Mohon tunggu...
Syahrir Basir
Syahrir Basir Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi untuk kemanfaatan ilmu

Keahlian, Proteksi Radiasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Radiasi (4, Kontroversi tentang Radiasi)

24 Mei 2021   08:25 Diperbarui: 20 Oktober 2021   14:13 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Study reveals how ionising radiation damages DNA and causes cancer

Daftar Isi

Prakata

Kontroversi

       Aspek Ilmiah

      Aspek Sosial

      Aspek Politik

      Sains Secara Lebih Rinci

             Efek Pengamat (Bystander Effect)

             Hormesis

            Ketidakstabilan Genom

       Bagaimana Studi Dilakukan

            In Vitro versus In Vivo

            Studi Kependudukan

Sumber Utama: Controversy About Radiation, Radiation & Me, Radiation Answers

Prakata

Ini adalah akhir dari pengenalan kita  tentang radiasi yang selanjutnya diharapkan anda bisa mengambil keputusan yang tepat bila  dihadapkan pada situasi berhadapan dengan radiasi baik itu dalam pemanfaatannya maupun situasi kedaruratan. Tentunya Anda diharapkan akan lebih mudah mencerna informasi terkait radiasi. Artikel tentang mitos radiasi dan pengenalan sumber-sumber dan penggunaan  radiasi masing-masing akan disajikan tersendiri.

Kontroversi

Mengapa orang-orang, bahkan para ahli, tidak sepakat tentang efek radiasi? Jawaban singkat untuk pertanyaan ini adalah para ahli tidak sepakat karena mereka tidak dapat secara ilmiah mengamati apakah ada efek pada manusia akibat paparan radiasi pada dosis rendah. Mengapa mereka tidak bisa mengamati adanya efek atau tidak? Karena pada dosis yang kita tertarik dalam rangka melindungi publik dan pekerja, jika ada efeknya sangat kecil sehingga tidak dapat diamati secara meyakinkan (konklusif) dalam studi ilmiah. 

Fakta adanya ketidaksepakatan menunjukkan efek tersebut tidak bisa terlalu besar atau tidak akan terlihat secara meyakinkan. Para ahli setuju bahwa radiasi dapat dan memang menyebabkan efek kesehatan yang dapat diamati pada dosis tinggi (dosis lebih dari 500 mSv). Ketika kita turun ke dosis rendah (dosis kurang dari 100 mSv) kita melihat pendapat yang sangat berbeda tentang kemungkinan efeknya. Dengan kurangnya bukti ilmiah yang konklusif, muncul kebutuhan untuk mengembangkan teori dan hipotesis tentang bagaimana radiasi dosis rendah dapat, atau mungkin tidak, menyebabkan efek. Ini membuka pintu bagi opini dan spekulasi untuk masuk ke dalam masalah dengan kebutuhan untuk membuat keputusan sosial tentang kapan harus mengontrol paparan radiasi dan kapan itu "safe".

Di bahasan selanjutnya, kita akan memeriksa beberapa alasan ketidaksepakatan yang mencakup aspek sosial, politik, dan ilmiah. Intinya? Radiasi dosis rendah dapat dianggap aman; artinya, kecil risikonya menyebabkan efek berbahaya dibandingkan dengan risiko lain yang kita hadapi setiap hari. Kadang-kadang kita dapat melihat perubahan pada sel manusia ketika mereka terkena radiasi, tetapi apa artinya bagi kita --- apakah itu hal yang buruk, apakah itu hal yang baik, atau apakah itu benar-benar penting? Ada ribuan interaksi harian di dalam sel kita yang menyebabkan kerusakan (bukan dari radiasi) dan kita baik-baik saja. Hal serupa untuk interaksi radiasi dengan sel --- radiasi mungkin tidak merusak sel dan kita baik-baik saja; radiasi bisa merusak sel dimana ada kemungkinan besar kita masih baik-baik saja.

Hasil studi untuk manusia yang terpapar radiasi tingkat rendah tidak konsisten; namun, sebagian besar studi menunjukkan bahwa tidak ada perubahan pada laju penyakit dengan paparan radiasi tingkat rendah. Walaupun demikian, ada penelitian yang menunjukkan penurunan penyakit dengan paparan radiasi tingkat rendah dan beberapa menunjukkan peningkatan penyakit yang sama pada jumlah paparan radiasi yang sama. Ketidakkonsistenan itulah yang menyebabkan kontroversi.

Aspek Ilmiah

Mari kita coba menjelaskan mengapa bahkan beberapa ahli internasional terbaik tidak sepakat tentang efek radiasi pada dosis rendah. Selain informasi yang diberikan di sini, Health Physics Society telah menerbitkan Radiation and Risk: Expert Perspectives  di situs webnya, merupakan  kompilasi makalah tentang topik termasuk radiasi alam, aplikasi medik radiasi, efek radiasi alam dan buatan-manusia terhadap lingkungan, kontrol keselamatan produksi energi nuklir, komunikasi risiko, dan implikasi regulasi terhadap keselamatan radiasi (kunjungi juga hps.org).

Sebagai dasar, penting untuk disadari bahwa penyakit yang disebabkan oleh radiasi umumnya tidak akan terlihat atau berlaku berbeda dari penyakit yang sama yang disebabkan oleh sesuatu yang lain. Jadi, jika seseorang menderita kanker atau seorang anak memiliki cacat lahir, kita tidak bisa begitu saja melihat bedanya dan menentukan apa penyebabnya. Ditambah lagi, karena sekitar 42 dari setiap 100 dari kita akan terkena kanker dalam hidup kita, sangat sulit untuk melihat kanker tambahan yang mungkin disebabkan oleh paparan radiasi. Sebagi contoh, jika sekitar 42.000 orang dari 100.000 orang akan terkena kanker seumur hidup mereka, sangat sulit untuk mengetahui apakah 42.100 kanker benar-benar lebih dari yang diharapkan 42.000 kanker atau jika 41.900 kanker benar-benar kurang dari yang diharapkan atau ternyata keduanya hanya variasi normal. Tepatnya siapa dan berapa banyak orang dalam kelompok 100.000 yang benar-benar akan terkena kanker tidak diketahui. Tepatnya siapa dan berapa banyak orang dalam kelompok 100.000 yang benar-benar akan terkena kanker tidak diketahui. Perkiraan bahwa 42 dari 100 atau 42.000 dari 100.000 akan terkena kanker didasarkan pada statistik, seperti melempar dadu. Jika Anda melempar dadu enam kali dan tidak mendapatkan empat, apakah itu berarti dadunya memang bias atau itu hanya variasi statistik?

Para ahli sepakat bahwa radiasi dosis tinggi menyebabkan efek berbahaya. Bahkan sejak tahun 1950-an, ketika kelompok ilmiah membuat pedoman proteksi radiasi, tidak ada yang benar-benar tahu apa efek radiasi pada dosis rendah atau apakah memang ada. Karena berbagai alasan, sebagian politis, diputuskan untuk mengasumsikan bahwa dosis radiasi dan efek dosis adalah linier dan proporsional --- ini berarti untuk dosis radiasi tertentu pada seseorang, akan ada kemungkinan efek radiasi; jika dosis radiasi dua kali lipat, ada kemungkinan efek dua kali lipat dan seterusnya. Juga diputuskan bahwa pada dosis berapa pun, sekecil apa pun, akan ada efek (atau tidak ada ambang batas). Kita sebenarnya hanya memiliki pengetahuan bahwa radiasi yang besar itu berbahaya, sementara untuk  radiasi dosis rendah perlu dibuat beberapa asumsi sehingga standar proteksi dapat ditetapkan. Penetapan standar proteksi radiasi ini memerlukan errant (nyeleneh?) dalam asumsi untuk ambil amannya, yakni menetapkan standar yang lebih rendah dari yang seharusnya jika tingkat bahaya yang sebenarnya dapat diketahui. Ini adalah dan masih menjadi dasar untuk Hipotesis Tanpa Ambang Linear (LNT, Linear No-Threshold).

Meskipun LNT dimaksudkan untuk digunakan oleh para ilmuwan dalam menetapkan standar proteksi radiasi dan bukan untuk penggunaan umum, dan karena LNT mudah digunakan dan dijelaskan, media dan publik dengan cepat mempromosikannya sebagai fakta daripada mengatakan bahwa kita tidak tahu efek dosis rendah radiasi atau bahwa dosis rendah radiasi itu aman. Jadi, selama beberapa dekade kita hanya berasumsi bahwa radiasi dosis rendah membawa risiko. Hal ini masih berfungsi dengan baik saat menetapkan standar proteksi radiasi. Namun, karena tidak ada aktivitas yang bebas risiko, kita benar-benar perlu bertanya pada diri sendiri berapa dosis radiasi yang aman --- bukan bebas risiko, tetapi aman.

Nanti dalam diskusi ini kita akan berbagi apa yang ditemukan sains terbaru dan mengapa sulit untuk menentukan efek radiasi dosis rendah pada tubuh manusia. Ingatlah hal itu saat Anda membaca karena Anda akan menemui bahwa terkadang radiasi dapat menghasilkan efek "baik" dan terkadang dapat menghasilkan efek "buruk" --- pada dosis rendah radiasi, kemungkinan efek bergantung pada banyak hal. Itulah mengapa ini bisa membingungkan. Ini yang menjadikan beberapa orang mengatakan radiasi dosis rendah berbahaya sementara yang lain mengatakan tidak --- karena mereka dapat mengambil informasi yang kami bagikan dan menggunakannya sehingga tampaknya mendukung kasus mereka. Sebelum kita membahas lebih rinci tentang aspek ilmiah dari paparan radiasi dosis rendah, pertama-tama kami ingin membahas dua pengaruh penting lainnya di area ketidaksepakatan ini --- pengaruh sosial dan politik. Untuk saat ini, inilah intinya: pada dosis rendah radiasi, tidak ada bukti yang konsisten tentang efek pada manusia. Mengatakan itu tidak berarti tidak terjadi apa-apa, hanya saja, jika terjadi, kita tidak dapat mendeteksinya dengan studi saat ini.

Aspek Sosial

Apakah "aman" itu? Kita tentu bisa melihat kamus untuk mencari definisi, tetapi "aman" atau perasaan aman berbeda bagi kita masing-masing. "Aman" berarti tidak perlu takut atau khawatir tentang tanggung jawab atas kerugian atau cedera. Karena tidak ada aktivitas yang sepenuhnya tanpa risiko, kita secara individu memutuskan apakah suatu aktivitas aman untuk kita atau anak-anak kita. Misalnya, beberapa orang tua mengizinkan anak-anak mereka bermain olahraga kontak, percaya bahwa itu aman karena semua peralatan pelindung dipakai. Beberapa orang tua percaya bahwa meskipun dengan peralatan pelindung, potensi cedera terlalu tinggi dan mereka tidak mengizinkan anak-anak mereka bermain.

Beberapa aktivitas yang awalnya kita yakini cukup berisiko (misalnya, menyeberang jalan raya yang sibuk dengan berjalan kaki), kemudian kita mengetahui bahwa kita dapat melakukannya tanpa cedera jika berhati-hati dan sabar. Resikonya tetap ada, tapi bisa dilakukan dengan aman. Kadang-kadang kita belajar dengan cara yang sulit --- kita tahu kita dapat dengan aman menggunakan pisau untuk memotong sayuran, tetapi terkadang jari kita teriris. Ini adalah pengingat bahwa meskipun memotong sayuran dengan pisau adalah aktivitas yang aman, ada beberapa tingkat risikonya.

Seperti contoh ini, perasaan orang-orang tentang risiko radiasi didasarkan pada gagasan mereka tentang "aman". Beberapa dari kita tumbuh dengan ancaman penggunaan senjata nuklir dan memiliki tempat perlindungan bom di halaman belakang. Saat ini kita masih mengkhawatirkan radiasi sebagai senjata, tetapi dalam bentuk bom kotor (dirty bomb) atau perangkat nuklir seadanya (improvised nuclear device) daripada serangan skala besar. Banyak dari kecemasan ini terus dipromosikan di media ketika penggambaran "awan jamur" menyiratkan bahwa semua radiasi itu buruk.

Dan bagaimana dengan tenaga nuklir dan sinar-X medik? Bagaimana beberapa orang bisa percaya tenaga nuklir itu aman sementara yang lain berpikir itu hal yang buruk? Bagaimana mungkin beberapa orang secara sukarela mendapatkan CT scan hanya untuk melihat apa yang terlihat dan yang lain takut lengan patahnya disinar-X? Sekali lagi, seperti olahraga kontak atau menggunakan pisau untuk mengiris, itu adalah sudut pandang setiap orang. Seberapa banyak yang kita ketahui tentang radiasi? Semakin sedikit kita tahu, semakin kita cenderung menganggapnya tidak aman. Semakin banyak kita tahu, semakin besar kemungkinan kita untuk memahami bahwa itu bisa berbahaya jika digunakan dengan jahat atau bisa bermanfaat jika digunakan untuk mendiagnosis penyakit, mengobati kanker, atau menghasilkan tenaga listrik.

Aspek sosial dari amannya (safe-ness) atau risikonya (risky-ness) radiasi sangat pribadi. Dan Anda mungkin kecewa karena mereka yang dianggap ahli dalam topik ini tidak sepakat tentang keselamatan dan risikonya. Namun, dengan informasi yang diberikan disini, kami berharap Anda dapat membuat keputusan yang tepat tentang masalah radiasi yang memengaruhi Anda.

Aspek Politik

Apa hubungan politik dengan para ahli yang tidak sepakat dan apakah radiasi itu aman? Penggunaan radiasi tunduk pada pengambilan keputusan dan pengawasan politik karena penggunaan radiasi yang diizinkan dalam masyarakat dapat berdampak pada kesehatan publik, pekerja, dan lingkungan. Seperti kebanyakan hal politik, keputusan tidak selalu didasarkan pada sains atau keselamatan. Terkadang pilihan politik kita benar-benar memengaruhi pilihan sosial kita --- apakah radiasi aman/selamat atau tidak adalah salah satu keputusan itu.

Terkadang untungnya dan terkadang sialnya, ide sosial dan budaya memengaruhi keputusan politik. Ini mungkin hal yang baik ketika masyarakat bertindak atas suatu masalah dan perwakilan politik kita bertindak untuk kepentingan terbaik kita (melarang penggunaan cat berbasis timbal karena dapat menyebabkan efek berbahaya yang serius jika terkelupas dan anak-anak memakannya). Kadang-kadang mungkin tidak baik ketika wakil kita bertindak atas nama sekelompok kecil orang dengan minat khusus (seperti memberi kemudahan pengusaha sementara buruh terabaikan) atau jika mereka ikut-ikutan didorong oleh emosi daripada informasi akurat dan faktual (seperti memberlakukan undang-undang bahwa tidak ada zat radioaktif yang diizinkan di lingkungan ketika zat tersebut sudah ada di sana secara alami).

Bagian lain dari ini adalah bagaimana berbagai orang dengan sudut pandang berbeda tentang keselamatan radiasi dapat digunakan sebagai centerpieces untuk keuntungan politik, apakah itu kelompok kepentingan khusus yang mencoba membuat DPR membuat keputusan yang menguntungkannya atau apakah itu faksi politik dengan pandangan sosial tertentu mencoba meyakinkan orang lain bahwa hanya ada satu sudut pandang yang benar.

Sains Secara Lebih Rinci

Efek Pengamat (Bystander Effect)

Ada dua jenis efek pengamat (bystander effects) saat kita membahas radiasi. Keduanya berada di tingkatan seluler. Keduanya adalah mekanisme sel tidak tersentuh radiasi, tetapi di dekatnya, tetap dapat terpengaruh oleh radiasi itu.

Jenis pertama dari efek pengamat didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa ketika sebuah sel di dalam sekelompok sel "dihantam" oleh gelombang radiasi atau partikel dan mati, sel tersebut melepaskan bahan kimia ke area di mana semua sel berada. Bahan kimia tersebut dapat memberikan efek proteksi atau berbahaya pada sel-sel yang ada. Ini menyiratkan bahwa sel-sel tersebut entah bagaimana dipengaruhi oleh sel di dekatnya yang mati, meskipun mereka tidak terkena radiasi. Mekanisme pastinya masih belum diketahui. Jika, dalam beberapa kasus, efek proteksi terjadi, ini berarti sel akan lebih tahan terhadap kerusakan radiasi. Jika, dalam beberapa contoh, efek berbahaya terjadi, ini berarti sel akan lebih sensitif terhadap kerusakan radiasi. Bergantung pada jenis sel, jenis radiasi, dan dosis radiasi, salah satu dari efek ini dapat terjadi.

Jenis kedua dari efek pengamat didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa sel-sel yang berdekatan memberi sinyal satu sama lain, menyebabkan sel lain melindungi dirinya atau mati. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dalam sekelompok sel yang berkumpul bersama, kematian satu sel oleh radiasi dapat menyebabkan kematian sel lain yang sangat dekat. Mereka harus berkerumun sangat dekat, karena efek yang sama tidak terlihat jika mereka berjarak bahkan selebar satu sama lain. Dan, sekali lagi, mekanisme pasti untuk efek ini masih belum diketahui. Jadi, seperti efek pengamat pertama yang dibahas, kita mungkin memiliki efek positif (sinyal ke sel lain untuk melindungi diri mereka sendiri) yang membuat sel lebih tahan terhadap efek radiasi atau kita mungkin memiliki efek negatif (sinyal ke sel lain untuk mati) .

http://www.hiroshimapeacemedia.jp/?p=67894
http://www.hiroshimapeacemedia.jp/?p=67894

Sumber: "Gray area: Effects of Exposure to low-level radiation"

Hormesis

Ini adalah saat yang tepat untuk membahas konsep hormesis, respons biologis yang umumnya menguntungkan terhadap eksposur rendah ke toksin atau pemicu stres dan akan memberikan respons yang tidak menguntungkan pada eksposur tinggi. Ada beberapa penelitian tentang populasi pekerja, tumbuhan, hewan, dan sel yang telah menunjukkan hasil kesehatan yang baik pada paparan radiasi yang rendah dibandingkan dengan hasil yang merugikan pada paparan tinggi. Namun, penelitian ini belum diterima sebagai bukti efek hormetik dari radiasi. Sebagai salah satu contoh, ada beberapa penelitian di mana penulis melaporkan bahwa sel yang terpapar radiasi dalam jumlah kecil (disebut dosis pengkondisian) sebenarnya dapat menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai respons adaptif yang membuat sel lebih tahan terhadap dosis radiasi lain. Beberapa masalah potensial terkait ini meliputi

  1. bahwa banyak dari hasil tidak dapat direproduksi (artinya bahwa ilmuwan lain telah mencoba melakukan pengujian yang sama untuk mendapatkan hasil yang sama, tetapi tidak diperoleh; ini menunjukkan bahwa hasil awal mungkin hanya karena kebetulan),
  2. bahwa tidak setiap jenis sel memiliki kemampuan ini untuk respons adaptif, dan
  3. bahwa respons adaptif tampaknya tidak bertahan lama (sehingga dosis radiasi kedua harus segera terjadi setelah dosis pengkondisian). Jadi apakah ini nyata atau tidak? Ilmuwan tidak bisa sepakat karena hasil studi sangat tidak konsisten.

Ketidakstabilan Genom

Kami akan menambahkan satu konsep seluler lagi --- ketidakstabilan genom. Pertama, genom sel adalah bagian sel yang mengandung DNA. DNA mengandung informasi genetik kita yang digunakan untuk pengembangan dan pemungsian sel, jaringan, atau organ yang mengandung DNA tersebut. Jadi, seperti yang mungkin Anda ketahui, DNA sangat penting untuk cara kita berfungsi. Ketidakstabilan genom mengacu pada situasi yang dapat terjadi jika genom yang sama berubah berkali-kali. Perubahan ini bisa jadi akibat interaksi radiasi, paparan bahan kimia, atau agen lain. Idenya adalah bahwa genom diubah sekali dan tidak ada yang terjadi; kemudian dalam satu tahun atau lebih, itu diubah lagi dan tidak ada yang terjadi; kemudian di tahun berikutnya atau lebih lanjut, diubah lagi dan kali ini menjadi tidak stabil. Jumlah perubahan yang diperlukan untuk membuat genom menjadi tidak stabil bervariasi, tetapi kesimpulannya adalah bahwa perubahan dapat terjadi dan mungkin tidak akan terjadi apa-apa selama bertahun-tahun yang akan datang sampai perubahan lain pada genom yang sama terjadi. Apa artinya dalam hal radiasi menjadi berbahaya? Jika radiasi berinteraksi dengan genom dan bukan merupakan perubahan "terakhir" untuk membuatnya menjadi tidak stabil, kemungkinan besar tidak akan terjadi apa-apa. Jika radiasi berinteraksi dengan genom dan itu adalah perubahan "terakhir", maka itu mungkin merupakan peristiwa awal untuk tumor. Kita tidak pernah tahu, apakah itu perubahan pertama atau perubahan terakhir.

Bagaimana Studi Dilakukan

Ada beberapa faktor yang perlu dicermati ketika membahas berbagai penelitian dan hasilnya. Seringkali, tidak cukup hanya mengetahui hasilnya; kita menjumpai hal ini secara umum di tajuk utama media--- "Limun ditemukan menyebabkan kematian pada penderita diabetes" dan ketika kita menggali lebih dalam, ditemukan bahwa seseorang dengan diabetes perlu minum lebih dari 48 botol limun nondiet sehari untuk menimbulkan suatu efek. (Contoh ini hanya untuk tujuan penjelasan dan tidak nyata.) Intinya adalah Anda harus tahu lebih dari sekedar judulnya apakah itu hasil studi radiasi atau studi lainnya.

Kami akan menjelaskan beberapa masalah yang memperumit cara menafsirkan hasil yang membuat sulit untuk mengatakan apakah radiasi itu baik, buruk, atau tidak keduanya.

In Vitro versus In Vivo

Eksperimen in vitro adalah eksperimen yang dilakukan di luar sistem kehidupan (manusia atau hewan) biasanya pada sel atau jaringan. Sedang eksperimen in vivo dilakukan pada sistem kehidupan, biasanya manusia atau hewan. Pertanyaannya di sini adalah, Bisakah kita mengambil hasil dari paparan radiasi ke sel yang berada di luar tubuh manusia atau dari paparan radiasi ke hewan dan menentukan dampaknya pada manusia? Bisakah kita mengatakan bahwa efek pada sel di luar tubuh akan sama jika sel itu berada di dalam tubuh? Ketika percobaan seperti ini dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk membuat pengaturan untuk sel-sel yang setepat mungkin dengan apa yang akan ada di dalam tubuh manusia, atau mereka memilih hewan yang paling mirip dengan manusia untuk sistem organnya yang mereka pelajari. Para ilmuwan bekerja keras agar pembaca studi mengetahui asumsi yang mereka buat untuk sampai pada kesimpulan apa pun tentang efek dosis radiasi rendah pada manusia. Bahkan dengan ini, pertanyaannya masih tetap ada.

Studi Kependudukan

Berdasarkan jenis eksperimen di atas, tampaknya melihat populasi orang yang telah terpapar radiasi mungkin memberi kita jawaban yang lebih baik tentang efek dosis radiasi rendah daripada penelitian pada sel atau hewan. Benar. Tapi ini bukan tanpa komplikasi juga. Setiap orang memiliki aktivitas yang berbeda dan ciri keluarga yang berbeda: beberapa mungkin merokok, beberapa mungkin berolahraga, beberapa mungkin tinggal di kota dengan kualitas udara yang buruk, beberapa mungkin makan banyak buah dan sayuran, beberapa mungkin memiliki riwayat kanker dalam keluarga dan seterusnya.

Jika sekelompok orang terpapar radiasi, bagaimana kita menemukan kelompok orang "kontrol" yang baik (kelompok yang tidak terpapar radiasi ekstra) yang dapat digunakan untuk membandingkan mereka? Apakah mereka semua makan hal yang sama? Apakah mereka semua dibesarkan di area yang sama? Apakah mereka semua memiliki pekerjaan yang sama? Ini adalah salah satu komplikasi yang membuat kita sulit melihat perbedaan tingkatan penyakit saat kita berhadapan dengan dosis radiasi rendah. Sebagian besar penelitian mencoba untuk mencocokkan kelompok kontrol dengan kelompok terpapar dengan memiliki orang-orang dengan usia yang sama, tentang distribusi jenis kelamin yang sama, dan biasanya dari wilayah yang sama di dunia, tetapi banyak faktor lain yang tidak dapat dengan mudah dijelaskan.

Mungkin faktor penyulit terbesar dalam studi populasi yang mengamati efek berbahaya dari dosis radiasi rendah adalah tingkat kejadian normal penyakit sangat tinggi. Itu artinya kita membutuhkan banyak orang untuk belajar agar mendapat hasil statistik yang bagus. Ini sama dengan melempar dadu lebih dari enam kali untuk menentukan apakah hasilnya bias atau apakah hasilnya adalah variasi statistik. Hasil dari studi radiasi dosis rendah dengan 10 orang di dalamnya mungkin tidak akan dilihat oleh para ilmuwan sebagai sesuatu yang baik. Hasil dari studi radiasi dosis rendah dengan 1.000 orang atau lebih di dalamnya akan bagus. Hasil dari studi radiasi dosis rendah dengan satu juta orang terpapar radiasi di dalamnya dan satu juta kontrol yang cocok akan menjadi yang terbaik. . . tetapi kita tidak akan pernah memilikinya karena secara ekonomi tidak mungkin untuk mengidentifikasi, mengkarakterisasi (perokok atau bukan perokok, dll.), dan mengikuti begitu banyak orang. Jadi yang kita lakukan adalah melihat beberapa studi yang lebih kecil untuk melihat apakah mereka mendapatkan hasil yang serupa dan, jika demikian, menarik beberapa kesimpulan berdasarkan hal itu.

Studi yang dikenal sebagai studi populasi ekologi melibatkan populasi yang besar. Contohnya adalah mempelajari tingkat kanker di seluruh populasi Maine dibandingkan dengan populasi Colorado, yang memiliki tingkat radiasi alami melebihi dua kali tingkat radiasi alami Maine. Jenis penelitian ini menarik, tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan tentang seberapa rendah dosis radiasi memengaruhi penyakit pada individu karena tidak menyertakan informasi apa pun tentang individu dalam populasi negara bagian tersebut. Misalnya, tingkat kanker di Colorado 11 persen lebih rendah daripada di Maine, tetapi dosis radiasi untuk penduduk sekitar 100 persen lebih tinggi. Namun, ini tidak memberikan bukti ilmiah bahwa paparan radiasi yang lebih tinggi mengurangi tingkat kanker. Ini hanya berarti bahwa perbedaan gaya hidup antara populasi Colorado dan Maine lebih penting dalam menentukan tingkat kanker daripada efek radiasi dosis rendah.

-- Mengenal Radiasi 4 Selesai--

Mengenal Radiasi (1)

Mengenal Radiasi (2a, Efek Radiasi terhadap Kesehatan)

Mengenal Radiasi (2b, Efek Radiasi terhadap Kesehatan)

Mengenal Radiasi (3, Kanker dan Radiasi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun