Mohon tunggu...
Syahrir Basir
Syahrir Basir Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi untuk kemanfaatan ilmu

Keahlian, Proteksi Radiasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Radiasi (4, Kontroversi tentang Radiasi)

24 Mei 2021   08:25 Diperbarui: 20 Oktober 2021   14:13 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.hiroshimapeacemedia.jp/?p=67894

Aspek Ilmiah

Mari kita coba menjelaskan mengapa bahkan beberapa ahli internasional terbaik tidak sepakat tentang efek radiasi pada dosis rendah. Selain informasi yang diberikan di sini, Health Physics Society telah menerbitkan Radiation and Risk: Expert Perspectives  di situs webnya, merupakan  kompilasi makalah tentang topik termasuk radiasi alam, aplikasi medik radiasi, efek radiasi alam dan buatan-manusia terhadap lingkungan, kontrol keselamatan produksi energi nuklir, komunikasi risiko, dan implikasi regulasi terhadap keselamatan radiasi (kunjungi juga hps.org).

Sebagai dasar, penting untuk disadari bahwa penyakit yang disebabkan oleh radiasi umumnya tidak akan terlihat atau berlaku berbeda dari penyakit yang sama yang disebabkan oleh sesuatu yang lain. Jadi, jika seseorang menderita kanker atau seorang anak memiliki cacat lahir, kita tidak bisa begitu saja melihat bedanya dan menentukan apa penyebabnya. Ditambah lagi, karena sekitar 42 dari setiap 100 dari kita akan terkena kanker dalam hidup kita, sangat sulit untuk melihat kanker tambahan yang mungkin disebabkan oleh paparan radiasi. Sebagi contoh, jika sekitar 42.000 orang dari 100.000 orang akan terkena kanker seumur hidup mereka, sangat sulit untuk mengetahui apakah 42.100 kanker benar-benar lebih dari yang diharapkan 42.000 kanker atau jika 41.900 kanker benar-benar kurang dari yang diharapkan atau ternyata keduanya hanya variasi normal. Tepatnya siapa dan berapa banyak orang dalam kelompok 100.000 yang benar-benar akan terkena kanker tidak diketahui. Tepatnya siapa dan berapa banyak orang dalam kelompok 100.000 yang benar-benar akan terkena kanker tidak diketahui. Perkiraan bahwa 42 dari 100 atau 42.000 dari 100.000 akan terkena kanker didasarkan pada statistik, seperti melempar dadu. Jika Anda melempar dadu enam kali dan tidak mendapatkan empat, apakah itu berarti dadunya memang bias atau itu hanya variasi statistik?

Para ahli sepakat bahwa radiasi dosis tinggi menyebabkan efek berbahaya. Bahkan sejak tahun 1950-an, ketika kelompok ilmiah membuat pedoman proteksi radiasi, tidak ada yang benar-benar tahu apa efek radiasi pada dosis rendah atau apakah memang ada. Karena berbagai alasan, sebagian politis, diputuskan untuk mengasumsikan bahwa dosis radiasi dan efek dosis adalah linier dan proporsional --- ini berarti untuk dosis radiasi tertentu pada seseorang, akan ada kemungkinan efek radiasi; jika dosis radiasi dua kali lipat, ada kemungkinan efek dua kali lipat dan seterusnya. Juga diputuskan bahwa pada dosis berapa pun, sekecil apa pun, akan ada efek (atau tidak ada ambang batas). Kita sebenarnya hanya memiliki pengetahuan bahwa radiasi yang besar itu berbahaya, sementara untuk  radiasi dosis rendah perlu dibuat beberapa asumsi sehingga standar proteksi dapat ditetapkan. Penetapan standar proteksi radiasi ini memerlukan errant (nyeleneh?) dalam asumsi untuk ambil amannya, yakni menetapkan standar yang lebih rendah dari yang seharusnya jika tingkat bahaya yang sebenarnya dapat diketahui. Ini adalah dan masih menjadi dasar untuk Hipotesis Tanpa Ambang Linear (LNT, Linear No-Threshold).

Meskipun LNT dimaksudkan untuk digunakan oleh para ilmuwan dalam menetapkan standar proteksi radiasi dan bukan untuk penggunaan umum, dan karena LNT mudah digunakan dan dijelaskan, media dan publik dengan cepat mempromosikannya sebagai fakta daripada mengatakan bahwa kita tidak tahu efek dosis rendah radiasi atau bahwa dosis rendah radiasi itu aman. Jadi, selama beberapa dekade kita hanya berasumsi bahwa radiasi dosis rendah membawa risiko. Hal ini masih berfungsi dengan baik saat menetapkan standar proteksi radiasi. Namun, karena tidak ada aktivitas yang bebas risiko, kita benar-benar perlu bertanya pada diri sendiri berapa dosis radiasi yang aman --- bukan bebas risiko, tetapi aman.

Nanti dalam diskusi ini kita akan berbagi apa yang ditemukan sains terbaru dan mengapa sulit untuk menentukan efek radiasi dosis rendah pada tubuh manusia. Ingatlah hal itu saat Anda membaca karena Anda akan menemui bahwa terkadang radiasi dapat menghasilkan efek "baik" dan terkadang dapat menghasilkan efek "buruk" --- pada dosis rendah radiasi, kemungkinan efek bergantung pada banyak hal. Itulah mengapa ini bisa membingungkan. Ini yang menjadikan beberapa orang mengatakan radiasi dosis rendah berbahaya sementara yang lain mengatakan tidak --- karena mereka dapat mengambil informasi yang kami bagikan dan menggunakannya sehingga tampaknya mendukung kasus mereka. Sebelum kita membahas lebih rinci tentang aspek ilmiah dari paparan radiasi dosis rendah, pertama-tama kami ingin membahas dua pengaruh penting lainnya di area ketidaksepakatan ini --- pengaruh sosial dan politik. Untuk saat ini, inilah intinya: pada dosis rendah radiasi, tidak ada bukti yang konsisten tentang efek pada manusia. Mengatakan itu tidak berarti tidak terjadi apa-apa, hanya saja, jika terjadi, kita tidak dapat mendeteksinya dengan studi saat ini.

Aspek Sosial

Apakah "aman" itu? Kita tentu bisa melihat kamus untuk mencari definisi, tetapi "aman" atau perasaan aman berbeda bagi kita masing-masing. "Aman" berarti tidak perlu takut atau khawatir tentang tanggung jawab atas kerugian atau cedera. Karena tidak ada aktivitas yang sepenuhnya tanpa risiko, kita secara individu memutuskan apakah suatu aktivitas aman untuk kita atau anak-anak kita. Misalnya, beberapa orang tua mengizinkan anak-anak mereka bermain olahraga kontak, percaya bahwa itu aman karena semua peralatan pelindung dipakai. Beberapa orang tua percaya bahwa meskipun dengan peralatan pelindung, potensi cedera terlalu tinggi dan mereka tidak mengizinkan anak-anak mereka bermain.

Beberapa aktivitas yang awalnya kita yakini cukup berisiko (misalnya, menyeberang jalan raya yang sibuk dengan berjalan kaki), kemudian kita mengetahui bahwa kita dapat melakukannya tanpa cedera jika berhati-hati dan sabar. Resikonya tetap ada, tapi bisa dilakukan dengan aman. Kadang-kadang kita belajar dengan cara yang sulit --- kita tahu kita dapat dengan aman menggunakan pisau untuk memotong sayuran, tetapi terkadang jari kita teriris. Ini adalah pengingat bahwa meskipun memotong sayuran dengan pisau adalah aktivitas yang aman, ada beberapa tingkat risikonya.

Seperti contoh ini, perasaan orang-orang tentang risiko radiasi didasarkan pada gagasan mereka tentang "aman". Beberapa dari kita tumbuh dengan ancaman penggunaan senjata nuklir dan memiliki tempat perlindungan bom di halaman belakang. Saat ini kita masih mengkhawatirkan radiasi sebagai senjata, tetapi dalam bentuk bom kotor (dirty bomb) atau perangkat nuklir seadanya (improvised nuclear device) daripada serangan skala besar. Banyak dari kecemasan ini terus dipromosikan di media ketika penggambaran "awan jamur" menyiratkan bahwa semua radiasi itu buruk.

Dan bagaimana dengan tenaga nuklir dan sinar-X medik? Bagaimana beberapa orang bisa percaya tenaga nuklir itu aman sementara yang lain berpikir itu hal yang buruk? Bagaimana mungkin beberapa orang secara sukarela mendapatkan CT scan hanya untuk melihat apa yang terlihat dan yang lain takut lengan patahnya disinar-X? Sekali lagi, seperti olahraga kontak atau menggunakan pisau untuk mengiris, itu adalah sudut pandang setiap orang. Seberapa banyak yang kita ketahui tentang radiasi? Semakin sedikit kita tahu, semakin kita cenderung menganggapnya tidak aman. Semakin banyak kita tahu, semakin besar kemungkinan kita untuk memahami bahwa itu bisa berbahaya jika digunakan dengan jahat atau bisa bermanfaat jika digunakan untuk mendiagnosis penyakit, mengobati kanker, atau menghasilkan tenaga listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun