"Ya kemungkinan itu adalah lawan dari Ilmu Putih. Ia bisa muncul dan mengamuk dikarenakan beberapa hal. Orang yang tidak kuat menangani kekuatan Ilmu Hitam nya akan mengamuk dan lepas kendali, setelah itu ia akan tak sadarkan diri, atau yang terburuk dia akan dimakan oleh Ilmu Hitam itu sendiri." jawab Nyi Kulodarmaji.
"Nyi Kulodarmaji, sebenarnya tujuan kami kesini untuk mendapatkan daun kelor untuk menyembuhkan rekan kami yang membangkitkan ilmu hitam nya." jelas Maheswara.
"Ya itu sudah benar sih, daun kelor dapat mengusir kekuatan itu, namun bukan berarti menghilangkannya untuk selamanya. Kekuatan itu pasti akan bangkit lagi." jawab Nyi Kulodarmaji.
"Jika seperti itu sekarang aku mengerti. Terima kasih Nyi." Maheswara membentuk gestur berterimakasih.
"Sudah sudah, kalau begitu kau punya alasan untuk membawa ku bersama mu. Karena ada satu hal yang ingin aku pastikan."
"Apa itu kira-kira Nyi?"
"Sepertinya... Permasalahan ini adalah ulah dari seseorang. Dan aku tahu siapa orang itu." Â jawab Nyi Kulodarmaji.
"Seseorang? Maksudmu perihal Ajisana yang mengincar pedang Warugeni dan Nyai Dyah Asih?"
"Ya bisa dikatakan begitu. Aku yakin kau mengenal orang nya, dia memang suka membuat keributan untuk menghibur dirinya. Heh ternyata dia masih belum berubah." jawab Nyi Kulodarmaji.
"Maksudmu?"
"Indrasura. Dia adalah dalang dibalik semua ini. Hanya dia lah orangnya. Aku rasa sebentar lagi kau akan sampai pada puncak rencananya." jawab Nyi Kulodarmaji.