Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menyoal Kinerja dan Gaji, Jalan Lain Menuju Kehidupan Bermakna

28 Mei 2024   10:40 Diperbarui: 28 Mei 2024   11:58 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tentu saja, premis ini bukan berarti bahwa kita harus menerima begitu saja ketidakadilan atau eksploitasi dalam dunia kerja. 

Upah yang layak dan kondisi kerja yang manusiawi tetaplah hak asasi setiap pekerja yang harus diperjuangkan. 

Tetapi, premis ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam mengejar gaji sebagai tujuan akhir yang mengabaikan aspek-aspek lain yang sama pentingnya dalam kehidupan.

Pada akhirnya, artikel ini mengajak kita untuk merenungkan kembali makna sesungguhnya di balik gaji dan upah. 

Meskipun kompensasi finansial penting, kita tidak boleh melupakan bahwa kehidupan yang berkualitas dan bermakna mensyaratkan keseimbangan antara aspek materiil dan non-materiil seperti kesehatan, hubungan sosial, pemenuhan batin, serta kebahagiaan sejati. 

Dengan memahami perspektif ini, kita dapat menjadi lebih bijaksana dalam menilai situasi kita sendiri, lebih bersyukur atas apa yang kita miliki, dan lebih termotivasi untuk mengejar kehidupan yang seimbang, bermakna, dan memberikan kepuasan batin yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun