Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Eid 37: Tren Permintaan Barang Mewah di Musim Lebaran

17 April 2024   22:07 Diperbarui: 17 April 2024   22:10 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Peningkatan permintaan barang mewah selama musim Lebaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya daya beli masyarakat, efek psikologis dan emosional, strategi pemasaran dan promosi, perubahan preferensi konsumen, serta faktor eksternal dan lingkungan. Memahami faktor-faktor ini penting untuk memahami dinamika konsumsi selama musim Lebaran dan implikasinya terhadap ekonomi secara keseluruhan. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi permintaan barang mewah selama musim Lebaran, kita dapat lebih memahami perilaku konsumen dan bagaimana hal ini memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dampak Terhadap Sektor Perhiasan

Salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh meningkatnya permintaan selama Idul Fitri adalah industri perhiasan. Perhiasan telah lama menjadi simbol kemewahan dan keanggunan, dan permintaan untuk perhiasan khususnya meningkat pesat selama musim liburan ini. Data dari Asosiasi Perhiasan Indonesia menunjukkan bahwa penjualan perhiasan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri meningkat hingga 30% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Permintaan yang tinggi ini tidak hanya tercermin dalam peningkatan penjualan perhiasan emas tradisional, tetapi juga dalam permintaan untuk perhiasan berlian dan batu mulia lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya mencari barang yang memiliki nilai intrinsik, tetapi juga menginginkan barang-barang yang memiliki nilai simbolis yang tinggi dan dapat menunjukkan status sosial yang diinginkan.

1. Peningkatan Penjualan

Salah satu dampak utama dari peningkatan permintaan barang mewah pada musim Lebaran adalah peningkatan penjualan di sektor perhiasan. Seiring dengan meningkatnya pengeluaran konsumen selama musim ini, permintaan untuk perhiasan juga meningkat secara signifikan. Data dari Asosiasi Perhiasan Indonesia menunjukkan bahwa penjualan perhiasan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri meningkat hingga 30% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Peningkatan penjualan ini tidak hanya terbatas pada perhiasan emas tradisional, tetapi juga meliputi perhiasan berlian, perak, dan batu mulia lainnya. Konsumen cenderung mencari perhiasan yang dapat menjadi hadiah yang istimewa dan berkesan bagi keluarga dan kerabat mereka selama musim Lebaran, sehingga memicu peningkatan permintaan di seluruh kategori produk perhiasan.

2. Pengaruh pada Harga dan Nilai Tambah

Peningkatan permintaan barang mewah pada musim Lebaran juga dapat memiliki dampak pada harga dan nilai tambah di sektor perhiasan. Permintaan yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan harga untuk beberapa jenis perhiasan tertentu, terutama bagi produk-produk yang memiliki nilai simbolis atau artistik yang tinggi. Sebaliknya, permintaan yang tinggi juga dapat mendorong inovasi dalam desain dan pembuatan perhiasan, meningkatkan nilai tambah bagi produk-produk tersebut.

Teori ekonomi pasar menunjukkan bahwa peningkatan permintaan cenderung menghasilkan peningkatan harga, terutama jika penawaran tidak dapat segera diimbangi. Dalam konteks sektor perhiasan, di mana produk-produk tersebut seringkali memiliki nilai artistik dan simbolis yang tinggi, permintaan yang tinggi selama musim Lebaran dapat menyebabkan kenaikan harga yang signifikan untuk beberapa jenis perhiasan tertentu.

3. Peningkatan Produksi dan Tenaga Kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun