Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Daya Beli dan Purchasing Power Parity

8 Juni 2024   13:38 Diperbarui: 8 Juni 2024   13:56 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Biaya Hidup

Indeks biaya hidup mengukur biaya barang dan jasa yang dibutuhkan untuk mempertahankan standar hidup tertentu. Biaya hidup yang lebih rendah di Indonesia dibandingkan dengan AS menunjukkan bahwa dengan pendapatan yang sama, masyarakat Indonesia dapat membeli lebih banyak barang dan jasa.

Sektor Komoditas

Harga minyak dunia dan harga komoditas pangan global mempengaruhi harga energi dan pangan di dalam negeri. Fluktuasi harga komoditas ini dapat mempengaruhi inflasi dan daya beli masyarakat.

Purchasing Power Parity (PPP) adalah alat penting untuk membandingkan daya beli antara negara-negara dengan mempertimbangkan harga barang dan jasa yang serupa. Matriks ini menunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi PPP, termasuk harga barang, kurs valuta asing, pendapatan, inflasi, kebijakan ekonomi, stabilitas ekonomi, biaya hidup, dan harga komoditas. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat menganalisis kondisi daya beli dan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara lebih komprehensif.

Matriks: Persamaan dan Perbedaan Daya Beli Masyarakat dengan Purchasing Power Parity (PPP)

Untuk memahami hubungan antara daya beli masyarakat dan Purchasing Power Parity (PPP), kita dapat menggunakan matriks yang menguraikan persamaan dan perbedaan antara kedua konsep ini.

Matriks Analisis Persamaan dan Perbedaan

Aspek

Daya Beli Masyarakat

Purchasing Power Parity (PPP)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun