Kekuasaan Lokal: Daerah-daerah mendirikan pemerintahan kecil dan independen, melemahkan kendali khalifah.
Peran Khalifah: Khalifah hanya menjadi simbol tanpa kekuatan politik nyata.
Bantuan Dinasti Lokal: Untuk menghadapi tekanan dari kekuatan lain, khalifah sering bergantung pada dinasti-dinasti yang lebih kuat.
Akhir Kekuasaan
 Daulah Abbasiyah resmi berakhir pada 1258 M setelah serangan besar oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan, menghancurkan Baghdad dan membunuh Khalifah terakhir, Al-Musta'sim.
Periode pertengahan (1258-1800 M)
Bangsa Mongol adalah kelompok suku nomaden dari Asia Tengah, antara Danau Baikal dan Pegunungan Altai. Sebelum Jengis Khan, kehidupan mereka ditandai dengan aktivitas seperti beternak, berburu, dan berperang. Mereka menganut animisme serta mempraktikkan gaya hidup yang keras, yang membentuk karakter agresif dan disiplin mereka.
Munculnya Jengis Khan dan Ekspansi Mongol
Jengis Khan menjadi pemimpin besar yang melatih pasukan disiplin untuk penaklukan besar-besaran. Pada 1215, ia menaklukkan Cina dan mengalihkan perhatian ke dunia Islam. Konflik dengan Dinasti Khawarizm menjadi pemicu invasi brutal Mongol ke kota-kota Muslim seperti Bukhara, Samarkand, dan Baghdad. Serangan ini membawa kehancuran besar, termasuk pembantaian massal dan penghancuran warisan budaya serta ilmiah Islam. Puncaknya, pada 1258, Baghdad jatuh ke tangan Hulagu Khan, mengakhiri Dinasti Abbasiyah.
Dampak Kehancuran Baghdad
Runtuhnya Baghdad menyebabkan disintegrasi politik dunia Islam. Tidak ada lagi kekuatan pemersatu seperti Abbasiyah. Wilayah Muslim terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil seperti Dinasti Timuriyah, Safawiyah, Mughal, dan Turki Usmani.