Mohon tunggu...
Syahnan Phalipi
Syahnan Phalipi Mohon Tunggu... Konsultan - CEO at Java Lawyer International

Experienced Chief Executive Officer with a demonstrated history of working in the legal services industry. Skilled in Negotiation, Management, Mergers Acquisitions, Marketing Strategy, and Business Strategy. Strong business development professional with a Doctor of Philosophy (Ph.D.) focused in Economic, Management Law Faculty from University of Trisakti.

Selanjutnya

Tutup

Money

Isu Strategis Ekonomi Indonesia

7 Januari 2020   12:50 Diperbarui: 7 Januari 2020   12:54 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Asia Pasifik makin besar. Data dari Bank Pembangunan Asia (ADB) pada laman adb.org menunjukkan rerata UKM berkontribusi hingga 62 persen dari lapangan kerja dengan populasi sekitar 96 persen dari total perusahaan di 20 negara kawasan Asia Pasifik. Tak cuma itu, kontribusi UMKM terhadap ekspor di berbagai negara kawasan Asia Pasifik terbilang tinggi.

Angkanya mencapai 40 peren di China dan India. Lalu, 26 persen di Thailand dan 19 persen di Korea Selatan. Di Indonesia, kontribusi UMKM mencapai 16 persen. Di negara maju seperti Jepang, UMKM memberikan kontribusi 70 persen terhadap lapangan kerja, 50 persen GDP, dan merupakan 99 persen dari total populasi perusahaan di negara ini (Kompas.com)

Setelah dilantiknya seluruh menteri kabinet Indonesia Maju 2019-2024 khususnya menteri ekonomi seperti menteri Koperasi dan UMKM menyatakan akan melipatgandakan ekspor UMKM ke angka 30% pada tahun 2024 yang saat ini sedang menurun pada posisi sekitar 14%, memang tak ada alternatif lain kecuali kudu optimis apabila kita serius mengelola potensi UMKM yang sangat luar biasa itu. 

Presiden Jokowi pada saat pelantikannya telah melansir untuk program pemberdayaan UMKM dan penciptakan lapangan kerja menjadi perioritas beliau, sementara Omnibus Law sekarang sedang bergulir yang nantinya akan berfungsi sebagai payung hukum untuk memuluskan berbagai strategi agar mampu mengungkit pertumbuhan ekonomi diatas lima persen, berharap perlambatan ekonomi dunia tak akan membawa Indonesia kearah yang lebih buruk.

Untuk melancarkan berbagai program tersebut agar berjalan lancar dan sukses berkelanjutan hendaknya semua pemangku kepentingan assosiasi UMKM dan Koperasi untuk senantiasa, bersinergi, berkolaborasi, bekerja sama, dengan membangun saling mempercayai, saling menghargai, tidak merasa paling penting dengan komunikasi yang efektif dan efisien.

Selanjutnya membangun Entrepreneur Center, halal & toyib center, untuk melakukan riset & pengembangan semua kebutuhan, test wirausaha & talenta/sifat/bakat/watak, praktik/simulasi bisnis, magang, sampai meningkatkan daya saing SDM serta mental wirausaha diseluruh perguruan tinggi, sekolah menengah, sekolah kejuruan, pesantren, semua desa seluruh Indonesia didukung oleh Bumdes dan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB), LKM, KSP, BMT seluruh Bank umum, LPEI dan BPR, corporate Sharing Values (CSV) perusahaan, serta pemkot/pemkab dan pemprov yang akan melakukan pendampingan, pasilitasi, konsultasi, advokasi, perizinan,Kekayaan Intelektual (KI), izin BPOM, PIRT, izin edar sampai ekpor, revitalisasi semua (ITPC) Indonesia Trade Promotion Center untuk fokus pada UMKM ekspor gunakan link diaspora, lakukan dengan memanfaatkan ICT serta  9 pilar Revolusi Industri 4.0 sampai 5.0  agar Indonesia semakin bersaing, bertumbuh berkembang berkesinambungan.

#Syahnan Phalipi.

#Management & Legal Specialist.

#Ketua Umum DPP Hipmikindo.

#CEO Java Lawyer International.

#Ketua Bidang Strategis & Pengembangan Koperasi Dekopin Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun