Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Selamat Tinggal BBM" dan Hal-hal Kecilnya yang Menjadi Kenangan

19 April 2019   13:17 Diperbarui: 19 April 2019   15:43 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir kali saya menggunakan aplikasi ini pada bulan Maret tahun 2018, ukurannya sekitar 30 megabyte lebih. Itu pun belum termasuk data tambahan ketika saya memakainya.

Jika dihitung dengan data tambahan tersebut, mungkin besaran ukurannya berkisar 200 megabyte lebih. Ditambah kian banyaknya  iklan-iklan gaje yang bermunculan pada kolom pembaharuan status yang membuat saya merasa sangat ilfil.

Entah mungkin cuma saya yang merasa, atau orang lain juga. Setidaknya itulah kesimpulan yang bisa saya sampaikan dari cinta saya yang berubah menjadi benci pada sebuah layanan aplikasi  pesan instan yang akan menutup diri pada 31 Mei 2019 mendatang.

EMTEK Group pun mengakui bahwa mereka kesulitan untuk mendapatkan user baru sementara user lama mereka perlahan mulai melirik platform lain yang lebih ramah dan ringan seperti WhatsApp, Line, WeChat dan lain-lain.

"Walaupun kami telah mengerahkan berbagai upaya, banyak pengguna memilih beranjak ke platform lain, sementara pengguna baru sulit untuk didapat." Seperti yang tertulis di situs crackberry.

"Walaupun berat, kini telah tiba waktunya untuk kami beranjak."

Pada baris selanjutnya, mereka mengucapkan kasih.

"Kami mengucapkan terima kasih pada para pengguna, mitra, dan karyawan kami yang telah menjadi bagian dari BBM selama ini. Dukungan Anda sangat berarti bagi kami."

Sedih memang. BBM akan pamit dan membawa segala kenangan atau perasaan manis ketika melihat notifikasi berbintang merah sebagai tanda "Anda sedang menerima pesan". Meskipun ketika saya membukanya, pesan tersebut malah berupa broadcast obat kejantanan dari pengguna BBM yang permintaan pertemanannya baru saya konfirmasi. Padahal saya kira dia adalah perempuan cantik tulen yang hendak menyapa dan memulai percakapan lewat salam perkenalan.

Tapi, walau bagaimana pun, BBM, terima kasih banyak untuk segala kemudahan dalam berhubungan, untuk membuat saya merasa pernah keren, sebagai saksi hidup penolakan dari gebetan (aisshhhh), dan sebagai sesuatu yang pernah menjadi penghubung utama saya dengan keluarga jauh saya.

#terimakasihbbm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun