Chapter 6: Misi Penyelamatan
"Sadarlah Nyai!!" Maheswara berteriak agar Dyah Asih sadar namun kebencian dan amarah sudah melahap Dyah Asih. "Aaaahhh!!" Maheswara membelokkan serangan Dyah Asih dan berhasil lepas dari tekanannya.
"Nyai sadarlah! Aku tidak mau melukai mu. Akh." Maheswara menahan serangan bertubi-tubi dari Dyah Asih.
Dyah Asih yang masih dikuasai kekuatan hitam terus mengamuk dan menyerang Maheswara. "Bunuh. Bunuh. Bunuh." gumam Dyah Asih. "Grraahh!" Dyah Asih mengerang kesakitan.
"Khh dia kuat sekali, jika aku terus bertahan mungkin saja aku yang akan mati disini. Hal itu tidak boleh terjadi. Hyaah!" Maheswara berlari ke arah Dyah Asih.
"Cukup sampai disitu Maheswara." sebuah suara yang lembut berbicara pada Maheswara.
"Ba-Baginda Raja Astrasoca? Eeh! Khh! Tolong sadarkan Nyai Dyah Asih." Maheswara masih berusaha menahan serangan Dyah Asih.
Raja Astrasoca melangkah semakin dekat dengan Dyah Asih, "Kembalilah Dyah Asih." Raja Astrasoca menepuk pundak Dyah Asih, membuat Dyah Asih seketika pingsan, "Bawa dia ke istana. Biar tabib kerajaan yang akan merawatnya. Hmm? Kenapa? Jangan bilang kamu terlalu banyak mengeluarkan tenaga sehingga tak kuat berjalan?" tanya Raja Astrasoca.
"Eh hehehe kurang lebih seperti itu Yang Mulia.." jawab Maheswara.
"Ki Wiryo." Raja Astrasoca memanggil keris Ki Wiryo yang sedari tadi bersembunyi di ikat pinggang Maheswara, "Eh eh eh apa itu? Ki Wiryo? Bukankah dia seekor unta?" tanya Maheswara bingung.