Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | SOCA: Masa Depan Anastasia (Part 3)

25 Juni 2020   19:05 Diperbarui: 25 Juni 2020   19:10 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hai Soca, maafkan aku telah mengganggu penyelidikan mu. Tapi mengumpulkan anomali adalah pekerjaan ku, dan aku sangat menyukai sesuatu yang dimiliki oleh gadis ini. Mata Takdir adalah kemampuan spesial dan tak sembarangan orang boleh memilikinya,” Kata Hendrik dengan nada yang mengerikan.

“Aku tak akan membiarkan mu mengambilnya!”

“Tuan Soca…” Kata gadis itu pelan.

“Sungguh disayangkan, aku akan mengambil semua yang aku sukai.” Kata Hendrik dengan nada menyeramkan.

Aku pun mulai mendekat kearah Hendrik dengan cepat untuk merebut gadis itu. Namun sebelum aku mendekatinya, Hendrik menjetikkan jarinya dan tiba tiba lampu ruangan mati. “Sial, apa yang sudah dia lakukan?” Kata ku kesal. Aku segera menyalakan lampu kembali dan menemui Arya di ruangannya. “Arya dimana kau?! Berhentilah bermeditasi!” Ketika aku sampai di ruangannya, ia tidak ada sama sekali.

Aku segera berjalan kembali untuk mengejar Hendrik dengan mobil. “Sial, aku lupa mencabut kuncinya.” Aku segera menuju mobil yang masih terparkir di depan toko dan aku lihat Arya ada didalam mobil. Kemana saja dia dari tadi?

“Hei Soca! Ayo cepatlah, aku rasa Hendrik masih belum jauh.” Panggil Arya sambil menyalakan mobil.

Aku segera menaiki mobil, “Kemana saja kau? Aku ingin memberikan map berisi data gadis itu.”

“Maaf maaf, tadi aku habis mengurus ini,” Kata Arya sambil mengeluarkan sebuah pistol dari jasnya.

“Pistol? Untuk apa?” Tanyaku.

“Hendrik. Pistol ini berisi peluru emas.” Jawab Arya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun