Dengan demikian, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengisi kepala siswa dengan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk hati dan tangan mereka agar siap menghadapi berbagai perubahan dan tuntutan di masa depan.
Dalam konteks pembelajaran, peringkat sering kali dianggap sebagai sesuatu yang mengalihkan perhatian dari esensi proses pendidikan. Pendekatan ini menekankan bahwa dalam pembelajaran, sebaiknya lebih difokuskan pada pembentukan nilai-nilai yang kuat dan penanaman etika yang baik.
Serta pengembangan sikap positif yang dapat membantu siswa menjadi individu yang mampu memberikan kontribusi yang bermakna dalam masyarakat.Â
Menghilangkan penekanan pada peringkat akan memberikan ruang bagi siswa untuk lebih fokus pada pembangunan diri mereka secara menyeluruh, bukan hanya dalam hal akademis, tetapi juga dalam hal pengembangan kepribadian dan kemampuan sosial yang sangat diperlukan di dunia nyata.
Penilaian karakter dan keterampilan merupakan suatu proses yang dapat dijalankan melalui pendekatan holistik yang mencakup beragam metode evaluasi. Salah satunya adalah melalui proyek-proyek kolaboratif yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi, bekerja sama, dan menunjukkan keterampilan yang mereka miliki dalam konteks praktis.Â
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi bagian integral dalam mengukur perkembangan karakter dan keterampilan siswa di luar lingkup akademis. Pengembangan soft skills seperti kemampuan komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang inklusif, serta kemampuan bekerja dalam tim juga turut menjadi fokus dalam menilai perkembangan siswa secara menyeluruh.Â
Pendekatan ini memungkinkan para pendidik untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai kemajuan siswa dalam aspek karakter dan keterampilan, yang merupakan bagian krusial dalam proses pendidikan yang komprehensif.
Raport seharusnya menjadi lebih dari sekadar laporan perkembangan akademis siswa. Ia seharusnya mencerminkan keseluruhan pertumbuhan dan kemajuan yang dicapai siswa, tidak hanya dari sudut pandang pengetahuan akademis, tetapi juga dari aspek-aspek yang tidak terukur secara tradisional.Â
Ini termasuk perkembangan dalam kepemimpinan, keterampilan sosial, keberanian menghadapi tantangan, dan nilai-nilai moral yang mereka tanamkan.Â
Dengan demikian, raport seharusnya menjadi cermin yang memperlihatkan bagaimana pendidikan tidak hanya mengisi kepala mereka dengan informasi, tetapi juga membentuk karakter dan kesiapan mereka untuk menghadapi berbagai situasi kehidupan.
Dengan menghilangkan peringkat dari raport, pendekatan ini menekankan bahwa setiap siswa memiliki potensi uniknya sendiri. Itu tidak hanya tentang mencapai peringkat tertentu, tetapi tentang membimbing siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sambil mengembangkan keterampilan yang akan membantu mereka sukses dalam kehidupan.