Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Lembaga Pengawas Sektor Jasa Keuangan: Sebuah Komparasi

19 Juni 2024   11:33 Diperbarui: 19 Juni 2024   13:32 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

OJK: Siapa yang Mengawasi?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga independen di Indonesia yang bertanggung jawab mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan. Didirikan untuk memastikan sistem keuangan yang stabil, transparan, dan akuntabel, OJK memainkan peran penting dalam menjaga integritas dan efisiensi pasar keuangan. Namun, seperti lembaga pengawas lainnya, OJK juga memerlukan pengawasan dan akuntabilitas untuk memastikan bahwa ia menjalankan tugasnya dengan baik.

Fungsi dan Peran OJK

OJK bertugas untuk:

  1. Mengatur dan Mengawasi: Mengatur dan mengawasi kegiatan sektor jasa keuangan yang meliputi perbankan, pasar modal, dan sektor industri keuangan non-bank seperti asuransi, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan.
  2. Perlindungan Konsumen: Melindungi kepentingan konsumen sektor jasa keuangan melalui pengawasan yang efektif dan penegakan regulasi.
  3. Meningkatkan Literasi Keuangan: Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat agar lebih memahami produk dan layanan keuangan.

Pengawasan terhadap OJK

1. Presiden Republik Indonesia

OJK berada di bawah pengawasan langsung Presiden Republik Indonesia. Sebagai lembaga negara, OJK bertanggung jawab kepada Presiden dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Presiden memiliki wewenang untuk menilai kinerja OJK dan mengambil tindakan yang diperlukan jika ditemukan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas OJK.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

DPR memiliki fungsi pengawasan terhadap OJK melalui Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan. Bentuk pengawasan DPR terhadap OJK meliputi:

  • Rapat Dengar Pendapat (RDP): DPR dapat memanggil OJK untuk rapat dengar pendapat guna membahas laporan kinerja, kebijakan yang diambil, serta isu-isu terkini di sektor jasa keuangan.
  • Laporan Tahunan: OJK diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan kepada DPR yang berisi tentang kinerja, kondisi sektor jasa keuangan, serta tantangan dan langkah ke depan.

3. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPK memiliki wewenang untuk melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan dan kinerja OJK. Audit ini penting untuk memastikan bahwa OJK menggunakan sumber daya secara efisien, transparan, dan akuntabel. Hasil audit BPK terhadap OJK akan disampaikan kepada DPR dan dapat menjadi dasar untuk evaluasi dan tindakan selanjutnya.

4. Lembaga Penegak Hukum

Dalam hal terdapat indikasi pelanggaran hukum oleh OJK atau pegawainya, lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat melakukan penyelidikan dan penindakan. Pengawasan oleh lembaga penegak hukum memastikan bahwa OJK dan pegawainya tidak menyalahgunakan wewenang dan tetap beroperasi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Mekanisme Pengawasan Internal

1. Dewan Komisioner OJK

Dewan Komisioner OJK bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua unit dan departemen dalam OJK menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan dan standar yang ditetapkan. Dewan Komisioner juga berperan dalam menetapkan kebijakan strategis dan memastikan bahwa OJK beroperasi dengan transparansi dan akuntabilitas.

2. Satuan Pengawasan Internal

OJK memiliki satuan pengawasan internal yang berfungsi untuk memantau dan mengevaluasi kinerja serta kepatuhan seluruh unit di dalam OJK. Satuan ini melakukan audit internal secara berkala untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memastikan bahwa semua kegiatan operasional sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

Pentingnya Pengawasan terhadap OJK

1. Transparansi dan Akuntabilitas

Pengawasan yang efektif terhadap OJK memastikan bahwa lembaga ini bekerja secara transparan dan akuntabel. Dengan adanya pengawasan, OJK diharapkan dapat menjalankan tugasnya tanpa adanya konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang.

2. Perlindungan Konsumen

Pengawasan yang baik juga penting untuk melindungi konsumen sektor jasa keuangan. Dengan memastikan bahwa OJK berfungsi dengan baik, konsumen akan merasa lebih aman dan percaya terhadap sistem keuangan yang ada.

