Pemanfaatan Aplikasi Google Form dalam Meningkatkan Pelaksanaan Supervisi di RA Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo tahun 2023
Ahmad Syaiful Anam
Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo
e-mail: syaifulanam10@gmail.com
Abstract
The use of the Google Form application is carried out as an effective measure when madrasah supervisors collect various data related to time constraints. The advantages of the Google Form application for daily activities are: 1) real-time distribution and tabulation; 2) Real time collaboration; 3) safe; Save important files or madrasa assignments without fear of being lost or damaged or exposed to viruses. Google Form is also an application that is easy to use even for beginners, it is free, usually the data results are presented in an excel file so it is easy to process and the program is quite light. The use of the Google Form application in assisting the main duties and functions of madrasah supervisors so that they become effective and efficient can be described as follows; 1) make it easier for supervisors to collect data without having to meet resource persons directly, especially for resource persons who are far from the location of supervision activities; 2) for the data required in the form of activity or administrative reports that do not require the presence of madrasah supervisors in the field, collecting data through instruments created by Google Form will help carry out the duties of madrasah supervisors more effectively and efficiently. 3) The availability of features in Google Form, such as the availability of graphs, tables, Excel and others, really supports the data needs required by madrasah supervisors.
Keywords: Google Form, supervisory duties, Educational supervision.
Abstrak
Pemanfaatan aplikasi Google Form dilakukan sebagai tindakan efektif saat pengawas madrasah mengumpulkan berbagai data berkaitan keterbatasan waktu. Kelebihan aplikasi Google Form untuk aktifitas sehari-hari adalah: 1) distribusi dan tabulasi real-time; 2) Real time collaboration; 3) aman; menyimpan berkas penting atau tugas madrasah tidak takut hilang atau rusak atau terkena virus. Google Form juga merupakan aplikasi yang mudah digunakan bahkan untuk pemula, free (bebas bayar), biasanya hasil data disajikan dalam file excel sehingga mudah diolah dan program yang cukup ringan. Pemanfaatan aplikasi Google Form dalam membantu tupoksi pengawas madrasah sehingga menjadi efektif dan efisien dapat dijabarkan sebagai berikut; 1) memudahkan para pengawas mengumpulkan data tanpa harus menemui narasumber secara langsung, terutama bagi narasumber yang berada jauh dari lokasi kegiatan supervisi; 2) untuk data-data yang diperlukan bersifat laporan kegiatan atau administrasi yang tidak memerlukan kehadiran pengawas madrasah di lapangan, maka pengambilan data melalui instrumen yang dibuat oleh Google Form akan membantu pelaksanaan tugas pengawas madrasah lebih efektif dan efisien. 3) Ketersediaan fitur-fitur yang ada dalam Google Form seperti tersedianya grafik, tabel, excel dan lainnya, sangat mendukung kebutuhan data yang diperlukan pengawas madrasah.
Kata Kunci: Google Form, Tugas kepengawasan Supervisi pendidikan.
Pendahuluan
Pengawas madrasah sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan memiliki peran yang penting dan strategis dalam keseluruhan upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam meningkatkan mutu dan kinerja madrasah. Pengawas satuan pendidikan bertugas melaksanakan pembinaan di bidang akademik dan bidang manajerial, yakni dengan membina kemampuan profesional tenaga pendidik, tenaga administrasi madrasah, dan Kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja madrasah.
Hal ini sesuai dengan Permennegpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010 Pasal 5 bahwa tugas pokok Pengawas Madrasah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Berkaitan dengan tugas pokok tersebut, tentunya dalam pelaksanaan kepengawasan mempunyai konsekuensi logis bahwa pengawas harus melakukan kunjungan ke madrasah binaan untuk memberikan pembinaan, maupun monitoring dan evaluasi. Dalam pelaksanaan tugas kepengawasan seringkali seorang pengawas madrasah dihadapkan pada berbagai hambatan di lapangan, di antaranya: 1) luasnya cakupan binaan atau jarak satu madrasah dengan madrasah lainnya dalam satu binaan terlampau jauh, 2) kondisi geografis sulit dijangkau, 3) kondisi infrastruktur jalan yang rusak sehingga sangat sulit untuk dilalui terutama pada musim penghujan, 4) jumlah pengawas yang masih sedikit menjadikan rasio pengawas dengan jumlah madrasah binaan melebihi ketentuan.
Kondisi demikian tentunya akan menyebabkan proses pembinaan menjadi kurang efektif. Untuk menyiasati kondisi atau hambatan-hambatan yang dihadapi agar tidak mengganggu pelaksanaan tugas kepengawasan dibutuhkan strategi dari pengawas madrasah itu sendiri. Tindakan pengawas madrasah yang paling nyata adalah harus bisa memanfaatkan berbagai sumber daya, metode, pendekatan maupun kecanggihan teknologi. Penguasaan teknologi informasi bagi pengawas sudah menjadi keharusan, karena tugas-tugas kepengawasan harus diselesaikan dengan menggunakan teknologi informasi, seperti kegiatan Evaluasi Diri Madrasah (EDM), SIMPATIKA, e_kinerja, web pendis, e_RKAM, dan lain-lain.
Pada saat pengawas mengisi berbagai aplikasi tersebut, maka pengawas madrasah dituntut untuk menguasai aplikasi lain sebagai pendukungnya.
Pemanfaatan aplikasi Google Form dilakukan sebagai tindakan alternatif saat pengawas madrasah menemui beberapa kendala di lapangan berkaitan dengan luas daerah dan banyaknya madrasah binaan. Tulisan ini membahas tentang bagaimana memanfaatkan aplikasi Google Form dalam membantu pelaksanaan supervisi pendidikan pengawas madrasah, agar supervisi pendidikan berjalan lebih efektif dan efisien.
Supervisi Pendidikan
Dalam rangka peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan sangat diperlukan pelaksanaan supervisi. Supervisi pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam, sehingga timbul keinginan dari madrasah untuk melakukan perbaikan supaya pendidikan mengalami peningkatan kualitas. Supervisi pendidikan dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan akademik dan manajerial yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap siswa yang belajar, dan pengawasan terhadap madrasah yang merupakan lingkungan belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut kemudian akan diadakan tindak lanjut berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan. Pembinaan merupakan sebuah pelayanan terhadap guru dan madrasah dalam rangka memperbaiki kinerjanya.
Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata “super” mengandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi, superior, atasan, lebih hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision” berarti mengandung makna kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar terlihat (Aedi, 2014). Menurut Purwanto (2000) supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai madrasah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Supervisi mengandung dua ha, yaitu: 1) adanya perhatian lebih atau fungsi kontrol dari atasan untuk membangkitkan kualitas dunia pendidikan, 2) adanya kerjasama aktif antara pengawas madrasah dengan guru untuk mengembangkan dunia pendidikan, tidak sepihak secara otoriter, sentralistik dan diskriminatif. Prinsip ilmiah supervisi mengandung ciri-ciri: a) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi; b) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu; c) Prinsip demokratis. Service dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan atau bawahan tapi bersasarkan kesejawatan; d) Prinsip kerjasama. Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing of experience, member support, mendorong, menstimulasi guru, sehingga timbul perasaan kebersamaan; dan e) Prinsip konstruktif dan edukatif. Setiap guru akan termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
Seorang pengawas madrasah yang profesioal menurut Somad (2014) harus mampu melakukan fungsi: 1) Menetapkan masalah yang betul-betul mendesak untuk ditanggulangi, sebelumnya dilakukan pengumpulan data tentang masalah tersebut. Pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan menggunakan instrumen tertentu, seperti observasi, wawancara, kuesioner dan sebagainya; 2) Menyelenggarakan inspeksi, sebelum memberikan pelayanan kepada guru, pengawas madrasah lebih dulu perlu mengadakan inspeksi sebagai usaha mensurvei seluruh sistem pendidikan yang ada. Survei berguna untuk mendapatkan data yang aktual, sehingga ditemukan masalah atau kekurangan baik pada guru maupun pada siswa, perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode pengajaran dan perangkat lain sekitar proses pembelajaran; dan 3) Penilaian data dan informasi. Data yang diperoleh dengan dua cara tersebut, diolah dan dianalisis, untuk menghasilkan simpulan yang sesungguhnya.
