Mohon tunggu...
Syahla Nur fitri
Syahla Nur fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi UIN JAKARTA JURUSAN JURNALISTIK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Akhlak Muslim

15 Oktober 2023   17:36 Diperbarui: 15 Oktober 2023   17:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Berdasarkan teori pendidikan akhlak yang dijelaskan sebelumnya, berikut ini penjelasan mengenai metode-metode pendidikan akhlak dalam keluarga.

a.Metode konfirmasi. Metode ini bertitik tolak dari pandangan bahwa orang tua dalam keluarga merupakan pendidik pertama dan utama dalam menanamkan akhlak muslim kepada anak. Kewajiban pertama dan utama keluarga adalah menanamkan akhlak kepada anak bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan, menumbuhkembangkan, mem bimbing, dan menyayangi manusia dengan kasih sayang yang tiada ter hingga, serta mengarahkan manusia menjadi khalifah Allah di muka bumi yang bertanggung jawab memakmurkan bumi untuk kesejahteraan manusia. Tidak ada Tuhan selain Allah dikonfirmasi sejak

Bayi lahir ke dunia.

Dengan membacakan azan dan ikamah yang di dalamnya terdapat kalimat tauhid. Dengan menyimak kalimat tauhid ketika azan dan ikamah dibacakan, maka terjadi konfirmasi terhadap kesadaran tauhid yang tersimpan di alam bawah sadar bayi sehingga kesadaran tauhid ini teraktualkan dengan baik dan benar. Anak-anak terus dikonfirmasi dengan pendidikan tauhid melalui kisah para nabi, cerita, dan pengamatan gambar dan wisata alam sehingga mereka tumbuh kembang menjadi pribadi yang meyakini tidak ada Tuhan selain Allah, menyadari bahwa dirinya merupakan hamba Allah, kemudian tergerak hatinya untuk sujud hanya kepada Allah.

b.Metode uswatun hasanah atau teladan yang baik. Metode ini bertitik tolak dari pandangan bahwa orang tua merupakan figur yang menginspi- rasi kehidupan anak secara menyeluruh, baik kehidupan intelek, emosi. Spiritual, pribadi, maupun kehidupan sosial. Tugas kepala keluarga dapat dirumuskan pada lima bidang, yaitu 1) mencari nafkah yang halal. 2) mendidik dan melindungi anak dalam hal fisik: 3) mendidikan dan melindungi anak dalam hal akidah dan akhlak: 4) menjadi teladan bagi anak-anak; dan 5) menjadi narahubung keluarga dalam interaksi sosial dengan masyarakat. Metode uswatun-hasanah bisa diwujudkan dengan beberapa langkah. Pertama, ayah dan ibu menyiapkan diri menjadi. Calon orang tua yang baik bagi anak-anak mereka jauh sebelum mereka lahir, bahkan sebelum memasuki kehidupan perkawinan. Kedua, ayah dan ibu hendaknya mewujudkan sikap, perilaku, dan kebiasaan baik yang diharapkan melekat pada jiwa anak-anak tersebut terlebih dahulu pada kehidupan mereka sehingga anak-anak tidak hanya mendengar kebiasaan baik tersebut, tetapi juga melihatnya. Ketiga, metode uswatun hasanah dalam pendidikan akhlak di lingkungan keluarga hanya bisa efektif apabila ayah dan ibu memperlihatkan sikap, perilaku, dan kebiasaan baik tersebut kepada anak-anak secara alamiah, autentik, konsisten, dan berkesinambungan sehingga mereka benar-benar hormat dan menjadi- kan mereka uswah dalam kehidupan mereka yang akan dikenangnya sepanjang hayat.

c.Metode cerita. Metode ini bertitik tolak dari pandangan bahwa anak- anak lebih senang mendengar cerita yang menarik perhatian mereka, membangkitkan rasa ingin tahu yang mendalam, dan merangsang daya

Imajinasi yang sesuai dengan kehidupan mereka.

d.Metode literasi. Metode ini bertitik tolak dari pandangan bahwa pendidikan dasar yang baik itu harus dimulai dengan memperkenalkan aksara kepada anak-anak sehingga mereka merasa akrab dengan aksara yang disus menjadi kata dan kalimat. Metode literasi adalah upaya menumbuhka minat baca kepada anak-anak sedini mungkin. Metode literasi dalam pe didikan akhlak dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, dimula dengan memperkenalkan cerita bergambar, ensiklopedi flora dan fa ensiklopedi Islam untuk anak-anak yang berisi riwayat hidup pan ilmuwan, penemu sains dan teknologi, dan para pejuang muslim kepada anak-anak.

PENDIDIKAN AKHLAK DI SEKOLAH

Keberhasilan pendidikan akhlak di sekolah umum ditentukan oleh banyak faktor, seperti kualitas guru agama dan kualitas kurikulum pendidikan agama, baik yang tersurat dan maupun yang tersirat pada semua atmosfir lingkungan sekolah dan resapan pendidikan akhlak pada semua bidang studi. Singkatnya. Keberhasilan pendidikan akhlak di sekolah umum ditentukan oleh beberapa hal berikut.

1.Kualitas guru agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun