Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Baik-Buruk Defisit APBN

7 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu contoh paling terkenal dari penggunaan defisit yang sukses adalah New Deal di Amerika Serikat pada era 1930-an. Selama masa Depresi Besar, Presiden Franklin D. Roosevelt menggunakan defisit anggaran untuk membiayai program-program pekerjaan umum, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan bendungan. Program ini tidak hanya menciptakan jutaan lapangan kerja, tetapi juga membangun infrastruktur yang menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Kebijakan fiskal ekspansif ini membantu Amerika Serikat keluar dari krisis ekonomi yang parah.

  1. Jepang: Pasca Perang Dunia II

Setelah Perang Dunia II, Jepang mengalami kerusakan infrastruktur yang parah dan ekonomi yang hancur. Pemerintah Jepang mengambil langkah-langkah fiskal yang agresif dengan meningkatkan pengeluaran publik untuk rekonstruksi dan industrialisasi. Meskipun mengalami defisit anggaran yang signifikan, investasi besar-besaran dalam infrastruktur dan teknologi berhasil memulihkan ekonomi Jepang dengan cepat. Pada dekade 1960-an dan 1970-an, Jepang muncul sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia, didukung oleh fondasi industri yang kuat dan infrastruktur yang maju.

  1. Brasil: Program Bolsa Famlia

Di Brasil, pemerintah menggunakan defisit anggaran untuk mendanai program sosial inovatif yang disebut Bolsa Famlia pada awal 2000-an. Program ini memberikan bantuan tunai kepada keluarga miskin dengan syarat anak-anak mereka tetap bersekolah dan mendapatkan imunisasi. Meskipun program ini menambah beban anggaran, hasilnya sangat positif. Tingkat kemiskinan di Brasil menurun drastis, dan kesenjangan ekonomi berkurang. Program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan sosial tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja masa depan.

Kisah Sukses dari Defisit APBN di Indonesia

  1. Pemulihan dari Krisis Ekonomi 1997-1998

Krisis ekonomi Asia pada tahun 1997-1998 menyebabkan kontraksi ekonomi yang parah di Indonesia. Pemerintah merespons dengan mengadopsi kebijakan fiskal ekspansif yang didukung oleh pinjaman internasional. Defisit anggaran digunakan untuk menstabilkan sektor perbankan, mendukung pemulihan ekonomi, dan melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan. Langkah-langkah ini berhasil memulihkan ekonomi Indonesia dalam waktu yang relatif singkat dan meletakkan dasar bagi pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya.

  1. Pembangunan Infrastruktur di Era Jokowi

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mengadopsi strategi pembangunan infrastruktur yang agresif, meskipun dengan konsekuensi defisit anggaran yang meningkat. Proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan pembangkit listrik di seluruh negeri telah didanai melalui pinjaman dan defisit anggaran. Hasilnya, infrastruktur yang lebih baik telah meningkatkan konektivitas, menurunkan biaya logistik, dan menarik investasi asing. Dampak positifnya terlihat dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Strategi Pengelolaan Defisit yang Efektif

  1. Pengelolaan Utang yang Bijaksana

Untuk memastikan defisit anggaran memberikan manfaat jangka panjang, penting untuk mengelola utang secara bijaksana. Pemerintah harus mempertimbangkan kapasitas pembayaran dan risiko ekonomi makro dalam mengambil utang baru. Diversifikasi sumber pembiayaan dan memperpanjang tenor utang dapat membantu mengelola beban utang secara lebih efektif.

  1. Fokus pada Investasi Produktif

Penggunaan dana dari defisit anggaran harus difokuskan pada investasi produktif yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi jangka panjang. Investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan teknologi memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing nasional.

  1. Transparansi dan Akuntabilitas

Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang dipinjam digunakan secara efisien dan tepat sasaran. Pengawasan yang ketat dan laporan keuangan yang transparan dapat meningkatkan kepercayaan publik dan investor terhadap kebijakan fiskal pemerintah.

Defisit APBN dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan jika dikelola dengan bijaksana. Kisah sukses dari berbagai negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa defisit anggaran yang digunakan untuk investasi produktif dan program sosial dapat menghasilkan manfaat yang signifikan. Namun, penting untuk memastikan pengelolaan utang yang bijaksana, fokus pada investasi produktif, serta transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran. Dengan strategi yang tepat, defisit APBN dapat menjadi katalisator bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun