Mata Maheswara terbelalak tak percaya dengan apa yang ia lihat, "Bagaimana bisa ada tempat seperti ini di Hutan Tengkorak?" apa yang Maheswara lihat adalah sebuah ruangan bak kamar Raja.
"Hahahaha sungguh dungu, ini hanyalah ilusi belaka. Aku ingin menyambut tamu ku dengan baik. Langsung saja, ada yang aku ingin bicarakan dengan mu." Nyi Kulodarmaji menatap tajam Maheswara dari tempat duduknya.
"Tanyakan apa saja, aku akan menjawabnya." jawab Maheswara.
"Bagus. Aku tidak suka basa-basi, aku akan mengakui bahwa aku sudah memperhatikan mu sejak awal kau memasuki hutan ini. Kau membuatku tertarik." jelas Nyi Kulodarmaji.
"Maksudmu?" Maheswara bingung.
"Hahahaha, Maheswara Putra Ashura. Menikahlah denganku, biarkan aku mengandung anak mu!" ucap Nyi Kulodarmaji yang sekarang sudah berada di belakang Maheswara.
"Eh... Maksudmu aku dengan mu?" Maheswara tidak bisa menerima apa yang dikatakan oleh Nyi Kulodarmaji karena yang ada dipikirannya hanyalah pertarungan.
"Terlalu sulit memang untuk menggunakan kata-kata, oleh karena itu aku lebih suka menggunakan kekerasan."
Tiba-tiba muncul rantai yang mengikat Maheswara, membuatnya tak bisa bergerak, "Sial!" Maheswara berusaha melepaskan rantai yang mengikat tubuhnya.
"Rantai itu tak akan bisa lepas, setidaknya sampai urusan kita disini selesai hahahaha." tawa Nyi Kulodarmaji begitu nyaring ditelinga.
Maheswara memberontak dan berusaha mengeluarkan kekuatan namun sayang rantai itu seperti menghisap energi nya ketika ia melawan.