Leonard adalah pendengar yang baik dan sesekali ia memberikan solusi terkait hal tersebut. Dari keterbukaan keduanya, perlahan mereka menjadi dekat. Bak gayung bersambut, Michelle seakan memberi harapan serta mampu menawarkan keramaian untuk kesepian dan kekosongan hidup Leonard. Hal yang barang tentu sudah lama tidak ia rasakan; diperlukan, diisi, dan dicintai. Namun seutuhnya hubungan itu berjalan platonik dan hanya menghanyutkan Leonard seorang. Sebab Michelle tidak pernah benar-benar melupakan Ronald.
Michelle bisa disebut sebagai pribadi yang manja dan senang didengarkan, sementara Leonard sejatinya adalah bahu yang tegar untuk bersandar dan telinga yang sabar untuk mendengar. Setiap kali menghadapi masalah, Michelle akan lari kepada Leonard yang selalu ada untuknya, sekalipun di saat yang sama, Leonard sedang bersama Sandra.
Hingga kisah tiba pada satu titik ketika Michelle mengalami keterpurukan dan kehilangan harapan akan hubungan cinta segitiganya, Leonard memanfaatkan momen tersebut untuk mengungkapkan perasaannya pada Michelle. Di tengah kerapuhannya, Michelle menerima Leonard yang tanpa keraguan telah memilihnya ketimbang Sandra. Kala itu, Leonard dan Michelle adalah sejoli yang berbahagia, yang bahkan telah menyusun rencana untuk bepergian bersama.
Kepedihan akibat kegagalannya membersamai Michelle itu lantas memberikan ia kilasan kesadaran akan bayang-bayang Sandra, yang sabar, sederhana dan mencintai dirinya apa adanya sejak awal. Yang telah tanpa aba-aba ia sia-siakan begitu saja.
Ulasan
Two Lovers merupakan adaptasi dari karya pendek Fyodor Dostoevsky yang berjudul White Nights dengan beberapa penyesuaian. James Gray sendiri terbilang berhasil dalam menyajikan tontonan drama melankolis yang terasa realistis kendati digambarkan dengan suram dan pedih.
Film ini memang berjalan agak lambat dan mungkin cenderung  membosankan. Namun pesan moral yang terkandung di dalamnya mungkin akan membuat penonton dewasa, terlebih mereka yang sudah berada di usia matang dan siap menikah (menurut reviewer lain, sih) merenungkan setiap adegan, keadaan psikologis serta keputusan-keputusan yang diambil tokoh-tokohnya.
Film drama roman pertama James Gray ini bukan merupakan film romantis dengan asmara yang berbunga-bunga dari tokoh-tokohnya. Two Lovers lebih merangkak pelan ke ranah psikologis, pergolakan antara keinginan, cinta dan logika.
Menawarkan mood yang tidak terlalu cerah dan cenderung gelap, Two Lovers menampilkan kisah cinta segitiga rangkap; satu wanita dihimpit dua pria dan satu pria dihimpit dua wanita. Di sisi lain film ini memperlihatkan dengan lugas kondisi seseorang yang mengira dirinya mampu memilih, namun terlambat menyadari bahwasanya seseorang di hadapannya juga memiliki hak untuk menolak.