Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Cermin

22 Februari 2018   16:15 Diperbarui: 22 Februari 2018   16:33 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
murderous-doll-memories.blogspot.com

Perempuan itu melihat ada perempuan lain pada cerminnya yang hampa. Semacam bayangannya sendiri. Namun ketika ia tersenyum, bayangan itu menangis. "Aku mengenalmu, kuharap begitu," ucapnya pada cermin yang bisu. Dia benar-benar ingin tahu siapa perempuan itu, kemudian menatap mata sendunya yang menyimpan banyak cerita-kesedihan-yang tak terucapkan.

"Kau menangis sepanjang malam?" Dia bertanya, namun hanya kekosongan di balik cermin yang menjawabnya.

Perempuan pada cermin menatap balik ke arahnya, matanya berbinar.

"Aku ingat, kau kekasih lelaki berwajah malaikat dengan pisau berdarah. Hatimu terlalu mudah jatuh dan patah."

Matanya semakin merah dan basah.

"Maaf, aku tidak bermaksud membuat lukamu tambah parah."

Keduanya beku beberapa saat.

"Andai aku tahu cara membuatmu merasa lebih baik."

Isak perempuan pada cermin terhenti sejenak.

"Kau menangis karenanya, dia tertawa setelah meninggalkanmu. Itu tak adil, tahu?"

Ia menatap, lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun