Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Monetisasi Dekarbonisasi (17) : Peluang Indonesia dari Kolaborasi Lintas Sektor dan Negara

25 Juni 2024   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2024   05:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Success Story: Monetisasi dari Dekarbonisasi Melalui Kolaborasi Lintas Sektor dan Lintas Negara

Dekarbonisasi adalah tantangan global yang memerlukan kerjasama lintas sektor dan lintas negara untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan menguntungkan secara ekonomi. Beberapa inisiatif global telah menunjukkan bahwa kolaborasi semacam ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga memonetisasi upaya dekarbonisasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah beberapa kisah sukses yang menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dan lintas negara telah berhasil memonetisasi dekarbonisasi.

1. North Sea Wind Power Hub: Kolaborasi Eropa untuk Energi Terbarukan

Tantangan: Negara-negara di sekitar Laut Utara menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan sambil mengurangi emisi karbon. Membangun infrastruktur energi terbarukan yang efisien dan terintegrasi menjadi prioritas utama.

Solusi: Negara-negara seperti Denmark, Jerman, Belanda, dan Inggris berkolaborasi dalam proyek North Sea Wind Power Hub. Proyek ini melibatkan pembangunan hub tenaga angin lepas pantai yang akan menghubungkan ladang angin di Laut Utara dengan jaringan listrik di seluruh Eropa.

Hasil:

  • Skalabilitas dan Efisiensi: Kolaborasi ini memungkinkan pembangunan infrastruktur energi angin dengan skala besar dan efisiensi yang tinggi, mengurangi biaya produksi energi terbarukan.
  • Pengurangan Emisi: Proyek ini diproyeksikan akan mengurangi emisi karbon secara signifikan dengan menggantikan pembangkit listrik berbasis fosil.
  • Keuntungan Ekonomi: Proyek ini menciptakan lapangan kerja di sektor energi terbarukan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang terlibat. Perusahaan lokal dan regional mendapatkan kontrak untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, menghasilkan keuntungan ekonomi langsung dan tidak langsung.
  • Teknologi dan Inovasi: Proyek ini juga mendorong inovasi teknologi dalam desain dan pengoperasian ladang angin lepas pantai, memberikan keuntungan kompetitif bagi industri teknologi energi terbarukan di Eropa.

2. Tesla-Panasonic Partnership: Kolaborasi Lintas Sektor dalam Kendaraan Listrik

Tantangan: Tesla menghadapi tantangan dalam memproduksi baterai kendaraan listrik (EV) yang efisien dan terjangkau, yang menjadi kunci dalam upaya dekarbonisasi sektor transportasi.

Solusi: Tesla menjalin kemitraan dengan Panasonic, perusahaan teknologi asal Jepang, untuk membangun Gigafactory di Nevada, AS. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi baterai lithium-ion dalam skala besar, mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi.

Hasil:

  • Pengurangan Biaya: Kemitraan ini berhasil menurunkan biaya produksi baterai, membuat kendaraan listrik lebih terjangkau bagi konsumen.
  • Peningkatan Produksi: Gigafactory memungkinkan Tesla meningkatkan produksi kendaraan listrik secara signifikan, membantu mengurangi emisi dari sektor transportasi.
  • Lapangan Kerja: Pabrik ini menciptakan ribuan lapangan kerja di AS, baik secara langsung di pabrik maupun di industri pendukung lainnya.
  • Inovasi Teknologi: Kolaborasi ini mendorong inovasi dalam teknologi baterai dan manufaktur, memberikan Tesla dan Panasonic keunggulan kompetitif di pasar global.

3. RE100 Initiative: Kolaborasi Lintas Sektor untuk Energi Terbarukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun