Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Daya Beli dan Purchasing Power Parity

8 Juni 2024   13:38 Diperbarui: 8 Juni 2024   13:56 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Purchasing Power Parity (PPP)

Pentingnya Purchasing Power Parity (PPP)

  1. Perbandingan Internasional: PPP memungkinkan perbandingan yang lebih akurat antara kesejahteraan ekonomi di berbagai negara dengan menyesuaikan perbedaan harga barang dan jasa. Ini penting untuk analisis global dan kebijakan internasional.
  2. Penilaian Kekuatan Mata Uang: PPP digunakan untuk menentukan apakah mata uang suatu negara undervalued atau overvalued, yang mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi.
  3. Indikator Makroekonomi: PPP adalah indikator penting dalam menilai keseimbangan nilai tukar jangka panjang dan membuat proyeksi ekonomi global.

Kapan PPP Lebih Penting?

  • Analisis Internasional: Ketika membandingkan daya beli dan standar hidup antar negara.
  • Kebijakan Perdagangan: Dalam menentukan kebijakan perdagangan dan nilai tukar yang adil.
  • Investasi Global: Untuk analisis pasar global dan keputusan investasi internasional.

Kedua konsep ini penting, tetapi relevansinya bergantung pada konteks spesifik:

  • Daya Beli Masyarakat lebih penting dalam konteks domestik dan kebijakan sosial-ekonomi. Ini memberikan wawasan langsung tentang kesejahteraan individu dan kelompok dalam suatu negara dan digunakan untuk merancang kebijakan yang meningkatkan kualitas hidup dan konsumsi rumah tangga.
  • Purchasing Power Parity (PPP) lebih penting dalam konteks internasional. Ini memberikan alat untuk perbandingan lintas negara yang lebih adil dan akurat, serta membantu dalam memahami kekuatan mata uang dan keseimbangan nilai tukar.

Secara keseluruhan, jika fokusnya adalah pada kesejahteraan ekonomi individu dalam suatu negara, daya beli masyarakat lebih penting. Namun, jika fokusnya adalah pada perbandingan lintas negara dan analisis makroekonomi global, PPP lebih relevan. Keduanya saling melengkapi dan sering digunakan bersama untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi ekonomi baik di tingkat domestik maupun internasional.

Untuk memahami bagaimana daya beli masyarakat dan Purchasing Power Parity (PPP) yang baik itu, kita perlu melihat indikator-indikator kunci dan kondisi yang mencerminkan situasi ekonomi yang sehat dan seimbang. Berikut adalah uraian tentang karakteristik daya beli masyarakat dan PPP yang baik:

Daya Beli Masyarakat yang Baik

Indikator dan Karakteristik

  1. Pendapatan yang Cukup dan Merata: Pendapatan per kapita yang tinggi dan distribusi pendapatan yang merata menunjukkan daya beli yang baik. Ini berarti sebagian besar masyarakat memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar dan menikmati standar hidup yang layak.
  2. Gini Ratio Rendah: Gini Ratio yang rendah menunjukkan distribusi pendapatan yang lebih merata, mengurangi ketimpangan ekonomi.
  3. Inflasi Terkendali: Tingkat inflasi yang rendah dan stabil (umumnya di bawah 3%) membantu menjaga daya beli masyarakat karena harga barang dan jasa tidak mengalami kenaikan yang signifikan dari waktu ke waktu.
  4. Indeks Harga Konsumen (IHK): IHK yang stabil menunjukkan bahwa harga barang dan jasa tidak mengalami fluktuasi yang tajam, sehingga daya beli riil masyarakat terjaga.
  5. Tingkat Pengangguran Rendah: Tingkat pengangguran yang rendah menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki pekerjaan dan pendapatan tetap, yang mendukung daya beli.
  6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tinggi: Partisipasi yang tinggi menunjukkan bahwa banyak orang yang aktif bekerja atau mencari kerja.
  7. Harga Barang dan Jasa Terjangkau: Harga barang kebutuhan pokok yang terjangkau dan stabil, termasuk pangan, energi, dan perumahan, memastikan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dengan mudah.
  8. Biaya Hidup Rendah: Indeks biaya hidup yang rendah menunjukkan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang wajar.
  9. Kebijakan Ekonomi yang Mendukung: Kebijakan pemerintah yang efektif dalam memberikan subsidi, bantuan sosial, dan mengendalikan harga barang dan jasa.
  10. Program Bantuan Sosial Efektif: Program seperti PKH dan BLT yang tepat sasaran membantu meningkatkan daya beli kelompok rentan.

Contoh Nyata

  • Negara dengan Pendapatan Tinggi: Negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi seperti Norwegia dan Jerman cenderung memiliki daya beli yang baik karena pendapatan yang tinggi, distribusi pendapatan yang merata, dan harga barang yang relatif stabil.

Purchasing Power Parity (PPP) yang Baik

Indikator dan Karakteristik

  1. Kurs Valuta Asing yang Seimbang: Kurs PPP yang mendekati kurs pasar menunjukkan keseimbangan dalam nilai tukar antar mata uang. Ini mencerminkan bahwa harga barang dan jasa di berbagai negara seimbang setelah disesuaikan dengan nilai tukar.
  2. Kurs Pasar Stabil: Kurs pasar yang tidak terlalu fluktuatif menunjukkan kestabilan ekonomi dan nilai tukar yang mendekati nilai PPP.
  3. Harga Barang dan Jasa Konsisten: Harga barang dan jasa yang relatif serupa di berbagai negara setelah disesuaikan dengan kurs PPP menunjukkan bahwa daya beli antar negara seimbang.
  4. Indeks Big Mac: Indeks ini digunakan sebagai tolok ukur sederhana untuk membandingkan harga barang yang identik di berbagai negara. Perbedaan kecil antara harga menunjukkan keseimbangan yang baik.
  5. Inflasi yang Konsisten dan Rendah: Tingkat inflasi yang serupa di berbagai negara membantu menjaga keseimbangan daya beli antar negara, sehingga nilai tukar tidak perlu berfluktuasi tajam untuk menyesuaikan perbedaan inflasi.
  6. Kebijakan Moneter Stabil: Kebijakan moneter yang efektif membantu menjaga inflasi dan nilai tukar yang stabil.
  7. Pertumbuhan Ekonomi yang Seimbang: Pertumbuhan ekonomi yang relatif seimbang di berbagai negara membantu mempertahankan nilai tukar yang mendekati nilai PPP.
  8. Kebijakan Ekonomi Makro yang Konsisten: Kebijakan ekonomi yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi membantu menjaga keseimbangan daya beli antar negara.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun