Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Penjaga Hutan Bambu

1 Februari 2025   00:01 Diperbarui: 1 Februari 2025   04:28 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Meta AI

"Kalian... siapa?"  

Suara itu bergema di kepala mereka, bukan di telinga. Dimas mundur selangkah, sementara Tari mengepalkan tangannya.  

Raka berusaha menenangkan dirinya. "Kami hanya ingin menyelamatkan adikku," katanya lirih. "Dia sakit parah... Kakek Joyo bilang air ini bisa menyembuhkannya."  

Hening. Bayangan itu seakan menimbang kata-kata mereka.  

Tiba-tiba, suara tawa samar terdengar dari berbagai arah. Bisikan-bisikan berputar mengelilingi mereka.  

"Air ini... bukan untuk sembarang orang..."  

Lela menggigil. "Kita tidak akan berhasil..." bisiknya.  

Namun Raka tetap berdiri tegak. "Kami tidak menginginkan apa pun selain menyelamatkan Naya," katanya lagi, lebih mantap. "Kalau air ini memang hanya untuk mereka yang benar-benar membutuhkan, biarkan kami membawanya."  

Sosok itu diam sesaat, lalu mengangguk perlahan. "Ambillah."  

Tangan Raka gemetar saat ia mengisi botol kaca. Begitu botol terisi penuh, cahaya kolam perlahan meredup. Sosok penjaga hutan itu lenyap bersama kabut, menyisakan keheningan yang menelan suara mereka.   

Perjalanan pulang terasa lebih ringan. Meski sesekali mereka masih mendengar suara-suara aneh, kini mereka tidak lagi takut.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun