Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Seni

Migrasi Tenaga Kerja di ASEAN

24 Mei 2024   16:35 Diperbarui: 24 Mei 2024   16:59 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Negara-negara dan Remitansi yang Diterima:

  1. Filipina: Menerima remitansi terbesar di ASEAN dengan total USD 34 miliar.
  2. Indonesia: Menerima USD 11 miliar dalam bentuk remitansi.
  3. Vietnam: Total remitansi mencapai USD 16.7 miliar.
  4. Myanmar: Menerima USD 2.8 miliar dari tenaga kerja migran.
  5. Thailand: Total remitansi yang diterima sebesar USD 6.7 miliar.
  6. Malaysia: Remitansi mencapai USD 4.3 miliar.
  7. Singapura: Menerima remitansi sebesar USD 1.2 miliar.

Grafik ini mengilustrasikan pentingnya remitansi bagi ekonomi negara-negara ASEAN, terutama bagi Filipina, Indonesia, dan Vietnam. Remitansi tidak hanya membantu mendukung perekonomian keluarga di negara asal tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara penerima. Dalam konteks ASEAN, aliran remitansi ini menunjukkan hubungan ekonomi yang kuat antara negara-negara pengirim dan penerima tenaga kerja migran.

Untuk perencanaan kebijakan yang lebih baik, negara-negara ASEAN dapat menggunakan data ini untuk meningkatkan perlindungan dan dukungan bagi tenaga kerja migran, serta mengoptimalkan manfaat ekonomi dari remitansi.


Grafik 2: Distribusi Sektor Tenaga Kerja Migran ASEAN

Berikut adalah grafik yang menggambarkan distribusi sektor tenaga kerja migran di ASEAN:

Penjelasan Grafik

Sumber Data: Data distribusi sektor tenaga kerja migran diambil dari laporan tahunan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan data statistik pemerintah negara-negara ASEAN.

Deskripsi Grafik: Grafik ini menunjukkan persentase tenaga kerja migran ASEAN yang bekerja di berbagai sektor ekonomi. Setiap segmen mewakili satu sektor, dengan persentase dari total tenaga kerja migran.

Sektor-sektor dan Distribusi Tenaga Kerja Migran:

  1. Konstruksi:
    • 35% dari tenaga kerja migran ASEAN bekerja di sektor konstruksi.
    • Sektor ini sangat membutuhkan tenaga kerja untuk mendukung proyek infrastruktur besar di negara-negara tujuan.
  2. Perkebunan dan Pertanian: 
    • 25% dari tenaga kerja migran bekerja di sektor perkebunan dan pertanian.
    • Negara-negara seperti Malaysia dan Thailand memiliki permintaan tinggi untuk pekerja di sektor ini.
  3. Jasa Domestik: 
    • 20% dari tenaga kerja migran bekerja di sektor jasa domestik.
    • Ini termasuk pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, perawat lansia, dan pengasuh anak.
  4. Manufaktur: 
    • 15% dari tenaga kerja migran bekerja di sektor manufaktur.
    • Pabrik dan industri di negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia mempekerjakan banyak pekerja migran.
  5. Lainnya: 
    • 5% dari tenaga kerja migran bekerja di berbagai sektor lain, termasuk jasa profesional, teknologi, dan kesehatan.

Grafik ini mengilustrasikan bagaimana tenaga kerja migran ASEAN terdistribusi di berbagai sektor ekonomi. Sektor konstruksi dan perkebunan mendominasi, mencerminkan kebutuhan tinggi negara-negara tujuan akan tenaga kerja dalam pembangunan infrastruktur dan pertanian. Sektor jasa domestik juga menunjukkan angka yang signifikan, terutama di negara-negara seperti Malaysia dan Singapura.

Distribusi ini menunjukkan betapa pentingnya peran tenaga kerja migran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor. Negara-negara ASEAN dapat memanfaatkan data ini untuk merumuskan kebijakan yang lebih baik dalam mengelola dan melindungi tenaga kerja migran, memastikan mereka mendapatkan kondisi kerja yang adil dan perlindungan hukum yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun