Mohon tunggu...
Bulan merah
Bulan merah Mohon Tunggu... Buruh - Konco

@phytahoras

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diorama Syair

12 Agustus 2018   21:13 Diperbarui: 12 Agustus 2018   21:21 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayup-sayup kecil aku mendengar rima bergeming

Yang menandakan kelahiran bayi mungil di muka bumi

Arah tak berarah, syair tak menyentil

Hari menjadi berlalu dalam bingkaian memori diorama

Rasanya langit ingin meneriakinya sebuah rahasia

Ingin rasanya bayi mungil mencolek diorama

Niscaya gelak tawanya menjadi membahana

Di entah hari ke berapa ribu, hujan membasahi tubuhnya

''Rasakan anak kecil, kau menjadi basah kuyup!'', kata hujan

Angin berhembus menggigilkan tubuhnya, ia menangis iba

Zaman yang mengubahnya menjadi lelaki bijaksana

''Aku mencintaimu!'', begitu Diorama berujar

Ia menulis lewat syair menyampaikan rasa rindunya

Nilam sudah berganti rupa, namun rima masih gagah menebas asa

''Aaku Diorama, dan aku mencintaimu!

Lantas aku harus bagaimana, Tuan?'' aku sesak menahan rasa

Apakah menjadi dewasa begitu rumit?

Kali ini saja kumohon jadilah lelaki bijaksana

Maukah kau tidak memantik gelora sumbu hati, wahai Tuan?

Aminkan itu semua jika engkau memang bersedia

Lalu bicaralah padaku, supaya aku bisa pergi

Hujan juga jatuh ke bawah tetapi rintiknya tersangkut di dahan pepohonan

Antaranya bahkan tak mengucapkan salam perpisahan

Rintik itu rindu hujannya, Tuanku. Seperti itulah Diorama

A_langkah baiknya kau menjadi yang demikian itu

Hingga nanti ketika Diorama sudah letih sendiri

Air matanya bahkan enggan jatuh lagi

Pun begitu, katakan padanya, Tuanku.. bahwa rasa harus berhenti menggapai sukma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun