Manajemen Ekspor,
Saat ini, menurutnya, pasar dunia mengalami perubahan permintaan yang begitu cepat dari segi diversifikasi produk baik barang dan jasa serta harganya yang semakin kompetitif.
"Tantangan lainnya adalah persaingan regional dalam pengembangan produk bernilai tambah dan akses pasar serta pembangunan konektivitas inland ke pasar global," katanya di Jakarta pada Rabu (21/2/2018).
Sementara itu, masalah yang harus dihadapi yakni komposisi ekspor yang masih didominasi komoditas dasar serta begitu lambat diversifikasi produk bernilai tambah. Masih lambatnya perkembangan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional juga jadi kendala.
Indonesia juga memiliki sedikit perjanjian-perjanjian perdagangan internasional yang dapat membuka akses pasar.
Masalah terakhir yakni terbatasnya sumber ekspor yang memiliki keunggulan di setiap wilayah. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang variatif.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo ingin Indonesia lebih fokus dan konsentrasi pada investasi dan perdagangan luar negeri seperti sektor industri.
Hal ini karena ekspor Indonesia pada 2017 hanya US$145 miliar. Nilai tersebut masih kalah dengan Thailand sebesar US$231 miliar, Malaysia US$184 miliar, dan Vietnam US$160 miliar. Dengan sumber daya manusia yang melimpah, Jokowi merasa ada yang salah dan perlu diubah.
Cina adalah salah satu negara yang banyak menghasilkan paten sederhan
1, berdasarkan data dari kantor Paten Cina, pendaftaran paten sederhana yang telah dilindungi sampai dengan November 2012 dari pendaftaran domestik tercatat sebanyak 2.610.888 paten sederhana
2 Banyaknya paten sederhana yang telah dilindungi di Cina ini telah menjadi tulang punggung kebangkitan industri berbasis UKM Cina. Banyak industri baru tumbuh dan berkembang pesat di Cina karena telah mengaplikasikan paten sederhana yang dihasilkan. Berbagai produk dan alat baru hasil pengembangan paten sederhana mereka dan mengandung nilai ekonomi banyak dihasilkan oleh negara Cina.