1. Mengintregasikan pendidikan budaya dan seni ke dalam kurikulum inti di semua tingkatan pendidikan. Ini termasuk pendidikan seni rupa, musik, tari, teater, sastra, warisan budaya, dan lainnya.
2. Menjamin akses pendidikan budaya dan seni yang inklusif dan berkualitas tinggi bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi.Â
3. Melatih guru-guru seni agar memiliki kompetensi dan keterampilan mengajar yang memadai.
4. Mendanai program-program baru serta riset di bidang pendidikan budaya dan seni.Â
5. Memperkuat kolaborasi antara sektor pendidikan dan kebudayaan dalam pengembangan kebijakan dan implementasi pendidikan budaya dan seni.
6. Memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses pendidikan budaya dan seni.Â
Penerapan rekomendasi ini memerlukan komitmen politik dan pendanaan yang memadai dari pemerintah. Namun, investasi di bidang ini akan sangat bermanfaat bagi masa depan generasi mendatang.Â
Pendidikan budaya dan seni memainkan peran vital dalam membentuk manusia yang utuh dan masyarakat yang damai, inklusif, dan beradab.Â
Sudah saatnya prioritas pendidikan bergeser, tidak hanya berfokus pada bidang sains dan teknologi, tetapi juga memberikan tempat yang sama untuk pendidikan budaya dan seni.Â
Ini adalah fondasi penting untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik. Dengan kerangka kerja global baru ini, kita memiliki harapan bahwa pendidikan budaya dan seni akan semakin dihargai dan ditingkatkan di seluruh dunia.
Memang, ada beberapa tantangan dalam memprioritaskan pendidikan budaya dan seni. Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaatnya.Â