"Masa depan bangsa ini ada di tangan kita. Pilihlah caleg yang peduli terhadap lingkungan dan taat aturan."
Masa tenang sebelum hari pemungutan suara (11 - 13 Februari 2024) merupakan periode krusial dalam demokrasi. Masyarakat diharapkan merenungkan pilihan mereka tanpa terpengaruh kampanye. Namun, realita menunjukkan pemandangan alat peraga kampanye (APK) yang berserakan masih sering terjadi.
Alat peraga kampanye yang terbengkalai mencerminkan sikap caleg yang abai terhadap tanggung jawabnya. Perilaku ini menunjukkan beberapa hal negatif:
1. Ketidakpedulian terhadap lingkungan. APK yang terbengkalai menjadi sampah visual yang merusak estetika kota dan mencemari lingkungan. Caleg yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan patut dipertanyakan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat.
2. Kurangnya rasa hormat kepada aturan. Aturan KPU jelas melarang caleg meninggalkan APK setelah masa kampanye berakhir. Caleg yang melanggar aturan ini menunjukkan sikap arogan dan tidak menghormati hukum.
3. Sikap tidak bertanggung jawab. Caleg yang tidak membersihkan APK menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab. Ini menandakan bahwa mereka tidak serius dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
4. Kemungkinan korupsi. Caleg yang menggunakan cara kotor dan curang dalam kampanye, seperti memasang APK di tempat terlarang, berpotensi melakukan korupsi jika terpilih.
Memilih caleg yang abai terhadap APK adalah kesalahan besar. Masyarakat harus cerdas dan kritis dalam memilih pemimpinnya. Berikut beberapa alasan mengapa kita harus menghindari caleg yang abai:
1. Memperkuat budaya tanggung jawab. Memilih caleg yang bertanggung jawab akan mendorong budaya tanggung jawab di kalangan pemimpin.
2. Menjaga kebersihan lingkungan. Caleg yang peduli lingkungan akan menjaga kebersihan dan keindahan kota.
3. Menegakkan aturan. Memilih caleg yang taat aturan akan memperkuat demokrasi dan penegakan hukum.
4. Memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas. Caleg yang tidak melakukan kecurangan dalam kampanye berpotensi menjadi pemimpin yang bersih dan berintegritas.
Masyarakat dapat melakukan beberapa langkah berikut untuk memastikan caleg yang mereka pilih bertanggung jawab:
1. Melakukan pemantauan dan dokumentasi. Laporkan kepada Bawaslu jika menemukan APK yang tidak dibersihkan setelah masa tenang.
2. Menyebarkan informasi kepada masyarakat. Edukasi masyarakat tentang pentingnya memilih caleg yang bertanggung jawab dan peduli lingkungan.
3. Menuntut komitmen dari caleg. Tanyakan kepada caleg tentang komitmen mereka terhadap kebersihan lingkungan dan penegakan aturan sebelum memilih mereka.
Dampak Lebih Luas
Caleg yang abai terhadap APK menunjukkan potensi kepemimpinan yang lemah. Mereka tidak mampu menunjukkan teladan dalam menjaga kebersihan dan menaati aturan. Kepemimpinan seperti ini dapat membawa dampak negatif bagi masyarakat, seperti:
# Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah: Masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah jika pemimpinnya tidak menunjukkan teladan yang baik.
# Menurunnya kualitas lingkungan: Sampah visual yang berasal dari APK yang terbengkalai dapat merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
# Menurunnya kualitas demokrasi: Caleg yang tidak taat aturan dapat merusak demokrasi dan melemahkan penegakan hukum.
Mari Bertindak
Mari jadikan pemilu 2024 sebagai momen untuk memilih pemimpin yang bertanggung jawab, peduli lingkungan, dan taat aturan. Hindari memilih caleg yang abai terhadap kebersihan dan aturan, seperti caleg yang tidak mau membersihkan APK sendiri. Masa depan bangsa ini ada di tangan kita, jadi pilihlah pemimpin yang tepat!
Ingat: Caleg yang abai terhadap kebersihan dan aturan, tidak layak untuk memimpin!
Kesimpulan
Memilih caleg yang bertanggung jawab untuk membersihkan APK adalah langkah penting untuk menciptakan demokrasi yang sehat dan pemimpin yang berkualitas. Masyarakat harus cerdas dan kritis dalam memilih pemimpinnya dan tidak memilih caleg yang abai terhadap kebersihan dan aturan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H