Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (11): Peluang Indonesia dari Perjanjian Paris

24 Juni 2024   14:56 Diperbarui: 24 Juni 2024   15:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implementasi di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ekosistem yang kaya dan sumber daya alam yang melimpah, memiliki tantangan dan peluang unik dalam mengimplementasikan dekarbonisasi:

  • Hutan dan Lahan Basah: Upaya untuk menghentikan deforestasi dan degradasi hutan, serta rehabilitasi lahan basah, dapat menghasilkan kredit karbon yang dapat dijual.
  • Energi Terbarukan: Pengembangan potensi energi terbarukan, seperti panas bumi dan angin, yang melimpah di Indonesia.
  • Transportasi Berkelanjutan: Promosi mobil listrik dan infrastruktur pengisian daya yang ramah lingkungan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Monetisasi dari dekarbonisasi adalah kunci bagi Indonesia untuk tidak hanya memenuhi komitmen internasional seperti Perjanjian Paris, tetapi juga untuk mengambil keuntungan dari peluang ekonomi baru dalam ekonomi berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, termasuk investasi dalam energi terbarukan, efisiensi energi, dan infrastruktur hijau, Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan, sambil menjaga daya dukung lingkungan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan ekosistem bumi.

Success Story: Monetisasi dari Dekarbonisasi untuk Memenuhi Target Kesepakatan Internasional seperti Perjanjian Paris

Dekarbonisasi, sebagai bagian penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim, menjadi semakin krusial dalam mencapai target internasional yang diatur dalam Perjanjian Paris. Perjanjian ini bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat Celsius dari level pra-industri, serta berupaya untuk mencapai penurunan hingga 1,5 derajat Celsius. Berikut adalah studi kasus tentang bagaimana beberapa entitas telah berhasil memonetisasi dekarbonisasi untuk mencapai tujuan ini:

Tesla Inc.: Memimpin Revolusi Mobil Listrik

Deskripsi Perusahaan: Tesla Inc., yang dipimpin oleh Elon Musk, telah menjadi pionir dalam industri mobil listrik dan energi terbarukan. Perusahaan ini tidak hanya fokus pada menciptakan mobil listrik yang inovatif, tetapi juga mengintegrasikan solusi energi terbarukan seperti baterai penyimpanan energi dan panel surya untuk rumah.

Success Story:

  1. Inovasi Teknologi: Tesla telah mengembangkan teknologi baterai yang lebih efisien dan lebih murah, menjadikan mobil listrik mereka lebih kompetitif dalam pasar global.
  2. Pengurangan Emisi: Dengan menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil dengan mobil listrik, Tesla telah berhasil mengurangi jutaan ton CO2 setiap tahunnya.
  3. Monetisasi Kredit Karbon: Tesla aktif dalam menjual kredit karbon yang dihasilkan dari pengurangan emisi kendaraan mereka kepada perusahaan lain yang memerlukan untuk memenuhi kewajiban emisi mereka.
  4. Pendapatan dari Penjualan Mobil Listrik: Selain dari penjualan kredit karbon, Tesla juga mengalami pertumbuhan signifikan dalam pendapatan mereka dari penjualan mobil listrik, menunjukkan bahwa bisnis berkelanjutan dapat menguntungkan secara finansial.

PLN (Persero): Transformasi Energi Bersih di Indonesia

Deskripsi Perusahaan: PT PLN (Persero) adalah perusahaan listrik milik negara Indonesia yang bertanggung jawab atas penyediaan listrik di seluruh wilayah Indonesia.

Success Story:

  1. Investasi dalam Energi Terbarukan: PLN telah mengambil langkah signifikan dalam menginvestasikan sumber daya dan infrastruktur untuk pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro di Indonesia.
  2. Pengurangan Emisi: Dengan beralih dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke energi terbarukan, PLN telah berkontribusi signifikan dalam pengurangan emisi CO2 di Indonesia.
  3. Pengembangan Infrastruktur: PLN juga aktif dalam membangun infrastruktur untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dan pengisian daya di Indonesia, menciptakan lingkungan yang ramah terhadap mobil listrik.
  4. Kemitraan Internasional: PLN telah menjalin kemitraan dengan lembaga internasional dan perusahaan energi global untuk mendukung transformasi energi bersih di Indonesia, termasuk dalam hal monetisasi dan implementasi teknologi dekarbonisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun