Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK digunakan untuk mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen dalam periode waktu tertentu. IHK yang tinggi dapat mengindikasikan inflasi yang tinggi, yang pada gilirannya dapat mengurangi daya beli masyarakat (Samuelson & Nordhaus, 2010).
Data dan Analisis Terkini
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, pendapatan per kapita Indonesia tercatat sekitar USD 4.000. Namun, tingkat inflasi yang mencapai 4,2% pada tahun yang sama telah menggerus daya beli masyarakat. Tingginya harga bahan pangan dan energi menjadi penyumbang utama inflasi (BPS, 2023).
Pengaruh Inflasi Terhadap Daya Beli
Inflasi yang tinggi mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum, yang mengurangi daya beli masyarakat. Sebagai contoh, jika pendapatan seseorang tidak meningkat seiring dengan inflasi, maka kemampuan mereka untuk membeli barang dan jasa akan menurun. Hal ini sesuai dengan teori kuantitas uang yang menyatakan bahwa kenaikan jumlah uang beredar (jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi) akan menyebabkan inflasi (Friedman, 1968).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Beli di Indonesia
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan ekonomi pemerintah, seperti subsidi, pajak, dan program bantuan sosial, memainkan peran penting dalam mempengaruhi daya beli masyarakat. Misalnya, subsidi bahan bakar yang diberikan pemerintah dapat membantu menjaga daya beli masyarakat dengan menekan harga energi.
Kondisi Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja yang sehat dengan tingkat pengangguran yang rendah cenderung meningkatkan daya beli masyarakat. Tingkat pengangguran yang rendah menunjukkan bahwa lebih banyak orang memiliki pekerjaan dan pendapatan, yang berarti lebih banyak uang yang dapat dibelanjakan untuk barang dan jasa.