Mohon tunggu...
Syahna Zulhijjah
Syahna Zulhijjah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Jangan pernah menyesali sehari dalam hidupmu. Hari-hari baik memberimu kebahagiaan dan hari-hari buruk memberimu pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Bisnis Start-Up Basis Teknologi Digital dengan Sistem Digital Marketing

17 November 2022   21:00 Diperbarui: 19 November 2022   09:46 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.istockphoto.com/id

Bisnis startup yang diibaratkan jantung perusahaan yaitu membangun brand yang baik bagi bisnis startup tentu dibutuhkan dan dukungan growth dari bisnis yang dimiliki. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi lain digital bukan hanya tentang mudah dapat dicari atau ditemukan baik secara personal juga, tapi bagaimana brand yang sudah ada tetap berjalan pada jalan yang konsisten dalam target pemasarannya, atapun meningkatkan. Fitur inti dan kualitas bisnis sangat penting dalam proses membangun suatu brand dan bisnis dari nol. Kualitas brand juga didampingkan pada penelitian dan pemahaman yang mendalam tentang mengenali perusahaan yang sudah beroperasi.

Bisnis startup di era revolusi industri 4.0 mengalihkan pebisnis melihat peluang bisnis rintisan yang tentu peluang bisnis dari year to year semakin menjanjikan. Sebab, pengguna internet di Indonesia terus meningkat setiap harinya yang mendorong kebutuhan akan produk dan layanan berbasis teknologi digital semakin meroket naik.

  • Terdapat 6 pertimbangan bagaimana membangun bisnis startup

Pertama, Mengidentifikasi target pasar

Hal ini terkait kewajiban memikirkan tentang siapa target demografis, yang mampu bersifat unik untuk satu segmen target demografi. Mengawali dengan satu atau dua demografi utama dengan menjalankannya secara perlahan dalam mengembangkan dengan memahami apa yang pelanggan inginkan dan butuhkan. Sebab, jika menargetkan semua orang suatu hal yang sia-sia. Terkadang mencoba dengan jaringan yang luas belum tentu berjalan secara optimal yang akan menjadi kurang relevan bagi setiap orang dalam sebuah kelompok.

Kedua, Mengevaluasi brand competitor

Pada tahap ini harus belajar banyak untuk memperluas wawasan dan pengetahuan terkait pemasaran dalam industri dengan mempelajari dari competitor yang sudah ada. Disinilah ide-ide menarik mulai dari logo, dan bagaimana berbicara pada pelanggan harus menggunakan basis apa dan masih banyak lagi ide-ide menarik tentunya yang dirancang agar perusahaan bisnis startup terlihat berbeda dari brand perusahaan lain.

Ketiga, Mengidentifikasi brand agar terlihat unik

Secara umum rencana bisnis harus memiliki pembeda yang unik dari competitor dengan sesuatu yang lebih sederhana, efisien, dan canggih, yang mampu menegaskan dalam branding perusahaan yang dapat menonjolkan suatu keunikan pada bisnis tersebut. Mulai dari harga, manfaat, dan kualitas apa yang menjadi sangat menarik bagi perusahaan untuk pelanggan.

Keempat, Menempatkan posisi brand sebagai “pribadi”

Jika para pebisnis sudah memiliki kumpulan serta berbagai informasi yang dibutuhkan dan branstorming. Brand tersebut harus didefinisikan sebagai pribadi, maksudnya bukan sebagai logo atau suara tertulis. Jika perusahaan adalah seseorang, maka kemampuan jenis seseorang tersebut perlu dipahami agar menggambarkan brand itu berbicara.

Kelima, Menerapkan brand personality untuk beberapa area

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun