3. Kualitas Air di Habitat Mangrove Pulau Lombok
Di Pulau Lombok, kondisi kualitas air di sekitar ekosistem mangrove menunjukkan variasi tergantung pada lokasi dan aktivitas manusia. Penelitian menunjukkan bahwa suhu air berkisar antara 28 hingga 32 C, salinitas bervariasi antara 30 hingga 35 ppt, dan pH berada dalam kisaran 6,67 hingga 8,20.
Kondisi ini menunjukkan bahwa beberapa lokasi di Pulau Lombok masih memiliki kualitas air yang baik untuk mendukung kehidupan plankton, sementara lokasi lain mungkin mengalami penurunan kualitas akibat pencemaran atau perubahan lingkungan.
4. Hubungan Antara Kualitas Air dan Kelimpahan Plankton
Terdapat hubungan langsung antara kualitas air dan kelimpahan plankton di habitat mangrove. Penelitian menunjukkan bahwa:
- Suhu: Suhu yang optimal mendukung pertumbuhan fitoplankton, sementara suhu ekstrem dapat mengurangi kelimpahan mereka.
- Salinitas: Fluktuasi salinitas akibat pasang surut dapat mempengaruhi keberadaan spesies tertentu dari plankton. Spesies plankton tertentu lebih toleran terhadap salinitas tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya.
- pH: Nilai pH yang ideal mendukung keanekaragaman spesies plankton. Penurunan pH akibat pencemaran dapat mengakibatkan hilangnya spesies sensitif .
- Kandungan Oksigen Terlarut: Oksigen terlarut yang cukup penting untuk kelangsungan hidup zooplankton; rendahnya DO dapat menyebabkan penurunan kelimpahan zooplankton .Nutrien: Peningkatan kadar nutrien dapat meningkatkan kelimpahan fitoplankton tetapi juga bisa menyebabkan eutrofikasi, mengakibatkan penurunan kualitas air secara keseluruhan.
- 5. Dampak Pencemaran Terhadap Kualitas Air dan Plankton.
Pencemaran air akibat limbah domestik, pertanian, dan kegiatan industri menjadi ancaman serius bagi kualitas air di habitat mangrove Pulau Lombok. Pencemaran ini dapat menyebabkan: - Eutrofikasi: Peningkatan nutrien seperti nitrat dan fosfat dapat menyebabkan ledakan populasi fitoplankton, diikuti oleh penurunan oksigen terlarut saat fitoplankton mati dan teruraiÂ
- Penurunan Keanekaragaman Hayati: Spesies plankton tertentu mungkin tidak mampu bertahan dalam kondisi terpolusi, mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati.
- Perubahan Ekosistem: Perubahan dalam komposisi plankton dapat mempengaruhi seluruh rantai makanan di ekosistem mangrove, berdampak pada spesies lain yang bergantung pada plankton sebagai sumber makanan.
6. Upaya Pemulihan Kualitas Air di Habitat MangroveUntuk menjaga keberadaan plankton dan kesehatan ekosistem mangrove di Pulau Lombok, beberapa langkah pemulihan perlu dilakukan:
- Monitoring Kualitas Air: Melakukan pemantauan rutin terhadap parameter kualitas air untuk mendeteksi perubahan lebih awal.
- Restorasi Hutan Mangrove: Mengembalikan area hutan mangrove yang hilang atau rusak untuk meningkatkan fungsi ekosistem sebagai penyaring alami polutan.
- Pengelolaan Limbah: Menerapkan sistem pengelolaan limbah domestik dan industri yang baik untuk mengurangi pencemaran ke perairan mangrove.
- Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas lingkungan demi keberlangsungan ekosistem mangrove.
4. KESIMPULAN
Pengaruh kualitas air terhadap keberadaan plankton di habitat mangrove Pulau Lombok sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik dan kimia. Kualitas air yang baik sangat penting untuk mendukung produktivitas primer plankton serta menjaga keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dinamika hubungan ini serta untuk mengembangkan strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan demi konservasi ekosistem mangrove.Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas air dan keberadaan plankton dalam ekosistem mangrove, langkah-langkah konservasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa habitat ini tetap terjaga demi keberlangsungan kehidupan biota laut serta kesehatan ekosistem secara keseluruhan.Â
Pengaruh kualitas air terhadap keberadaan plankton di habitat mangrove Pulau Lombok sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik dan kimia. Kualitas air yang baik sangat penting untuk mendukung produktivitas primer plankton serta menjaga keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dinamika hubungan ini serta untuk mengembangkan strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan demi konservasi ekosistem mangrove.Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas air dan keberadaan plankton dalam ekosistem mangrove, langkah-langkah konservasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa habitat ini tetap terjaga demi keberlangsungan kehidupan biota laut serta kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H