Hijau: Perusahaan yang berinvestasi dalam efisiensi energi dapat memperoleh akses ke pendanaan hijau dan insentif pemerintah.

3. Mobilitas Listrik dan Infrastruktur

Pengembangan Kendaraan Listrik

  • Produksi dan Penjualan EV: Mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan mengurangi emisi dari sektor transportasi.
  • Infrastruktur Pengisian Daya: Investasi dalam infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik dapat mendorong adopsi EV dan menciptakan peluang bisnis baru.

Manfaat Ekonomi

  • Pengurangan Biaya Transportasi: Kendaraan listrik memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
  • Pasar Ekspor: Indonesia dapat menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan baterai untuk pasar Asia Tenggara, membuka peluang ekspor dan meningkatkan pendapatan negara.

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kehutanan

Manajemen Hutan Berkelanjutan

  • REDD+ Programs: Mengikuti program REDD+ yang memberikan kompensasi finansial untuk upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan.
  • Ekowisata: Mengembangkan ekowisata berkelanjutan di kawasan hutan dapat menghasilkan pendapatan sambil melestarikan lingkungan.

Manfaat Ekonomi

  • Pendapatan dari Kompensasi Karbon: Program seperti REDD+ dapat memberikan pendapatan langsung dari pasar karbon internasional.
  • Peningkatan Pariwisata: Ekowisata berkelanjutan dapat menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan lokal.

5. Kolaborasi Internasional dan Pembiayaan Hijau

Kemitraan Global

  • Transfer Teknologi: Bermitra dengan negara-negara maju untuk transfer teknologi hijau dan peningkatan kapasitas.
  • Pembiayaan Proyek Hijau: Mengakses pendanaan internasional dari lembaga seperti World Bank, Asian Development Bank, dan Green Climate Fund untuk proyek dekarbonisasi.

Manfaat Ekonomi

  • Dana Hibah dan Pinjaman Lunak: Akses ke dana hibah dan pinjaman lunak dapat mendukung proyek dekarbonisasi tanpa membebani anggaran negara.
  • Peningkatan Investasi Asing: Kolaborasi dengan negara-negara maju dapat meningkatkan investasi asing langsung dalam sektor energi terbarukan dan infrastruktur hijau.

Peluang monetisasi dari dekarbonisasi di Indonesia sangat luas dan beragam. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, mengembangkan industri kendaraan listrik, mengelola sumber daya alam dengan berkelanjutan, dan menjalin kemitraan internasional, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Strategi ini tidak hanya akan membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, dan memperkuat stabilitas ekonomi nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun