Mohon tunggu...
Syahrian Perdana
Syahrian Perdana Mohon Tunggu... Novelis - mahasiswa

i love kompas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Tokoh Besar Teori Sosiologi Klasik beserta Pemikiranya

9 September 2022   15:56 Diperbarui: 9 September 2022   16:00 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tokoh Sosiolog

Sebelum kita memasuki materi ada hal yang menarik disini yaitu saya memberikan pertanyaan tentang paradox kepada pembaca di akhir artikel ini ,  saya harap pembaca akan menjawabnya.

3 Tokoh Besar Dalam Teori Sosiologi Klasik

 

 Karl Heinrich Marx

Marx Lahir 5 Mei 1818 Trier, Jerman ( Pada tahun itu masih kerajaan prusia). Trier awalnya hanya kota kecil dan tidak terkenal di perbatasan jerman atau dulu dikenal sebagai kerajaan prusia tapi karena marx lahir disana kota tersebut memiliki filosofi sendiri bahkan di buat patung marx disana. Perjalanan marx sangat panjang dia berpindah tempat tinggal bahkan agama berkali kali karena marx menganggap semua itu hanyalah sesuatu hal untuk menjalankan bisnis atau keperluan saja. Marx juga mempunyai istri yang bernama Jenny von Westphalen. Marx menimba ilmu di Universitas Bonn,Universitas Humboldt Berlin dan Universitas Jena untuk mendapat gelar Ph.D  nya dan pada akhirnya marx meninggal di  Highgate Cemetery, London, Inggris, Britania Raya.

Marx bisa dibilang adalah Bapaknya komunisme karena dia bersama sahabatnya yaitu Friedrich Engels ada pemikir dan filsuf yang sangat berpengaruh dalam terbentuknya komunisme. 

Mungkin masih banyak orang di luar sana menganggap komunis adalah agama atau kepercayaan yang tidak percaya tuhan tetapi percaya dengan marx sesungguhnya disini ada banyak kesalahan dari pengertian komunis, sejatinya komunis adalah system pemerintahan yang di buat oleh marx karena adanya kasta di masyarakat yang tidak adil oleh karena itu marx dan engels membuat pemerintahan yang berdasar pada pemikiranya yaitu komunis yang dimana tidak ada kasta dan semuanya adalah milik pemerintah dan semuanya di atur oleh pemerintah sehingga tidak adanya ketidaksetaraan tidak ada kasta bawah atau atas tapi karena banyak orang kaya yang tidak menyukai ini akhirnya lama kelamaan system ini runtuh dan di gantikan oleh system yang sekarang ini yang dimana di kuasai oleh orang yang mempunyai kekuasaan dan materi yaitu kapitalisme. Untuk memahami lebih dalam mari kita kupas pemikiran-pemikiran karl marx semasa hidupnya.

1. Dialektika

Dialektika ini muncul karena marx tidak sependapat dengan gurunya yaitu Hegel. Hegel berpendapat bahwa ide (kesadaran) adalah hal yang penting tapi Marx berpendapat berbeda Marx berpendapat bahwa materi lah yang paling penting. Hal ini bisa kita asumsikan seperti ini : Hegel berpendapat bahwa kita harus perlu pintar dulu baru bisa mendapat makanan tapi Marx berpendapat gabisa gitu dong kita harus makan dulu baru pintar karena tanpa adanya makanan atau materi kita tidak akan mendapat nutrisi untuk otak sehingga pastinya otak tidak akan bisa bekerja seperti mobil di kasih bensin dulu baru jalan bukanya jalan dulu baru di kasih bensin.

2. Materialisme

Materiliasme Marx terbentuk karena perbedaan pendapat antara gurunya hegel dan Ludwig andreas. Hegel berpendapat Realitas itu terbentuk karena ide ide yang ada di pikiran kita bukan dari materialis sedangkan Ludwig berpendapat materi bukan terbentuk dari pikiran tetapi pikiran adalah hasil tertinggi dari materi dari sini Marx membuat pendapatnya sendiri yaitu materialism historis dan dialektika.

a. Materialisme Historis

Disini marx berpendapat bahwa bukan kesadaran masyarakatlah yang menentukan keadaan mereka,tetapi sebaliknya keadaan sosial merekalah yang menentukan kesadaran manusia, Cara manusia berpikir ditentukan oleh cara ia bekerja. Oleh karena itu, kita tidak perlu memperhatikan apa yang dipikirkan manusia, tetapi cukup melihat bagaimana cara ia bekerja.

Kesadaran dan aspirasi seseorang ditentukan oleh posisinya dalam kelas sosial. Milik kelas sosial tertentu menentukan bagaimana kita melihat dunia, apa yang kita harapkan dan apa yang kita khawatirkan. Sejarah tidak ditentukan oleh pikiran manusia, tetapi oleh cara orang menciptakannya. Jadi perubahan sosial tidak dihasilkan dari pemikiran ulang, tetapi dari perubahan cara produksi.

b. Materialisme Dialektis

Materialisme dialektik menyesuaikan dialektika Hegel dengan materialisme tradisional. Materialisme tradisional mempelajari hubungan antara subjek dunia dalam lingkungan yang dinamis dan evolusioner, sedangkan materialisme metafisik mempelajari dunia dalam lingkungan yang statis dan terisolasi.

Materialisme dialektik percaya akan adanya perubahan di dunia dan munculnya sifat-sifat baru pada setiap tahap perkembangan. Seperti yang dikatakan Z. A. Jordan, "Engels sering mengambil pandangan metafisik. Dimensi keberadaan yang lebih tinggi muncul dari dimensi yang lebih rendah dan menetap di dalamnya, dan dimensi yang lebih tinggi membentuk tatanan baru melalui hukum yang tidak dapat direduksi." Pembentukan, proses kemajuan evolusioner ini diatur oleh hukum, yang melambangkan sifat dasar dari "segala sesuatu yang bergerak".

3. INFRASTRUKTUR EKONOMI DAN SUPER STRUKTUR SOSIAL BUDAYA

Menurut kalian apa inti dan focus dari pemikiran marx? Filsafat? Politik? Sosial budaya? Yapp yang utama dari pemikiran Mark adalah EKONOMI oleh karena itu marx membuat perbedaan apa yang mengandung unsur ekonomi dan bukan dan di buatlah kedua hal ini yaitu infrastruktur ekonomi dan super struktur sosial budaya. Bahkan disini semua hal yang bukan mengandung ekonomi benar benar dipisahkan meskipun itu adalah agama.

Infastruktur Ekonomi meliputi: kondisi produksi (iklim, sumber daya alam), alat-alat produksi (alat, mesin) dan hubungan produksi (kelas sosial, dominasi, keterasingan dan upah atau gaji )dll.

super struktur sosial budaya meliputi : lembaga-lembaga politik, hukum, keluarga, agama, pikiran, filsafat, moralitas) yang menjadi akibat dalam kegiatan produksi, artinya hal yang di luar dari konteks ekonomi termasuk Stuktur sedangkan yang berkaitan dengan ekonomi adalah Infrastruktur.

4. Masyakarat

Dalam pemahaman Marx, manusia bukanlah subjek atau objek yang terpisah satu sama lain, tetapi manusia adalah subjek dan objek.

Marx melihat manusia dari sudut pandang materialis dialektis. Artinya, manusia membuat sejarahnya sendiri, tetapi tidak membuatnya seperti yang mereka inginkan, tetapi dalam situasi yang dihadapi dan ditentukan secara langsung daripada dalam situasi yang mereka pilih sendiri. dan diturunkan dari masa lalu. Tradisi dari semua generasi yang sudah mati terbebani seperti mimpi buruk di hati orang yang hidup. Manusia dapat dibedakan dari hewan berdasarkan kesadaran, agama, dan sebagainya. Manusia sendiri mulai membedakan dirinya dari hewan ketika mereka menghasilkan apa yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Ini adalah langkah yang sudah dikoordinasikan oleh jaringan tubuh. Dengan menciptakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup, secara tidak langsung manusia memproduksi bahan baku untuk kehidupan.

5. Masyarakat

Marx berpendapat bahwa masyrakat terbagi menjadi dua yaitu: borjuis dan proletar yang dimana bisa kita asumsikan yaitu pemilik tanah atau perusahaan dan yang hanya mempunya tenaga untuk di jual seperti pabrik dengan buruh. Menurut Marx nantinya masyarakat akan berkembang menjadi masyarakat sempruna yaitu komunis tetapi kenyataanya sekarang manusia menjadi masyarakat kapitalis dengan ini pemikiran marx benar benar di patahkan oleh realita bahwa kapitalis lah yang berkuasa dari sini kita harus mengerti bahwa teori dan pendapat filsuf tidak sepenuhnya benar dan terbukti karena mereka juga hanya manusia bukan tuhan.

6. Alienisasi

Menurut Marx, alienasi bukan hanya berarti manusia tidak mengalami dirinya sendiri sebagai aktor yang mendominasi dunianya (realitas/alam/objek), tetapi juga sebagai manusia dan sebagai manusia, juga berarti Anda asing dengan diri sendiri. Dunia mungkin menjadi objek ciptaan manusia, tetapi dunia naik ke atas dan menentang manusia sebagai objek. Keterasingan pada dasarnya secara pasif dan reseptif menelan dunia dan manusia sebagai subjek yang terpisah dari objek. Artinya banyak manusia atau pekerja yang terasingkan oleh pekerjaanya sendiri seperti buruh pabrik yang membuat sepatu, apakah ada namanya dalam setiap pembuatan? Tentu tidak yang ada hanya nama dari perusahaanya saja inilah yang di maksud keterasingan dalam pekerjaan.

7. Sosialisme

Sosialisme adalah pemahaman bahwa hak milik pribadi atau distribusi milik dan kekayaan dapat dikelola secara kolektif atau komunal, tidak hanya oleh individu atau kelompok. Untuk negara, komunitas mengacu pada orang, dan pribadi hanya mengacu pada orang atau kelompok tertentu.

Sosialisme adalah utopia atau mimpi atau hanya teori tanpa tindakan. Di sisi lain, komunisme yang digaungkan Marx adalah ACT dan sosialisme yang sebenarnya. Karena itu, setelah munculnya komunisme, kaum sosialis disebut utopia atau pemimpi. Komunisme Karl Marx menyatakan bahwa hanya dengan revolusi proletariat (modal/rakyat tanpa modal) merebut sumber daya dan faktor-faktor produksi untuk mengakhiri zaman kapitalisme dan mengantarkan zaman simbiosis.Komunitas kemakmuran bersama (masyarakat komunis/masyarakat tanpa kelas ).

8. Kesadaran palsu

Istilah ini terjadi ketika kaum proletar gagar menjadi kaum revosioner karena kaum borjuis yang menggunakan Agama untuk menghentikan pemberontakan kaum proletar mereka menyewa pendeta dan biarawati untuk mempengaruhi kaum proletar yang memberontak bahwa memberontak itu adalah dosa dan mengubah takdir yang di berikan tuhan adalah dosa besar hal ini berhasil membuat kaum proletar tunduk lagi kepada kaum borjuis karena hal inilah disebut kesadaran palsu dan marx menganggap AGAMA adalah CANDU.

David mile Durkheim

Durkheim lahir pada 15 April 1858 di pinal, Lorraine, Prancis dan meninggal 15 November 1917 Paris, le-de-France, Prancis. Durkheim terkenal dengan karya-karyanya seperti The Devision of Labour in Society, The Rules of Sociology Method dan yang mungkin paling terkenal di kalangan sosiolog adalah karyanya yang bernama  Suicide. Jika tadi hegel adalah guru dari marx sekarang Imanuel kant lah yang menjadi inspirasi dan guru bagi Durkheim. Sekarang kita akan mengulas beberapa pemikiran durkeim yang terkenal dan berpengaruh besar untuk dunia.

1. Fakta Sosial

Diketahui fakta sosial pertama kali diperkenalkan ke publik pada abad ke-19 oleh sosiolog Prancis mile Durkheim. Durkheim pada waktu itu menjelaskan bahwa sosiologi harus membahas fakta-fakta sosial.

Lebih lanjut Durkheim menjelaskan bahwa fakta-fakta sosial, apakah tetap atau tidak, dapat menjadi pengaruh dan hambatan eksternal bagi individu. Ini memberikan pengaruh dan bahkan hambatan eksternal kepada individu untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Ketika Anda memaksakan diri untuk melakukan apa yang Anda inginkan, komunitas di sekitar Anda melihat Anda sebagai orang yang tidak pantas atau tidak pantas.

Selanjutnya, Durkheim juga membagi fakta sosial menjadi dua.

Fakta Sosial Material Fakta sosial material adalah bagian dari dunia nyata yang mengatur individu (dunia luar) dan dapat didengar, dirasakan dan diamati. , negara, dan komponen morfologi masyarakat seperti distribusi penduduk, jaringan komunikasi, perumahan - nyata, entitas material, sejauh itu adalah elemen eksternal.

b. Fakta sosial immaterial adalah apa yang dianggap nyata (eksternal) dan merupakan fenomena intersubjektif yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia. acara budaya umum.

2. Solidaritas Sosial

Menurut Emile Durkheim, solidaritas sosial mengacu pada keadaan hubungan antara individu atau kelompok berdasarkan perasaan moral bersama dan keyakinan yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.

Solidaritas juga terbagi dalam dua kategori. Dengan kata lain, solidaritas mekanis mencakup pembagian kerja yang rendah, kesadaran kelompok yang kuat, hukum yang dominan dan menindas, individualisme yang rendah, saling ketergantungan yang relatif rendah, dan sifat primitif atau pedesaan. Dan solidaritas organik mencakup tingkat pembagian kerja yang tinggi, tingkat kesadaran kolektif yang rendah, metode restorasi yang dominan, tingkat individualisme yang tinggi, tingkat saling ketergantungan yang tinggi, dan sifat kota-kota industri.

3. Suicide

Menurut Durkheim, bunuh diri terjadi karena dua alasan: kesenjangan dalam solidaritas sosial dan solidaritas sosial yang terlalu dekat, dan bahwa orang yang melakukan bunuh diri adalah fakta atau cerminan sosial masyarakat, dan dari norma atau nilai yang berlaku di masyarakat.  diisini Durkeim Membagi Suicide menjadi 4 bagian

a. Bunuh diri egoistic

Orang-orang melakukan bunuh diri ini karena mereka merasa bahwa kepentingan mereka lebih besar daripada kepentingan kohesi sosial mereka. Alasan bunuh diri ini adalah:

- Tipe individu cenderung introvert (tertutup)

- Individu terlepas dari masyarakat/ kelompok/ lingkungan sosialnya, sehingga cenderung individualistik.

- Lemahnya ikatan sosial dirinya dengan masyaraka

- Individu tidak dapat memenuhi kebutuhan pribadinya sebagaimana yg diharapkannya, sehingga ia mengalami "arus depresi dan kekecewaan".

Contoh kasus: Seorang siswa yang didalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolahnya cenderung pendiam dan membatasi diri, dan saat ia tidak lulus ujian atau seleksi membuat  dia depresi lalu bunuh diri.

b. Bunuh diri altruistic

Bunuh diri ini dipandang sebagai kewajiban yang dipaksakan oleh masyarakat karena mereka merasa bahwa mereka adalah beban masyarakat atau bahwa kepentingan masyarakat lebih tinggi daripada kepentingan mereka sendiri.

Ciri dan penyebab :

-Individu terikat kuat dengan masyarakat/ kelompok/ lingkungan sosialnya.

-Kepentingan kelompok/ masyarakat/ lingkungan sosialnya lebih tinggi dibanding kepentingan dirinya.

-Kuatnya ikatan sosial individu terhadap kelompok/ masyarakat/ lingkungan sosialnya.

- Adanya kepercayaan/ keyakinan individu apabila melakukan bunuh diri maka akan menghasilkan suatu kebaikan untuk masyarakat/ kelompok/ lingkungan sosialnya.

Contoh kasus : Teroris yang melakukan bom bunuh diri atas nama jihad, Tentara yang rela mati memperjuangkan negaranya dan orang jepang yang melakukan bunuh diri untuk menebus kesalahanya.

c. Bunuh diri anomik

Bunuh diri yang dilakukan seseorang akibat situasi anomi tanpa aturan sehingga kehilangan arah dalam kehidupan sosialnya.

Ciri dan penyebabnya :

- Regulasi berupa cita-cita, tujuan hidup, nilai, norma yang melekat dalam diri individu rendah akibat perubahan sosial yang dialaminya

- Secara moral, keadaan individu kehilangan cita-cita, tujuan, nilai dan norma dalam hidupnya sehingga menimbulkan kebimbangan pada dirinya.

- Karena gamang, bimbang, dan ia merasa hidupnya tidak ada arah lagi, membuat individu tersebut memilih jalan pintas yaitu bunuh diri.

Contoh kasus : jatuh miskin,kehilangan pekerjaan sehingga membuat dia kehilangan arah tujuan dan melakukan bunuh diri.

d. . Bunuh diri fatalistic

Bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang karena keadaan yang sangat tertekan dengan aturan, norma, kepercayaan, dan nilai dalam menjalani interaksi sosial menyebabkan orang tersebut kehilangan kebebasan dalam hubungan sosial tersebut.

Ciri dan penyebabnya :

- Regulasi berupa cita-cita, tujuan hidup, nilai, norma yang melekat dalam diri individu meningkat.

- Karena meningkatnya regulasi ini, akibatnya individu mengalami "tekanan sosial" yang besar pula.

- Kondisi "menyerah" inilah yang kemudian membuat individu melakukan bunuh diri guna mengakhiri "tekanan sosial" atas regulasi yang tinggi.

Contoh kasus : seorang  budak bunuh diri karena tidak ada pilihan lain selain melayani majikanya.

 Maximilian Weber

Karl Emil Maximilian Weber lahir pada 21 April 1864 Erfurt, Saxony, Prussia dan meninggal pada 14 Juni 1920 Mnchen, Bavaria, Republik Weimar mungkin sekarang dikenal dengan nama Jerman. Weber yang dikenal sebagai salah satu pendiri awal ilmu sosiologi dengan karyanya yang terkenal yaitu Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme dan sosiologi agama. Mari kita bahas.

a. Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme

Dengan semangat etika Protestan dan kapitalisme, Weber mengajukan tesis bahwa etika dan pemikiran Puritan mempengaruhi perkembangan kapitalisme. Bukti keagamaan biasanya disertai dengan penolakan terhadap hal-hal duniawi, termasuk urusan ekonomi. Dia mendefinisikan "semangat kapitalisme" sebagai ide dan praktik yang mendukung pengejaran rasional keuntungan ekonomi. , ada gagasan bahwa pekerjaan adalah beban yang harus dikutuk dan dihindari, terutama ketika melebihi apa yang cukup diperlukan untuk kehidupan sederhana.

b. Sosiologi agama

Weber ini sangat menganggumkan menurut saya, dia mengkaji dan mempelajari semua agama yang ada dari kitab kitabnya dan sumber lainya, sayangnya weber belum sempat membuat karya dari kajianya tentang islam jika dia membuat ini pasti akan sangat berpengaruh pada islam sekarang yang dimana banyak kebaikan di dalamnya yang tidak banyak di ketahui oleh orang lain. Tidak terbayang bukan kalau saja islam di teliti dan di buat karya oleh weber pastinya banyak orang yang akan terbuka pandanganya dengan mengetahui kebaikan di dalam islam.


baik karena kita sudah di akhir materi saya akan memberi pertanyaan kepada pembaca yaitu :

"Apakah tuhan yang maha kuasa bisa membuat benda yang tidak bisa di angkat dan di hancurkan olehnya tanpa kehilangan kemahakuasaanya?" jika iya bagaimana? dan jika tidak mengapa?

Silahkan kirim ke email : Naruto007456@gmail.com untuk mengirim jawabanya

sumber: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun