Mohon tunggu...
Syaifulanam
Syaifulanam Mohon Tunggu... Guru - Pengawas sekolah muda

Healing dan writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Aplikasi Google Form dalam Meningkatkan Pelaksanaan Supervisi di RA Kecamatan Wonoayu

18 Desember 2023   12:06 Diperbarui: 18 Desember 2023   12:17 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dalam rangka peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan sangat diperlukan pelaksanaan supervisi. Supervisi pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam, sehingga timbul keinginan dari madrasah untuk melakukan perbaikan supaya pendidikan mengalami peningkatan kualitas. Supervisi pendidikan dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan akademik dan manajerial yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap siswa yang belajar, dan pengawasan terhadap madrasah yang merupakan lingkungan belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut kemudian akan diadakan tindak lanjut berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan. Pembinaan merupakan sebuah pelayanan terhadap guru dan madrasah dalam rangka memperbaiki kinerjanya.

 Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata “super” mengandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi, superior, atasan, lebih hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision” berarti mengandung makna kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar terlihat (Aedi, 2014). Menurut Purwanto (2000) supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai madrasah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

Supervisi mengandung dua ha, yaitu: 1) adanya perhatian lebih atau fungsi kontrol dari atasan untuk membangkitkan kualitas dunia pendidikan, 2) adanya kerjasama aktif antara pengawas madrasah dengan guru untuk mengembangkan dunia pendidikan, tidak sepihak secara otoriter, sentralistik dan diskriminatif. Prinsip ilmiah supervisi mengandung ciri-ciri: a) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi; b) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu; c) Prinsip demokratis. Service dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan atau bawahan tapi bersasarkan kesejawatan; d) Prinsip kerjasama. Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing of experience, member support, mendorong, menstimulasi guru, sehingga timbul perasaan kebersamaan; dan e) Prinsip konstruktif dan edukatif. Setiap guru akan termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.

Seorang pengawas madrasah yang profesioal menurut Somad (2014) harus mampu melakukan fungsi: 1) Menetapkan masalah yang betul-betul mendesak untuk ditanggulangi, sebelumnya dilakukan pengumpulan data tentang masalah tersebut. Pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan menggunakan instrumen tertentu, seperti observasi, wawancara, kuesioner dan sebagainya; 2) Menyelenggarakan inspeksi, sebelum memberikan pelayanan kepada guru, pengawas madrasah lebih dulu perlu mengadakan inspeksi sebagai usaha mensurvei seluruh sistem pendidikan yang ada. Survei berguna untuk mendapatkan data yang aktual, sehingga ditemukan masalah atau kekurangan baik pada guru maupun pada siswa, perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode pengajaran dan perangkat lain sekitar proses pembelajaran; dan 3) Penilaian data dan informasi. Data yang diperoleh dengan dua cara tersebut, diolah dan dianalisis, untuk menghasilkan simpulan yang sesungguhnya.

 

Supervisi Pendidikan Berbasis Internet

Saat ini banyak sekali bentuk-bentuk teknologi yang bisa dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan supervisi, salah satunya adalah supervisi virtual (berbasis internet). Kendala minimnya interaksi antara pengawas madrasah dengan madrasah atau guru secara langsung, waktu dan tempat pelaksanaan supervisi yang selama ini menjadi hambatan, akan mudah teratasi dengan sistem ini. Model supervisi virtual sangat efektif dan efisien, hal ini dikarenakan seorang pengawas madrasah dapat memantau aktivitas guru binaannya tidak harus di madrasah, tanpa batasan waktu, tempat dan jarak. Selain itu, model ini dapat lebih memberikan keleluasaan bagi guru untuk menyampaikan aspirasi/masukan terkait dengan kualitas pembelajaran tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan seorang pengawas madrasah.

Dengan supervisi virtual, seorang pengawas madrasah dalam satu tempat dapat mengontrol banyak guru yang ada di madrasah berbeda. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan apabila masih memakai cara konvensional, pada satu tempat pengawas madrasah hanya mampu melayani guru dan madrasah yang ada. Selain untuk mengontrol kegiatan akademik guru yang bersifat data, pemanfaatan internet dapat digunakan dalam manajerial yang juga bersifat data. Dengan menggunakan perangkat IT seperti laptop dan telepon seluler (gawai), pengawas madrasah dapat melakukan monitoring awal dengan data yang dimasukkan oleh guru atau kepala madrasah ke dalam aplikasi pengumpulan data, sehingga pada saat kunjungan ke madrasah tinggal melakukan verifikasi data yang sudah masuk.

 

Mengapa Memilih Google Form?

Google Form atau yang disebut Google Formulir adalah alat atau aplikasi yang berguna untuk membantu kita merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, mengumpulkan data serta informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Google Form merupakan aplikasi yang mudah digunakan bahkan bagi para pemula karena tidak menggunakan koding untuk pembuatannya. Kemudahan penggunaan Google Form juga dapat dikolaborasikan dengan situs atau media lain contohnya dengan google docs, google drive, youtube. Sebagai aplikasi yang sering digunakan dalam survei, hasil akhir Google Form dihubungkan ke spreadsheet, jika ada tanggapan dari responden, tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet yang akan menunjukkan bagaimana software ini dapat digunakan untuk mengajukan berbagai pertanyaan, termasuk respon pengguna dengan jawaban teks sederhana atau teks lebih lanjut.  Manfaaat Google Form untuk aktifitas sehari-hari: 1) Distribusi dan tabulasi real-time; 2) Real time collaboration; 50 orang dapat bekerja sama dalam satu berkas dalam satu waktu. Setiap perubahan tersimpan secara otomatis; 3) Aman; menyimpan berkas penting atau tugas madrasah tidak takut hilang atau rusak atau terkena virus. Contoh penggunaan Google Form untuk keseharian: 1) Untuk kuis online, ujian online, survey performa guru, masukan dari guru dan sebagainya; atau 2) Mendorong paperless culture: tidak lagi print formulir, berbasis online, tabulasi hasil otomatis dan online.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun