Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Guru di Era Kecerdasan Buatan

29 Juni 2023   00:01 Diperbarui: 29 Juni 2023   00:13 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Peran guru yang baru adalah menyalakan api berpikir kritis, mengisi ruang dialog yang membangun, dan menjadi jembatan antara teknologi dan nilai-nilai manusia."

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menciptakan peluang dan tantangan baru dalam sistem pendidikan. Di era ini akses terhadap informasi semakin mudah, siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar secara mandiri. Seiring dengan itu, peran tradisional guru sebagai sumber tunggal materi pembelajaran menjadi kurang relevan. 

Namun, ini tidak berarti bahwa guru menjadi tidak penting. Sebaliknya, peran guru perlu direposisi menjadi fasilitator, mediator, dan kawan dialog yang mendukung siswa dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang mereka temui.


Sebagai Fasilitator Pembelajaran

Dalam era AI, guru perlu beralih dari peran pengajar yang dominan menjadi fasilitator pembelajaran. Siswa tidak lagi bergantung pada guru sebagai sumber utama informasi, melainkan dapat mencari jawaban dan konten pembelajaran secara mandiri melalui teknologi. Oleh karena itu, peran guru sebagai fasilitator menjadi kunci untuk mengoptimalkan pembelajaran siswa.

Sebagai fasilitator, guru dapat membantu siswa memahami dan mengaitkan informasi yang mereka peroleh dari AI dengan konteks kehidupan sehari-hari. Guru dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam, menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan contoh konkret, dan memfasilitasi diskusi yang melibatkan siswa dalam merumuskan pemahaman mereka sendiri. Dengan demikian, guru memberikan panduan yang diperlukan agar siswa dapat memahami informasi secara lebih holistik.

Selain itu, guru sebagai fasilitator dapat merangsang pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis. Guru dapat mendorong siswa untuk mempertanyakan, membandingkan, dan menganalisis informasi yang mereka peroleh dari berbagai sumber. Dengan memberikan tantangan intelektual, guru membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting dalam menghadapi kompleksitas dunia yang didorong oleh teknologi.

Sebagai Mediator yang Membangun Hubungan dengan Siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun