Jadi, masih menyepelekan niat? Atau masih menganggap melantangkan niat bersama-sama sebagai ritual bermasalah? Penting ditekankan disini, betapa para ulama terdahulu menerapkan tradisi ini (melantangkan niat), semata-mata demi kesempurnaan dan kehati-hatian dalam menjalani suatu ibadah, bukan membuat-buat atau mengada-adakan suatu tradisi baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!