Supervisi Pendidikan Berbasis Internet
Saat ini banyak sekali bentuk-bentuk teknologi yang bisa dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan supervisi, salah satunya adalah supervisi virtual (berbasis internet). Kendala minimnya interaksi antara pengawas madrasah dengan madrasah atau guru secara langsung, waktu dan tempat pelaksanaan supervisi yang selama ini menjadi hambatan, akan mudah teratasi dengan sistem ini. Model supervisi virtual sangat efektif dan efisien, hal ini dikarenakan seorang pengawas madrasah dapat memantau aktivitas guru binaannya tidak harus di madrasah, tanpa batasan waktu, tempat dan jarak. Selain itu, model ini dapat lebih memberikan keleluasaan bagi guru untuk menyampaikan aspirasi/masukan terkait dengan kualitas pembelajaran tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan seorang pengawas madrasah.
Dengan supervisi virtual, seorang pengawas madrasah dalam satu tempat dapat mengontrol banyak guru yang ada di madrasah berbeda. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan apabila masih memakai cara konvensional, pada satu tempat pengawas madrasah hanya mampu melayani guru dan madrasah yang ada. Selain untuk mengontrol kegiatan akademik guru yang bersifat data, pemanfaatan internet dapat digunakan dalam manajerial yang juga bersifat data. Dengan menggunakan perangkat IT seperti laptop dan telepon seluler (gawai), pengawas madrasah dapat melakukan monitoring awal dengan data yang dimasukkan oleh guru atau kepala madrasah ke dalam aplikasi pengumpulan data, sehingga pada saat kunjungan ke madrasah tinggal melakukan verifikasi data yang sudah masuk.
Mengapa Memilih Google Form?
Google Form atau yang disebut Google Formulir adalah alat atau aplikasi yang berguna untuk membantu kita merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, mengumpulkan data serta informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Google Form merupakan aplikasi yang mudah digunakan bahkan bagi para pemula karena tidak menggunakan koding untuk pembuatannya. Kemudahan penggunaan Google Form juga dapat dikolaborasikan dengan situs atau media lain contohnya dengan google docs, google drive, youtube. Sebagai aplikasi yang sering digunakan dalam survei, hasil akhir Google Form dihubungkan ke spreadsheet, jika ada tanggapan dari responden, tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet yang akan menunjukkan bagaimana software ini dapat digunakan untuk mengajukan berbagai pertanyaan, termasuk respon pengguna dengan jawaban teks sederhana atau teks lebih lanjut. Manfaaat Google Form untuk aktifitas sehari-hari: 1) Distribusi dan tabulasi real-time; 2) Real time collaboration; 50 orang dapat bekerja sama dalam satu berkas dalam satu waktu. Setiap perubahan tersimpan secara otomatis; 3) Aman; menyimpan berkas penting atau tugas madrasah tidak takut hilang atau rusak atau terkena virus. Contoh penggunaan Google Form untuk keseharian: 1) Untuk kuis online, ujian online, survey performa guru, masukan dari guru dan sebagainya; atau 2) Mendorong paperless culture: tidak lagi print formulir, berbasis online, tabulasi hasil otomatis dan online.
Efektifitas dan Efisiensi Pemanfaatan Google Form dalam Supervisi
Dalam supervisi pendidikan, baik itu supervisi akademik maupun manajerial, informasi yang berbasis data sangat diperlukan. Kebutuhan akan data yang harus dianalisis sebelum membuat keputusan tentang pembinaan guru dan madrasah, menjadikan Google Form ini sebagai alternatif pemecahannya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Google Form, yaitu:
1.Pengumpulan data berbentuk excel
Di bawah ini adalah contoh pemanfaatan Google Form, antara lain data guru RA, data lembaga RA selama semester satu tahun pelajaran 2023/2024, data administrasi lainnya.
Contoh Google Form
Hasil Respon Guru terhadap Google Form dalam Bentuk Spreadsheet (Excel)1.Jadwal Supervisi TriBulan I
2.Pendataan Lembaga Binaan RA TP 2023-2024
3.Pendataan PKKM tahun pelajaran 2023-2024
2.Pengambilan data berbentuk tabel (tabulasi online)
Hasil response guru atau madrasah, dapat dibuat dalam bentuk grafik kesimpulan dan daftar jawaban.
Pemanfaatan aplikasi Google Form dalam membantu tupoksi pengawas madrasah sehingga menjadi efektif dan efisien dapat dijabarkan sebagai berikut:a.Jika pengawas madrasah telah menetapkan masalah yang mendesak untuk ditanggulangi atau dilaporkan, maka tindakan cepat yang harus diambil adalah pengambilan data tentang masalah tersebut. Pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan menggunakan instrumen tertentu, seperti wawancara, observasi, kuesioner, angket dan sebagainya. Apabila pengambilan data melalui wawancara atau observasi belum memungkinkan mengingat luasnya cakupan atau terkendala kondisi lainnya, maka melalui Google Form hal ini dapat di atasi. Link ke arah halaman yang dituju dapat dibagikan ke guru/madrasah lewat whatsapp, messenger atau email atau media lainnya yang berbasis internet. Kemudian data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis. Data ini akan digunakan saat memberikan pelayanan kepada guru atau madrasah. Dengan memiliki gambaran permasalahan hasil data yang telah dikumpulkan terlebih dahulu menggunakan Google Form, pengawas madrasah telah memiliki separuh bekal dalam kegiatan monitoring atau pengawasan.b.Jika data yang diperlukan bersifat laporan kegiatan atau administrasi yang tidak memerlukan kehadiran pengawas madrasah secara mendesak di lapangan, maka pengambilan data melalui instrumen yang dibuat oleh Google Form akan membantu pelaksanaan tugas pengawas madrasah lebih efektif dan efisien. c.Ketersediaan fitur-fitur yang ada dalam Google Form seperti tersedianya grafik, tabel, excel dan lainnya, sangat mendukung kebutuhan data yang diperlukan pengawas madrasah.
Simpulan
Konsekuensi logis tupoksi pengawas madrasah yang harus mengunjungi madrasah binaannya, sering dihadapkan kepada hambatan-hambatan di lapangan. Hambatan-hambatan tersebut bisa berupa jarak yang terlampau jauh, kondisi geografis yang kurang kondusif, kondisi infrastruktur jalan yang rusak, rasio jumlah pengawas dengan jumlah madrasah binaan terkadang melebihi ketentuan, menyebabkan proses supervisi pendidikan menjadi kurang efektif. Pengawas dapat memanfaatkan teknologi informasi aplikasi Google Form yang akan memberikan manfaat, diantaranya: mudah digunakan karena tersedia dalam google account; murah dari sisi pembiayaan; bermodal kuota internet dan telepon seluler yang semua guru sudah memilikinya; mempersingkat waktu, pengawas madrasah tidak perlu mengunjungi madrasah satu per satu; mampu mendorong pengumpulan data lebih cepat; dan ketersediaan fitur-fitur yang ada dalam Google Form seperti tersedianya grafik, tabel, excel dan lainnya, sangat mendukung kebutuhan data yang diperlukan pengawas madrasah. Akurasi data dapat ditindaklanjuti dengan melakukan kegiatan monitoring langsung ke lapangan, baik itu berupa inspeksi, pembinaan atau pembimbingan.
Daftar Pustaka
Aedi, N., 2014. Pengawasan pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Piet A. Sehartian, 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rhineka Cipta Purwanto, M. Ngalim, 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto, M. Ngalim, 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Purwanto, M. Ngalim, 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Somad, R., & Priansa, D. J., 2012. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Madrasah. Bandung: Alfabeta.
Suriansyah, Ahmad, “Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK,” Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 2, Juli 2015
Trianto Agus 2010, Implikasi Perkembangan Teknologi Komputer dan Internet Bagi Konselor Madrasah. Paradigma, No. 09 Th. V.
Muhammad Mufid Luthfi, 2019, “Mengenal Google Form untuk Kebutuhan Survey Anda” https://idcloudhost.com/mengenal-google-form-untukkebutuhan-survey-kita/
Rahman S., Arief, 2010, “Konsep Dasar Administrasi dan Supervisi Pendidikan,” https://ariefrahmans.wordpress.com/2011/01/10/konsep-dasaradministrasi-dan-supervisi-pendidikan-2/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H