Mohon tunggu...
syaifuddinsapina
syaifuddinsapina Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa/Kadiv. Pendidikan organisasi

SAIFUDIN SAPINA Saya mahasiswa program studi pendidikan biologi, hobi menulis, speakers dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Kualitas Air Terhadap Keberadaan Plankton di Habitat Mangrove Pulau Lombok

6 Januari 2025   11:51 Diperbarui: 6 Januari 2025   11:51 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
POTENSI AIR PULAU LOMBOK GAMBAR REFERENSI GOOGLE 

1. PENDAHULUAN

Kualitas air merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam ekosistem perairan, terutama di kawasan mangrove. Ekosistem mangrove, yang terletak di daerah pesisir, memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan darat. Mangrove tidak hanya berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan badai, tetapi juga sebagai habitat bagi berbagai organisme, termasuk plankton. Plankton, yang terdiri dari fitoplankton dan zooplankton, berperan penting dalam rantai makanan perairan dan sebagai indikator kesehatan ekosistem. Oleh karena itu, pemahaman tentang pengaruh kualitas air terhadap keberadaan plankton di habitat mangrove Pulau Lombok menjadi sangat relevan.

Peran Plankton dalam Ekosistem Mangrove

Plankton adalah organisme mikroskopis yang hidup melayang-layang di dalam air. Mereka terbagi menjadi dua kategori utama: fitoplankton, yang merupakan produsen primer melalui fotosintesis, dan zooplankton, yang berfungsi sebagai konsumen dalam rantai makanan. Fitoplankton menghasilkan oksigen dan menjadi sumber makanan bagi zooplankton serta organisme lainnya. Di sisi lain, zooplankton mengkonsumsi fitoplankton dan detritus dari bahan organik yang terurai, termasuk sisa-sisa daun mangrove. Proses ini menciptakan siklus nutrisi yang penting bagi kelangsungan hidup berbagai spesies di ekosistem mangrove.

Pengaruh Kualitas Air terhadap Plankton

Kualitas air di habitat mangrove dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik dan kimia, seperti suhu, salinitas, pH, kandungan oksigen terlarut (DO), nitrat, fosfat, dan kekeruhan. Parameter-parameter ini tidak hanya mempengaruhi kelimpahan plankton tetapi juga keanekaragaman spesies yang ada. Penelitian menunjukkan bahwa suhu air yang optimal untuk pertumbuhan fitoplankton berkisar antara 25 hingga 30 C. Selain itu, salinitas juga memainkan peran penting; kadar garam yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi komposisi spesies plankton.Kandungan nutrien seperti nitrat dan fosfat sangat penting untuk pertumbuhan fitoplankton. Ketersediaan nutrien ini sering kali dipengaruhi oleh aktivitas manusia seperti pertanian dan pencemaran industri. Ketika kualitas air menurun akibat pencemaran, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keanekaragaman plankton. Penelitian di beberapa lokasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kualitas air dan kelimpahan plankton; semakin baik kualitas airnya, semakin tinggi kelimpahan plankton yang ditemukan.

Kondisi Kualitas Air di Pulau Lombok

Pulau Lombok memiliki ekosistem mangrove yang kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, kondisi kualitas air di sekitar pulau ini dapat berfluktuasi akibat faktor-faktor alami dan aktivitas manusia. Penelitian menunjukkan bahwa suhu air di kawasan mangrove Pulau Lombok berkisar antara 28--31 C dengan kecerahan antara 25--60 cm. Parameter-parameter ini dapat mempengaruhi produktivitas primer fitoplankton yang pada gilirannya berdampak pada keseluruhan ekosistem.Salah satu tantangan utama dalam menjaga kualitas air adalah pencemaran yang berasal dari limbah domestik dan kegiatan industri di sekitar daerah pesisir. Pencemaran ini tidak hanya mengurangi kualitas fisik dan kimia air tetapi juga mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove. Penurunan kualitas air dapat menyebabkan hilangnya habitat bagi plankton serta organisme lainnya yang bergantung pada mereka untuk bertahan hidup. 

Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Plankton

Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia seperti deforestasi hutan mangrove dapat memberikan dampak signifikan terhadap keberadaan plankton. Hutan mangrove berfungsi sebagai penyaring alami bagi polutan dan menyediakan habitat bagi berbagai jenis plankton serta larva biota laut lainnya. Dengan hilangnya hutan mangrove, terjadi penurunan jumlah plankton karena berkurangnya tempat berlindung dan sumber makanan. Selain itu, penurunan tutupan kanopi mangrove juga mengurangi penetrasi cahaya ke dalam air, sehingga mempengaruhi fotosintesis fitoplankton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun