Mohon tunggu...
Bulan merah
Bulan merah Mohon Tunggu... Buruh - Konco

@phytahoras

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diorama Syair

12 Agustus 2018   21:13 Diperbarui: 12 Agustus 2018   21:21 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

''Aku mencintaimu!'', begitu Diorama berujar

Ia menulis lewat syair menyampaikan rasa rindunya

Nilam sudah berganti rupa, namun rima masih gagah menebas asa

''Aaku Diorama, dan aku mencintaimu!

Lantas aku harus bagaimana, Tuan?'' aku sesak menahan rasa

Apakah menjadi dewasa begitu rumit?

Kali ini saja kumohon jadilah lelaki bijaksana

Maukah kau tidak memantik gelora sumbu hati, wahai Tuan?

Aminkan itu semua jika engkau memang bersedia

Lalu bicaralah padaku, supaya aku bisa pergi

Hujan juga jatuh ke bawah tetapi rintiknya tersangkut di dahan pepohonan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun