"Sungguh, Kami telah menjelaskan segala perumpamaan denganÂ
berbagai macam cara dan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini.Â
Akan tetapi, manusia adalah (makhluk) yang paling banyak membantah".
Ayat tersebut juga didukung oleh sejumlah hadis, salah satunya dariÂ
Ibnu Abbas yang menyatakan, "Tidak ada makhluk yang lebih cenderung padaÂ
konflik dibandingkan manusia".
Pernyataan Ibnu Abbas ini menunjukkan bahwa perbedaan pendapat atauÂ
pertentangan merupakan bagian dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosialÂ
dengan berbagai keinginan, kebutuhan, dan pandangan yang sering kali tidakÂ
selaras. Dalam ajaran Islam, konflik dipandang sebagai hal yang lumrah, asalkan diselesaikan dengan cara yang bijak dan tidak melampaui batas. AlQur'an menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan keadilan dalamÂ
menghadapi perbedaan.