Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Penjaga Hutan Bambu

1 Februari 2025   00:01 Diperbarui: 1 Februari 2025   04:28 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Meta AI

Tanpa menunggu lebih lama, mereka mempercepat langkah. Tapi anehnya, suara tangisan itu terus mengikuti mereka, seakan berbisik di telinga mereka.  

Di sisi lain hutan, Tari dan Guntur menemukan sesuatu yang aneh. Jejak-jejak kaki kecil terlihat di tanah lembap, tapi jejak itu tiba-tiba terputus, seolah pemiliknya lenyap begitu saja.  

"Ini gak masuk akal," gumam Guntur, berlutut untuk mengamati.  

Tari menelan ludah. "Mungkin cuma jejak binatang?"  

"Tidak," sahut Guntur. "Ini jejak kaki manusia... tapi kenapa hilang begitu saja?"  

Tiba-tiba, angin berembus kencang, membawa suara bisikan. Lela, yang menjaga titik awal, merasa bulu kuduknya meremang. Ia menggenggam peluit erat-erat, siap meniupnya kapan saja.  

Kemudian, dari balik rumpun bambu, cahaya kebiruan berpendar. Tari refleks meniup peluitnya tiga kali.  

Tak lama, Raka dan Dimas muncul dengan napas memburu.  

Di hadapan mereka, dua belas rumpun bambu raksasa membentuk lingkaran sempurna. Di tengahnya, sebuah kolam kecil berpendar dengan cahaya biru lembut. Airnya berkilau seperti ribuan bintang yang terperangkap dalam genangan.  

"Kita menemukannya..." bisik Raka tak percaya.  

Namun sebelum mereka sempat mendekat, angin kembali berhembus kencang. Dari balik bambu, sesosok bayangan tinggi muncul. Matanya merah menyala, wajahnya tertutup kabut hitam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun