Mohon tunggu...
syahmardi yacob
syahmardi yacob Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi

Prof. Dr. Syahmardi Yacob, Guru Besar Manajemen Pemasaran di Universitas Jambi, memiliki passion yang mendalam dalam dunia akademik dan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, pemasaran ritel, politik pemasaran, serta pemasaran di sektor pendidikan tinggi. Selain itu, beliau juga seorang penulis aktif yang tertarik menyajikan wawasan pemasaran strategis melalui tulisan beberapa media online di grup jawa pos Kepribadian beliau yang penuh semangat dan dedikasi tercermin dalam hobinya yang beragam, seperti menulis, membaca, dan bermain tenis. Menulis menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide segar dan relevan di dunia pemasaran, baik dari perspektif teoritis maupun aplikatif. Gaya beliau yang fokus, informatif, dan tajam dalam menganalisis isu-isu pemasaran menjadikan tulisannya memiliki nilai tambah yang kuat, khususnya dalam memberikan pencerahan dan solusi praktis di ranah pemasaran Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Defisit Rp. 153,7 T: Berdampak Besarkah bagi Bisnis Indonesia?

11 November 2024   08:17 Diperbarui: 11 November 2024   08:28 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Meski ruang fiskal menyempit, pemerintah tetap berkomitmen pada insentif di sektor-sektor prioritas. Pelaku usaha dapat menjelajahi peluang insentif pemerintah, terutama di bidang teknologi informasi, agrikultur, dan energi terbarukan, untuk meringankan beban biaya.

  1. Kolaborasi Antar-Bisnis dan Diversifikasi Sumber Pembiayaan

Kolaborasi antar-bisnis, terutama dalam pengadaan bahan baku atau logistik, dapat membantu mengurangi biaya. Diversifikasi sumber pembiayaan, seperti melalui obligasi atau kemitraan dengan investor, juga memberikan fleksibilitas tambahan dalam kondisi finansial yang menantang.

 Kesimpulan

Defisit APBN yang mencapai Rp153,7 triliun menunjukkan adanya tantangan besar dalam pengelolaan fiskal Indonesia, yang berpotensi memberikan dampak serius pada dunia usaha. Situasi ini diperburuk oleh perlambatan ekonomi global dan pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju. Dampaknya dapat dirasakan dalam bentuk peningkatan suku bunga, depresiasi rupiah, inflasi, dan penurunan daya beli, yang akan mempengaruhi seluruh sektor bisnis, mulai dari manufaktur hingga ritel.

Namun, pelaku usaha dapat menghadapi tantangan ini dengan mengadopsi strategi mitigasi yang tepat, seperti diversifikasi pasar, efisiensi operasional, pengelolaan arus kas yang lebih ketat, serta memanfaatkan peluang insentif pemerintah. Dukungan dari pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memberikan insentif kepada sektor-sektor strategis akan sangat membantu dunia usaha untuk tetap kompetitif dan bertahan dalam kondisi yang tidak pasti. Pada akhirnya, ketahanan sektor bisnis dalam menghadapi tantangan fiskal ini akan menjadi kunci bagi stabilitas ekonomi Indonesia di tahun 2025 dan seterusnya.

Sumber rujukan

Blanchard, O., Leandro, A., & Zettelmeyer, J. (2020). Redesigning the EU Fiscal Rules: From Rules to Standards. American Economic Review, 110(4), 1195-1236. doi:10.1257/aer.2020

Gopinath, G., & Stein, J. C. (2018). Banking, Trade, and the Making of a Dominant Currency. Journal of International Economics, 115, 56-78. doi:10.1016/j.jinteco.2018.10.002

Fanelli, L., Grigoli, F., & Maliszewski, W. (2022). Inflation and Consumer Behavior in Developing Economies. Economic Modelling, 112, 1-12. doi:10.1016/j.econmod.2021.01.018

Anderson, K., & Winters, L. A. (2019). The Impact of Tax Policies on Global Competitiveness and Economic Growth. Journal of Economic Perspectives, 33(2), 121-145. doi:10.1257/jep.33.2.121

Choi, T., & Yan, T. (2021). Supply Chain Diversification in Response to Global Economic Shocks: A Strategic Approach. Journal of Operations Management, 67, 89-105. doi:10.1016/j.jom.2021.05.001

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun