Dalam era AI yang semakin berkembang, peran guru dalam pendidikan tidak boleh diabaikan. Guru perlu direposisi sebagai fasilitator, mediator, dan kawan dialog yang membantu siswa memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang mereka peroleh dari berbagai sumber belajar.Â
Guru juga harus dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, membangun hubungan yang baik dengan siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Repositioning peran sistem pendidikan juga menjadi penting dalam mendukung peran guru yang baru ini, dengan menyediakan sumber daya, pelatihan, dan dukungan yang diperlukan.Â
Dengan cara ini, pendidikan dapat memanfaatkan potensi AI secara optimal, sambil tetap mempertahankan esensi dan nilai tambah yang hanya dapat diberikan oleh interaksi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H