Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

UMKM dan Infrastruktur, Mengubah Tantangan Jadi Peluang

22 Juni 2024   21:33 Diperbarui: 22 Juni 2024   21:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Fokus Pembangunan yang Tidak Merata

  • Prioritas Pembangunan di Daerah Perkotaan: Banyak proyek infrastruktur yang difokuskan di daerah perkotaan, sementara daerah pedesaan dan terpencil sering kali diabaikan. Hal ini menyebabkan ketimpangan infrastruktur antara daerah perkotaan dan pedesaan.
  • Ketergantungan pada Pusat: Banyak daerah yang masih sangat bergantung pada pemerintah pusat untuk pengembangan infrastruktur, yang sering kali menyebabkan keterlambatan dan ketidakmerataan dalam pembangunan.

B. Kesenjangan Infrastruktur Antara Wilayah

  • Akses Transportasi yang Terbatas: Banyak daerah yang tidak memiliki akses transportasi yang memadai, seperti jalan yang baik, jembatan, dan transportasi umum. Hal ini menghambat mobilitas barang dan orang, serta meningkatkan biaya logistik.
  • Keterbatasan Fasilitas Umum: Keterbatasan fasilitas umum seperti listrik, air bersih, dan layanan kesehatan di banyak daerah menyebabkan rendahnya kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.

6. Kendala Logistik dan Rantai Pasok

A. Sistem Logistik yang Tidak Efisien

  • Kurangnya Infrastruktur Logistik: Keterbatasan infrastruktur logistik, seperti gudang, pusat distribusi, dan jalur transportasi yang efisien, menyebabkan tingginya biaya dan waktu pengiriman barang.
  • Pengelolaan Logistik yang Lemah: Banyak UMKM yang tidak memiliki sistem pengelolaan logistik yang baik, sehingga menghadapi kesulitan dalam manajemen rantai pasok.

B. Ketidakpastian Pasokan

  • Keterbatasan Pasokan Bahan Baku: Keterbatasan pasokan bahan baku yang stabil dan berkualitas menyebabkan ketidakpastian dalam produksi dan operasional UMKM.
  • Kolaborasi yang Lemah dalam Rantai Pasok: Kurangnya kolaborasi yang efektif antara pemasok, produsen, dan distributor menyebabkan inefisiensi dan keterlambatan dalam rantai pasok.

Akar masalah dari tantangan infrastruktur yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia sangat kompleks dan saling terkait. Mulai dari keterbatasan investasi dan pendanaan, regulasi dan birokrasi yang kompleks, keterbatasan sumber daya manusia, teknologi, ketidakmerataan pembangunan, hingga kendala logistik dan rantai pasok. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dukungan dalam bentuk kebijakan yang tepat, investasi yang memadai, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, serta adopsi teknologi yang inovatif sangat penting untuk membantu UMKM mengatasi tantangan ini dan meningkatkan daya saing mereka.

Strategi atau Kebijakan untuk Mengatasi Tantangan atau Kendala UMKM di Bidang Infrastruktur

Mengatasi tantangan dan kendala yang dihadapi UMKM di bidang infrastruktur memerlukan strategi dan kebijakan yang komprehensif serta kolaboratif.

1. Peningkatan Investasi dan Pendanaan Infrastruktur

A. Peningkatan Anggaran Pemerintah

  • Strategi: Meningkatkan alokasi anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, terutama di daerah terpencil dan pedesaan.
  • Implementasi: Mengalokasikan dana khusus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek infrastruktur yang mendukung UMKM, seperti pembangunan jalan, jembatan, fasilitas air bersih, dan listrik.
  • Contoh: Program Dana Desa yang ditingkatkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur di desa-desa yang mendukung aktivitas UMKM.

B. Insentif untuk Investasi Swasta

  • Strategi: Memberikan insentif kepada sektor swasta untuk berinvestasi dalam proyek infrastruktur yang mendukung UMKM.
  • Implementasi: Menyediakan insentif pajak, kemudahan perizinan, dan skema pembiayaan publik-swasta (public-private partnership) untuk menarik investasi swasta.
  • Contoh: Memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam pembangunan fasilitas logistik dan gudang yang dapat digunakan oleh UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun