Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Solusi Cerdas untuk Fake Productivity

15 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:35 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehilangan nilai pekerjaan

Penurunan kepuasan kerja

 

Solusi Cerdas untuk Mengatasi Fake Productivity

Fake productivity menjadi tantangan serius dalam lingkungan kerja modern yang semakin terhubung dan terdigitalisasi. Untuk menghadapi masalah ini dengan cerdas, perlu diterapkan solusi yang berbasis pada kebijakan, teknologi, dan budaya kerja yang sehat. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

1. Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja yang Transparan dan Akurat

Penting untuk mengembangkan sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya mengukur kuantitas, tetapi juga kualitas pekerjaan yang dilakukan. Sistem ini harus transparan dan mampu meminimalkan risiko manipulasi atau kecurangan dalam pencatatan waktu atau pencapaian. Teknologi blockchain, misalnya, dapat digunakan untuk mencatat dan memverifikasi aktivitas kerja secara real-time dengan lebih akurat.

2. Edukasi dan Pelatihan Karyawan

Mengedukasi karyawan tentang pentingnya integritas dalam melaporkan kinerja dan dampak negatif dari fake productivity adalah langkah penting. Pelatihan dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang bagaimana praktik ini dapat merugikan individu dan organisasi dalam jangka panjang.

3. Promosi Budaya Kerja yang Berbasis Nilai

Mendorong budaya kerja yang berfokus pada nilai-nilai produktivitas yang sejati, seperti inovasi, kolaborasi, dan tanggung jawab sosial, adalah kunci untuk mengurangi praktik fake productivity. Pemimpin organisasi harus menjadi contoh dan mempromosikan integritas dalam semua aspek pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun