Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Monetisasi Dekarbonisasi (17) : Peluang Indonesia dari Kolaborasi Lintas Sektor dan Negara

25 Juni 2024   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2024   05:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kolaborasi Lintas Negara

  • Transfer Teknologi: Indonesia dapat menjalin kemitraan dengan negara-negara maju seperti Jerman, Jepang, dan Korea Selatan untuk transfer teknologi dalam energi terbarukan. Misalnya, teknologi panel surya dan turbin angin dapat diadopsi dengan cepat melalui kerjasama ini, seperti yang telah dilakukan dengan perusahaan-perusahaan dari negara tersebut.
  • Investasi Asing: Memfasilitasi investasi asing langsung (FDI) dalam proyek-proyek energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan biomassa. Perusahaan global seperti Google dan Apple yang berkomitmen terhadap energi bersih dapat diundang untuk berinvestasi dalam infrastruktur energi terbarukan di Indonesia.

Kolaborasi Lintas Sektor

  • Kemitraan dengan Sektor Swasta: Mengajak perusahaan-perusahaan besar di sektor energi, teknologi, dan keuangan untuk berkolaborasi dalam proyek energi terbarukan. Contohnya, kerjasama antara PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan perusahaan teknologi seperti Tesla untuk membangun infrastruktur baterai penyimpanan energi yang dapat mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan.
  • Inovasi dan R&D: Mendorong kemitraan antara universitas, lembaga penelitian, dan industri untuk mengembangkan solusi teknologi inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi energi terbarukan dan mengurangi biaya.

2. Kendaraan Listrik (EV) dan Infrastruktur

Kolaborasi Lintas Negara

  • Kemitraan dengan Produsen Kendaraan: Mengundang produsen kendaraan listrik global seperti Tesla, BYD, dan Hyundai untuk mendirikan pabrik perakitan kendaraan listrik di Indonesia. Ini tidak hanya mengurangi impor kendaraan tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan transfer pengetahuan.
  • Pendanaan dan Insentif: Bekerjasama dengan lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Asian Development Bank untuk menyediakan pendanaan dan insentif bagi pengembangan infrastruktur EV seperti stasiun pengisian daya dan jaringan distribusi listrik yang cerdas.

Kolaborasi Lintas Sektor

  • Transportasi Publik Hijau: Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk mengembangkan transportasi publik berbasis listrik, seperti bus listrik dan kereta api berbasis energi terbarukan.
  • Ecosystem EV: Mengembangkan ekosistem EV yang terintegrasi dengan dukungan dari sektor teknologi informasi untuk pengembangan aplikasi dan sistem manajemen pengisian daya yang efisien.

3. Manajemen Sumber Daya Alam dan Kehutanan

Kolaborasi Lintas Negara

  • Program REDD+: Mengikuti program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) yang didukung oleh PBB. Melalui program ini, Indonesia dapat menerima kompensasi finansial untuk upaya konservasi hutan dan pengurangan emisi dari deforestasi.
  • Kerjasama Bilateral: Menjalin kerjasama bilateral dengan negara-negara yang memiliki keahlian dalam manajemen hutan berkelanjutan, seperti Norwegia, yang telah mendukung proyek REDD+ di Indonesia dengan dana hibah.

Kolaborasi Lintas Sektor

  • Ekowisata Berkelanjutan: Mengembangkan ekowisata berkelanjutan dengan melibatkan sektor swasta, masyarakat lokal, dan pemerintah daerah. Hal ini dapat menciptakan sumber pendapatan baru sambil menjaga kelestarian lingkungan.
  • Pertanian Berkelanjutan: Mempromosikan pertanian berkelanjutan melalui kerjasama dengan sektor agribisnis untuk mengadopsi praktik-praktik pertanian yang rendah emisi dan ramah lingkungan.

4. Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang

Kolaborasi Lintas Negara

  • Teknologi Pengelolaan Limbah: Bekerjasama dengan negara-negara yang memiliki teknologi maju dalam pengelolaan limbah, seperti Swedia dan Jepang, untuk mengadopsi sistem daur ulang dan pengelolaan limbah yang efisien.
  • Pendanaan Proyek: Mengakses dana internasional seperti dari Global Environment Facility (GEF) untuk proyek pengelolaan limbah dan daur ulang yang dapat mengurangi emisi metana dari tempat pembuangan akhir.

Kolaborasi Lintas Sektor

  • Kemitraan dengan Industri: Mengajak perusahaan besar di sektor manufaktur dan konsumsi untuk berinvestasi dalam fasilitas daur ulang dan sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
  • Pendidikan dan Kesadaran: Bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang pentingnya daur ulang dan pengurangan limbah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun