Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta 2
Syaifud Adidharta 2 Mohon Tunggu... Kompasianer -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gamangnya 100 Hari Kerja Presiden RI Jokowi

1 Februari 2015   22:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:59 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supriansyah, pemilik unit apartemen The Capital Residen di bilangan SCBD, Jakarta Selatan, buka-bukaan perihal hubungannya dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad (AS). Supriansyah mengaku sudah mengenal Abraham Samad sejak tahun 2000 di Makassar. Kala itu, keduanya sama-sama sebagai sesama aktivis pegiat antikorupsi.

Setelah bertemu Wantimpres dan tim independen, Presiden RI Jokowi juga menemui mantan rivalnya saat pilpres lalu, yakni Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo menyatakan mendukung pemerintah dan meyakini Jokowi akan mengambil keputusan yang berpihak pada rakyat.

Selanjutnya pun Presiden RI Jokowi juga mendapat kedatangan Presiden ketiga RI BJ Habibie. Habibie mengingatkan Jokowi bahwa dia dipilih oleh rakyat sehingga setiap pemimpin harus selalu membela kepentingan rakyat apa pun risikonya.

Dari berbagai pertemuan yang dihadapi Jokowi dari sejumlah tokoh politik dan Wantimpres serta tim independen, Jokowi banyak menerima berbagai masukan soal kepemimpinannya, terutama soal ketegasa di dalam kebijakannya dalam berbagai hal, terutama soap penegakan hukum yang terkait kasus KPK vs Polri.

Kini semuanya tinggal keputusan akhir ada di tangan Jokowi sendiri, bisakah Jokowi menerima semua masukan tersebut diatas, atau Jokowi bisa menyaring dari semua masukan yang diterimanya dari semua pertemuan tersebut?. Dan Jokowi harus mampu serta cerdas dapat menyaring semua masukan - masukan dari sejumlah pertemuan pentingnya yang telah dilakukannya tersebut.

Jokowi benar - benar dalam sebuah ujian untuk dapat memutuskan sebuah kebijakannya, terutama soal KPK dan Polri dalam mengedepankan hukum di atas segalanya untuk keadilan dan kewibawaan bangsa ini.

Rakyat jangan dijadikan bingung dalam ketegasannya tersebut. Artinya Jokowi sebagai Presiden RI saat ini harus mampu memberikan sebuah jawaban yang tegas atas kemandiriannya di dalam sebuah ketetapan atas kebenaran KPK dan Polri tidak pernah terlibat soal hukum pada bingkai korupsilisme.

*****

Penulis : Syaifud Adidharta atau Syaifud Adidharta Edisi : 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun