"Eh? Bisa bicara?" Memangnya vampir bisa bicara? Aku pikir taringnya akan menyulitkan nya untuk berbicara.
"Ampuni aku Tuan aku tidak bermaksud mengagetkan mu, sungguh."
"Masih berani kau bicara seperti itu! Sini akan ku buat kau tidak bisa menghisap darah lagi."
"Ampun Tuan ampun aaaagh!"
Aku memukuli vampir itu sampai aku puas. Dan setelah mendapatkan ketenangan, aku berusaha menggali informasi dari si vampir barusan, "Jadi kenapa ada vampir seperti mu disini?" Aku langsung mengajukan pertanyaan utama. "Kawena dishini mefang nya temphat aku tingal." Apa vampir ini tidak bisa berbicara dengan jelas.
"Hei bicara dengan jelas."
"Baghaimana aku fisa berficara denghan jelash, liat bibhir ku habish kau hahar thuan."
"Ya itu karena salah mu sendiri. Sini biar ku perbaiki."
'plak'
"Bagaimana mendingan bukan?"
"Ah iya kau hebat Tuan! Walaupun tetap menyakitkan huhuhu.."