3. Stabilitas Sistem Keuangan

OJK berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Pengawasan yang memadai terhadap OJK akan memastikan bahwa kebijakan dan regulasi yang diterapkan efektif dalam mencegah dan mengatasi krisis keuangan.

OJK, sebagai lembaga pengawas sektor jasa keuangan, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas dan stabilitas sistem keuangan Indonesia. Pengawasan terhadap OJK dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Presiden, DPR, BPK, dan lembaga penegak hukum, serta melalui mekanisme internal seperti Dewan Komisioner dan satuan pengawasan internal. Pengawasan yang efektif sangat penting untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, perlindungan konsumen, dan stabilitas sistem keuangan. Dengan pengawasan yang baik, OJK dapat terus meningkatkan kinerja dan kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan di Indonesia.

Lembaga Seperti OJK di Negara-Negara ASEAN Lain

Setiap negara memiliki lembaga pengawas sektor jasa keuangan yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi di sektor ini. Di ASEAN, berbagai negara memiliki lembaga serupa dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia, yang memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan.

Singapura: Monetary Authority of Singapore (MAS)

1. Fungsi dan Peran

Monetary Authority of Singapore (MAS) adalah otoritas keuangan yang bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh sistem keuangan Singapura, termasuk perbankan, asuransi, pasar modal, dan lembaga keuangan lainnya.

2. Struktur dan Kewenangan

MAS didirikan pada tahun 1971 dan memiliki kewenangan luas dalam membuat regulasi, mengawasi kepatuhan, serta menjaga stabilitas moneter dan keuangan. MAS juga berperan dalam mempromosikan Singapura sebagai pusat keuangan internasional.

3. Kegiatan Utama

  • Regulasi dan Pengawasan: Menetapkan aturan dan regulasi untuk lembaga keuangan.
  • Pengelolaan Moneter: Mengelola kebijakan moneter dan mengendalikan inflasi.
  • Pengembangan Pasar Keuangan: Memfasilitasi inovasi dan pengembangan sektor keuangan.

Malaysia: Securities Commission Malaysia (SC) dan Bank Negara Malaysia (BNM)

1. Securities Commission Malaysia (SC)

SC adalah lembaga independen yang mengawasi pasar modal Malaysia. Didirikan pada tahun 1993, SC bertanggung jawab untuk memastikan integritas dan efisiensi pasar modal.

2. Bank Negara Malaysia (BNM)

BNM adalah bank sentral Malaysia yang juga berperan sebagai regulator sektor perbankan dan asuransi. BNM didirikan pada tahun 1959 dan memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter dan keuangan.

3. Kegiatan Utama

  • SC: Pengawasan dan regulasi pasar modal, perlindungan investor, dan pengembangan pasar modal.
  • BNM: Regulasi dan pengawasan perbankan dan asuransi, kebijakan moneter, dan stabilitas keuangan.

Thailand: Securities and Exchange Commission (SEC) dan Bank of Thailand (BOT)

1. Securities and Exchange Commission (SEC)

SEC Thailand bertanggung jawab untuk mengawasi pasar modal, termasuk bursa efek dan perusahaan publik. Didirikan pada tahun 1992, SEC memastikan bahwa pasar modal beroperasi dengan transparansi dan efisiensi.

2. Bank of Thailand (BOT)

BOT adalah bank sentral Thailand yang juga mengawasi sektor perbankan dan memainkan peran penting dalam kebijakan moneter dan stabilitas keuangan.

3. Kegiatan Utama

  • SEC: Regulasi dan pengawasan pasar modal, perlindungan investor, dan pengembangan pasar modal.
  • BOT: Kebijakan moneter, regulasi perbankan, dan stabilitas keuangan.

Filipina: Securities and Exchange Commission (SEC) dan Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP)

1. Securities and Exchange Commission (SEC)

SEC Filipina adalah lembaga pemerintah yang mengatur dan mengawasi pasar modal, perusahaan publik, dan lembaga keuangan non-bank. Didirikan pada tahun 1936, SEC berfungsi untuk melindungi investor dan memastikan transparansi di pasar modal.

2. Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP)

BSP adalah bank sentral Filipina yang mengawasi sektor perbankan dan memainkan peran penting dalam kebijakan moneter dan stabilitas keuangan. Didirikan pada tahun 1993, BSP menggantikan Central Bank of the Philippines yang didirikan pada tahun 1949.

3. Kegiatan Utama

  • SEC: Pengawasan dan regulasi pasar modal, perlindungan investor, dan pengembangan pasar modal.
  • BSP: Kebijakan moneter, regulasi perbankan, dan stabilitas keuangan.

Vietnam: State Securities Commission (SSC) dan State Bank of Vietnam (SBV)

1. State Securities Commission (SSC)

SSC Vietnam adalah badan pemerintah yang mengatur dan mengawasi pasar modal di Vietnam. SSC didirikan pada tahun 1996 untuk memastikan bahwa pasar modal beroperasi secara transparan dan efisien.

2. State Bank of Vietnam (SBV)

SBV adalah bank sentral Vietnam yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan pengawasan sektor perbankan. Didirikan pada tahun 1951, SBV juga mengatur kebijakan valuta asing dan stabilitas keuangan.

3. Kegiatan Utama

  • SSC: Pengawasan dan regulasi pasar modal, perlindungan investor, dan pengembangan pasar modal.
  • SBV: Kebijakan moneter, regulasi perbankan, dan stabilitas keuangan.

Setiap negara di ASEAN memiliki lembaga pengawas sektor jasa keuangan yang memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan. Dari MAS di Singapura hingga SBV di Vietnam, masing-masing lembaga memiliki struktur dan kewenangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi negara mereka. Pengawasan yang efektif oleh lembaga-lembaga ini sangat penting untuk memastikan pasar keuangan yang transparan, efisien, dan bertanggung jawab, serta untuk melindungi kepentingan konsumen dan investor. Kerjasama regional antara lembaga-lembaga ini juga dapat memperkuat stabilitas keuangan di kawasan ASEAN.

Keberhasilan Lembaga Serupa OJK di Negara Maju

Lembaga pengawas sektor jasa keuangan, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia, memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan suatu negara. Di negara maju, lembaga-lembaga serupa telah terbukti efektif dalam mengawasi berbagai sektor keuangan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

1. Financial Conduct Authority (FCA) - Inggris

Fungsi dan Peran

Financial Conduct Authority (FCA) adalah lembaga pengawas keuangan independen di Inggris yang bertanggung jawab untuk mengawasi lebih dari 58.000 perusahaan dalam sektor keuangan. FCA didirikan pada tahun 2013 sebagai pengganti Financial Services Authority (FSA).

Keberhasilan dan Faktor Pendukung

  • Regulasi yang Tepat: FCA dikenal dengan pendekatan regulasinya yang progresif dan adaptif terhadap perubahan pasar dan teknologi.
  • Perlindungan Konsumen yang Kuat: FCA aktif dalam melindungi konsumen dengan mengatur produk keuangan dan mendorong transparansi.
  • Kolaborasi dengan Industri: FCA melakukan kolaborasi dengan industri untuk mengembangkan standar dan praktik terbaik dalam sektor keuangan.

2. Securities and Exchange Commission (SEC) - Amerika Serikat

Fungsi dan Peran

Securities and Exchange Commission (SEC) adalah lembaga federal di Amerika Serikat yang mengawasi pasar modal, termasuk bursa efek, sekuritas, dan perusahaan publik.

Keberhasilan dan Faktor Pendukung

  • Pengawasan yang Ketat: SEC dikenal dengan pengawasannya yang ketat terhadap pasar modal, termasuk regulasi terhadap perusahaan publik dan pedagang sekuritas.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: SEC berfokus pada transparansi dan akuntabilitas dalam operasinya untuk memastikan integritas pasar modal.
  • Penegakan Hukum yang Tegas: SEC memiliki kewenangan untuk menindak pelanggaran hukum di pasar modal, memberikan efek jera kepada pelaku pasar.

3. Autorit des Marchs Financiers (AMF) - Prancis

Fungsi dan Peran

Autorit des Marchs Financiers (AMF) adalah lembaga pengawas keuangan di Prancis yang mengatur pasar modal dan industri keuangan.

Keberhasilan dan Faktor Pendukung

  • Pengaturan Pasar Modal yang Efektif: AMF efektif dalam mengatur pasar modal Prancis dengan memastikan perlindungan investor dan efisiensi pasar.
  • Inovasi dalam Regulasi: AMF terlibat dalam inovasi regulasi untuk mengakomodasi perkembangan teknologi dan perubahan dalam industri keuangan.
  • Kerjasama Internasional: AMF aktif dalam kerjasama internasional untuk mengatasi tantangan yang kompleks dalam pengawasan pasar modal global.

4. Australian Prudential Regulation Authority (APRA) - Australia

Fungsi dan Peran

Australian Prudential Regulation Authority (APRA) adalah lembaga pengawas keuangan di Australia yang mengatur sektor keuangan, termasuk perbankan, asuransi, dan dana pensiun.

Keberhasilan dan Faktor Pendukung

  • Stabilitas Keuangan yang Terjaga: APRA telah berhasil menjaga stabilitas sektor keuangan Australia melalui regulasi yang ketat terhadap lembaga-lembaga keuangan.
  • Keberlanjutan dan Inovasi: APRA mengintegrasikan aspek keberlanjutan dan inovasi dalam regulasinya untuk memajukan sektor keuangan Australia.
  • Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: APRA bekerja sama dengan industri dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Lembaga pengawas sektor jasa keuangan di negara maju seperti FCA di Inggris, SEC di Amerika Serikat, AMF di Prancis, dan APRA di Australia telah membuktikan keberhasilannya dalam mengawasi dan mengatur sektor keuangan secara efektif. Faktor kunci yang mendukung keberhasilan mereka meliputi regulasi yang tepat, perlindungan konsumen yang kuat, penegakan hukum yang tegas, inovasi dalam regulasi, serta kolaborasi dengan industri dan pemangku kepentingan. Keberhasilan ini memberikan pandangan penting bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam memperkuat lembaga pengawasan sektor jasa keuangannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil.

Daftar Pustaka

  1. Australian Prudential Regulation Authority. (2021). Annual Report. APRA.
  2. Autorit des Marchs Financiers. (2021). Annual Report. AMF.
  3. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2021). Laporan Hasil Pemeriksaan atas OJK. BPK RI.
  4. Bangko Sentral ng Pilipinas. (2021). Annual Report. BSP.
  5. Bank Indonesia. (2021). Regulasi Keuangan di Indonesia. BI.
  6. Bank Negara Malaysia. (2021). Annual Report. BNM.
  7. Bank of Thailand. (2021). Annual Report. BOT.
  8. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. (2021). Fungsi Pengawasan DPR terhadap OJK. DPR RI.
  9. Financial Conduct Authority. (2021). Annual Report. FCA.
  10. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021). Sistem Keuangan dan Regulasi di Indonesia. Kemenkeu RI.
  11. Monetary Authority of Singapore. (2021). Annual Report. MAS.
  12. Otoritas Jasa Keuangan. (2021). Laporan Tahunan OJK. OJK.
  13. Presiden Republik Indonesia. (2021). Peraturan tentang Tugas dan Fungsi OJK. Presiden RI.
  14. Securities and Exchange Commission Philippines. (2021). Annual Report. SEC Philippines.
  15. Securities and Exchange Commission Thailand. (2021). Annual Report. SEC Thailand.
  16. Securities and Exchange Commission. (2021). Annual Report. SEC.
  17. Securities Commission Malaysia. (2021). Annual Report. SC Malaysia.
  18. State Bank of Vietnam. (2021). Annual Report. SBV.
  19. State Securities Commission of Vietnam. (2021). Annual Report. SSC Vietnam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun